28. BAD FEELING

1.4K 93 0
                                    

'Kita punya musuh yang tak terlihat'

Sebuah kalimat itu terus terngiang-ngiang di kepala Regal. Ia berpikir, apakah musuhnya hantu? Lihat saja. Bahkan hantu pun membenci dirinya.

Saat ini ia tengah berada di kantin bersama Bima. Kemana perginya yang lain? Mereka cabut ke atap untuk mencari angin.

"Galau amat Gal." ucap Bima.

"Feeling gue nggak enak." Regal menghembuskan nafasnya lesu.

"Kurang garam?"

Regal mendelik. "Pala lo kurang garam! Gue serius, Ma"

"Sorry-sorry! Emang lo lagi mikirin apa?" tanya Bima.

"Nggak tau. Perasaan gue nggak enak aja sejak kemaren." jawab Regal nelangsa.

Bima mengerutkan keningnya. "Nggak ngerti gue."

"Si Vander Nemu surat depan rumah si Sisil kemaren."

"Lo cerita nanggung amat dah! Sebel gue lama-lama." ujar Bima ngegas.

"Bodo! Si Evan bilang gue punya musuh yang nggak bisa dilihat mata orang normal."

"Maksud Lo setan?"

"Nggak tau gue. Arrghht! Lama-lama prustasi juga gue nih!"

"Sabar Gal! Ingat kata si Astro. Orang sabar pantat nya lebar." ujar Bima sambil tertawa.

"Rejeki lebar bego! Orang kek si Astro lo dengerin. Nggak ada faedahnya!"

"Oke-oke maap! Eh iya. Si Bulet sama si Sisil mana?" tanya Bima sambil celingukan.

"Palingan si Sisil nemenin si Mega beli pop ice buk Jamilah." jawab Regal.

"Hobi banget cewek gue beli pop ice." gumam Bima.

Merasa bosan Regal memilih untuk pergi ke atap untuk menemui sahabatnya yang lain. Di dalam perjalanan menuju atap, ia mendapat sebuah pesawat kertas terbang ke arahnya. Karena penasaran, ia memilih mengambil pesawat itu.

Setelah membongkar pesawat itu, ia menemukan sebuah kalimat. Aneh. Satu kata yang mewakilinya saat ini.

Bad feeling yaaa?! Aku tau kok kamu bad feeling! Aku janji besok akan buat kamu senang!! Di tunggu yaa!

Xixixi :)

(AY)

Regal mengumpati orang yang memberinya surat itu. Apa kah orang itu tak punya kerjaan selain membuat mood nya semakin turun? Sungguh kuker!

Baru saja ada orang yang membuat mood nya turun sekarang menjadi tambah turun saat melihat keadaan atap sekolah yang jauh dari kata normal.

Terlihat di tengah-tengah ada Astro yang sedang makan kacang dan kulitnya di buang sembarangan. Di pojok kanan ada Anta yang sudah hampir menghabiskan satu bungkus rokok.

Di pojok kiri ada Gamal dengan segala macam minuman yang dibelinya di tempat Bu Jamilah. Di depan atau bisa di pinggir atap ada Vander yang sedang duduk sambil menjuntaikan kakinya kebawah. Padahal lantai sekolah mereka berjumlah tiga lantai, tapi orang yang satu itu sama sekali tak takut mati.

Dan yang paling membuat mood nya turun adalah. Dimana ia melihat sepupunya yang bernama Radja dan Agatha yang sedang sibuk bertengkar. Kedua kakak beradik itu memang sering bertengkar. Entah apa yang mereka ributkan kali ini Regal juga tak tau.

"Ma, lo baca celurit nggak?" Tanya Regal.

"Lo mau nyembelih mereka? Oke gue minta celuritnya si Willi dulu."

REGALDIN [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang