✧🌷 8. Malam Keberuntungan?

9.2K 935 85
                                    

Centauri kembali!
Mari ramaikan, jangan lupa tinggalin jejaknya yang banyak!

Centauri kembali!Mari ramaikan, jangan lupa tinggalin jejaknya yang banyak!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selamat Membaca
🌷

Aku dan Sakti datang sekitar sepuluh menit lalu, ruangan di hotel ini sudah diisi oleh tamu-tamu yang diundang. Lumayan sudah banyak tetapi acara belum dimulai. Aku sudah bertemu Papi dan Mami, juga Abang. Aku sudah mondar-mandir ke sana ke mari karena bosan, dan tetap saja belum ada tanda acara akan dimulai.

Aku masih bersabar, hingga tiba-tiba beberapa orang melirik ke arah pintu utama dengan kompak. Aku juga ikut-ikutan bersama Sakti yang ada di sampingku, melihat siapa yang datang.

"Nah, bintang utama." Sakti berbisik padaku.

Ada sepasang suami istri tersenyum pada tamu-tamu. Keduanya berjalan ke pusat ruangan dan langsung membuka acara dimulai dari penyambutan hingga beberapa kata lain yang tak begitu aku simak.

Tidak mungkin aku menyimak dengan baik semua itu saat mataku fokus pada dua orang remaja yang berdiri di samping sepasang suami istri tadi. Aku baru menyadari jika orang yang menarik perhatianku ini datang bersamaan dengan pembuat acara membuat jantungku berdebar tak keruan.

Alasan pertama, karena yang datang adalah Theo. Dia tampan malam ini dengan setelan jas formal membalut pas tubuhnya.

Kedua, di samping Theo ada Quina yang mengenakan dress. Model dress itu adalah model pilihan pertamaku di butik siang tadi. Apa jangan-jangan mereka ke sana? Apa itu alasan Sakti menyuruhku buru-buru menuju ke ruang ganti?

Lupakan dulu itu, hal lain lebih mengejutkan.

Bagaimana mungkin aku tidak terkejut. Aku tidak tahu Theo akan ada di sini, terlebih lagi dengan cewek culun itu? Mana mungkin?

Kedua tanganku jadi mengepal, aku menahan mati-matian mulutku untuk diam karena penyambutan masih berlangsung. Aku juga menahan kedua kakiku agar tidak membuat ricuh di sini, apalagi ada Papi dan Mami. Rasanya kesal sekali.

"Sakti!" Aku berbisik pada Sakti, menarik lengan jasnya saat para tamu dipersilakan menikmati acara. "Kenapa ada--"

"Bima Sakti?"

Perkataanku terhenti saat suara wanita memanggil. Aku menoleh dan menemukan nyonya dan tuan acara menghampiri. Sepertinya mereka akan mengobrol dengan Sakti karena Sakti adalah anak dari rekan baik mereka.

"Om, Tante." Sakti tersenyum manis dan menyalami pasangan suami istri itu. Aku juga mengikutinya.

"Wah, kamu sama pacar?"

Sakti menoleh padaku, aku juga menoleh padanya dan mengerutkan kening.

Sakti terkekeh. "Bukan tante. Kenalin ini Centauri, anak bungsunya Papi Naraga sama Mami Arasya."

I Want to Cherish YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang