Episode 2.

47 15 3
                                    

***

Jam pertama di kelas 11 IPS 1 adalah sejarah. Di depan kelas, Bu Sari tengah menjelaskan bagaimana perjuangan bangsa Indonesia mempertahankan kemerdekaan tetapi di belakang para murid sibuk dengan urusan mereka masing-masing. Ada yang sedang bermain surat-suratan, ada yang bermain monopli, ada yang bermain TOD, ada yang memperhatikan, ada yang tidur, ada yang main game dan sebagainya.

Erik, Jeno dan Ken tengah asik bermain game online sedangkan El memilih tidur. Selain tidak mau mendengar suara guru, ia juga malas menanggapi kecerewetan para sahabatnya. "HEI, KALIAN! Perhatikan yang sedang menjelaskan!" omel Bu Sari ketika mendapati kelas ribut.

Semua siswa langsung terdiam, ketiga inti Griffin itu juga langsung menghentikan permainannya. Setelah mendapatkan ketenangan, Bu Sari membVanesan sebuah pertanyaan. "Kapan sidang PPKI di lakukan? Erik!" merasa namanya disebut membuat Erik was-was ia langsung membuka bukunya dan mencari jawaban.

"Ck, lama. Elbarack!" Bu Sari melempar pertanyaan, namun ia tidak mendapati wajah sang murid. Guru itu lantas berjalan ke meja belakang dan mendapati El yang tengah tertidur. Tanpa ampun Bu Sari menggebrak meja El, membuatnya terbangun dengan sedikit terkejut.

"Bagus kamu ya tidur di jam saya. Keliling lapangan tiga puluh kali!" masih berusaha mengumpulkan nyawa, El tetap berdiri dan keluar dari kelas tanpa berbicara satu kaa pun.

"Siapa lagi yang mau tidur! Biar ibu hukum sekalian!" semua siswa di kelas itu terdiam, kecuali tiga laki-laki yang berdiri untuk keluar kelas.

"Mau kemana kalian?" tanya Bu Sari kepada Jeno, Erik dan Ken. "Kita mah setia kawan bu, kalau satu dari kita dihukum ya semua ikut dihukum." Kata Erik.

"Kalian ini sama saja, harusnya sebagai siswa normal kalian itu menghindari hukuman. Saya heran El itu anak pemilik sekolah tapi dia tidak pernah menaati aturan sekolah."

"Karena kita lebih dari kata normal bu. Dan soal El, tanya aja langsung kenapa dia seenaknya sendiri paling nanti ibu yang dicuekin." Ujar Jeno membuat seluruh siswa tertawa.

"Kalian ini melawan saja, sudah sana lari keliling lapangan."

"Ini juga mau lari bu." Jeno lantas keluar kelas bersama Ken.

"Dadah Bu Sari, jangan kangen Erik ya bu." Ujar Erik sebelum meninggalkan kelas.

Bu Sari mengelus dadanya, kenapa bisa ia mendidik siswa seaneh Erik. Dan kenapa ia selalu berhadapan dengan kenakalan Elbarack dan kawan-kawannya.

Di lapangan Elbarack sudah menyelesaikan lima putaran, pelipisnya sudah berbanjir keringat, meskipun ia belum lelah tetapi terik matahari yang membuatnya haru mandi keringat. Dari tepi lapangan Erik, Jeno dan Ken bergabung dengan El.

"Ngapain?" tanya El begitu ketiga sahabatnya berlari beriringan dengannya.

"Dihukumlah." Jawal Erik apa adanya.

"Kenapa?"

"Kita setia sama lo El makanya kita ikut dihukum. Lagian gue juga males dengerin tuh guru ngomong, bikin telinga pecah." Sahut Jeno.

"Lo juga tumben tidur di kelas. Kenapa?" Tanya Ken heran.

"Nggak apa-apa" Jawab El singkat lalu berlari menduhului ketiga temannya. Erik, Jeno, dan Ken saling berpandangan. Jika El sudah menjauhi mereka itu artinya laki-laki itu tengah emosi. Dan El tidak mau melampiaskan emosinya kepada sahabatnya.

"Kenapa lagi tuh anak." Guman Erik.

"Lagi emosi palingan, udahlah jangan diganggu." Celetuk Ken.

"Kita lagi enggak ada masalah sama geng lain kan?" Jeno menuntut balas Ken untuk menjawab, karena Ken pusat informasi Griffin tentu saja laki-laki itu tahu dengan siapa saja Griffin ada masalah.

ELBARACKWhere stories live. Discover now