✧🌷 7. Hanya Permen

9.1K 1K 72
                                    

Centauri kembali~ ayo ramaikan
Btw, bacanya 'Sentauri' yaaa!

Selamat Membaca
🌷

"Ingin memesan gaun pengantin?"

"HAH?!" Aku tidak bisa menyembunyikan raut wajah terkejutku saat datang ke sebuah butik yang Mami rekomendasikan semalam. Aku baru datang bersama Sakti setelah pulang sekolah. Kami masih memakai seragam SMA, tidak mungkin 'kan pegawai di sana menduga kami ini sepasang kekasih yang hendak membeli pakaian pengantin?

Berbeda denganku, Sakti malah melepaskan tawa renyah. Dia menyempatkan diri mengusap air matanya sebelum akhirnya menatapku. "Tante Cyan bercanda, Ri. Tenang aja wajahnya, jangan begitu."

"Maafkan saya." Wanita yang dipanggil Tante Cyan oleh Sakti tersenyum ramah padaku, dia juga seperti menahan tawanya. "Perkenalkan saya Cyan, pengelola butik milik Nyonya Leyna. Tante sudah mendapat kabar dari Sakti tadi pagi mengenai kunjungan kalian."

Ternyata begitu. Aku memukul lengan Sakti sekilas lalu tersenyum canggung pada Tante Cyan. Malu sekali rasanya, untung saja tadi aku belum mengamuk dan memaki. Aku baru tahu jika ini adalah salah satu butik milik Bunda dari Sakti.

"Saya Centauri, Tante." Aku bersalaman dengannya. Setelah itu kami diajak masuk ke dalam dan melihat beberapa gaya pakaian di rak yang cocok untuk kami kenakan pada sebuah acara formal.

Desain yang ada benar-benar membuatku jatuh cinta, apalagi kualitas kain yang tidak bisa diragukan lagi. Bunda Leyna memang tidak tanggung-tanggung. Keahliannya itu sangat aku kagumi. Ya, lagipula Bunda Leyna 'kan seorang desainer ternama di kota ini juga luar negeri. Pantas jika semua karyanya tidak ada yang gagal di mata orang awam sepertiku.

"Sakti ini cocok gak buat gue?" Aku membawa satu dress ke hadapan Sakti yang menunggu. Sakti bilang, dia akan memilih pakaiannya setelah aku selesai.

"Jangan, Ri. Ini bakalan ribet." Sakti menggelengkan kepala dan telunjuknya mengarah pada dress panjang menjuntai melebihi tinggiku. "Pilih dress selutut aja, biar simpel."

"Tapi gue bosen Sakti yang gitu-gitu aja." Aku mengeluh, menyimpan dress panjang barusan ke tempat semula dan kembali memilih. Berhubung di sini banyak pilihan jadi aku tidak bingung atau pusing, banyak sekali gaya yang ada membuatku semangat sekali.

Tapi entah bagaimana, tiba-tiba aku merasakan seseorang di belakangku. Satu tangannya langsung melingkar di pinggangku begitu saja, lalu dia bergeser ke sisi kanan dan membantuku memilih dress yang ada.

Detak jantungku terasa berhenti untuk beberapa saat ketika aku sadar jika itu Sakti. Dia membantuku, memilih-milih dengan serius. Lalu tangannya kenapa? Kenapa memelukku seperti itu?

"Ini, gue dapet yang pas. Ayo coba di ruang ganti."

"E-eh tapi gue belum--"

"Ayo ayo masuk. Gue gak sabar lihatnya!" Sakti terus mendorongku menuju ke bilik ganti.

Entah ini perasaanku saja atau bukan, Sakti seperti sengaja melakukan ini dan buru-buru menarikku kemari karena dia menyembunyikan sesuatu. Apa ada sesuatu tadi yang tidak aku lihat?

"Gue tunggu di sini, nih."

Suara Sakti terdengar lagi. Aku mengintipnya di balik pintu dan ternyata di berdiri tepat di depan, membelakangiku. Aku hanya mengedik, mulai menyibukkan diri dengan dress yang Sakti pilih barusan.

I Want to Cherish YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang