24. CINTA DAN RAHASIA

1.5K 106 3
                                    

"Ekhem, kenapa Lo diem aja? Tadi Lo ketawa. Sekarang malah diem?"

Ratu tersentak saat Haris mengeluarkan suara. Ia menatap kearah cowok itu dengan polos. Dan itu membuat Haris sedikit salah tingkah.

"Kenapa kak?" tanya Ratu.

"Lupakan." sergah Haris cepat.

Ratu mengangguk. Gadis itu kembali melihat kearah jalanan. Suasana angin malam membuatnya sedikit kedinginan. Ia hanya menggunakan baju lengan panjang berbahan tipis, dan juga training. Ratu memeluk dirinya sendiri untuk menghalau rasa dingin yang menghantuinya ini.

"Makanya jangan pakai baju tipis kalau keluar malam! Kakak lo itu nggak akan pernah peka kalau nggak di sindir dulu."bomel Haris. Laahh?

"Jangan diomelin juga Ratu nya." ujar Ratu cemberut.

"Dibilangin malah ngeyel. Mau gue karungin lo?"

Ratu melotot pada Haris. "Enak aja! Emang Ratu beras di karungin?!"

"Jangan bandel kalau di omongin!"

"Ish, iya-iya!"

Ratu menggeser duduknya lebih jauh dari Haris. Kalau ia mendekat kearah cowok itu, bisa-bisa ia sudah jadi soto saat ini. Tak mau ambil resiko. Batinnya.

Haris memutar matanya. Nggak kakak, nggak adik sama saja. Alias sama-sama bandel. Ia jadi pusing kalau begini.

"Lo kalau dingin, geser sini! Ngapain lo ngepet kesudut? Mau dehidrasi Lo?" tanya Haris, kesal.

"Nggak mau! Nanti Ratu kakak jadiin soto!" decak Ratu.

Haris menatap Ratu datar saat itu juga. Dijadikan soto? Emang dia kanibal apa?

"Ck, gue nggak mau makan lo! Daging lo aja pahit. Nggak enak sama sekali!"

"Ooh, jadi kakak ngehina Ratu nih ceritanya? Oke Ratu aduin kak Mega baru tau!" ancam Ratu.

Haris langsung bungkam. Mendengar nama Mega saja sudah ngeri, apa lagi harus berhadapan dengan cewek itu. Meskipun Haris yang terkesan paling sangar diantara mereka semua, ada lagi yang lebih sangar. Mega lah orangnya.

"Ngapain Lo bawa-bawa si Bulet? Ngajak berantem?"

"Ratu aduin beneran nih ke kak Mega."

"Aduin sana, nggak takut!"

Ratu tersenyum miring. "Oke."

Ratu mengeluarkan hp nya. Ia membuka kontak lalu mencari nomor Mega. Dan saat telpon nya sudah tersambung, gadis itu memberikan hape nya pada Haris.

"Hal-"

HARIS LO APAAIN ADEK GUEEEEE!!! AWAS AJA LO SAMPAI MACAM-MACAM!! GUE GANTUNG KEPALA LO DI KALI CILIWUNG NTAR!!

Haris menjauhkan hape itu dari telinganya. Ia langsung berdecak saat tau jiwa macan nya Mega sudah membara bara saat ini.

"Gue nggak nga-"

APANYA YANG ENGGAK LO APA-APAIN???!!!SI RATU BILANG DIA MAU DI KARUNGIN SAMA LO!!! INGET NIH! JANGAN MAIN-MAIN SAMA MACAN LO! KALAU NGGAK MAU KEPALA LO ILANG SAAT INI JUGA!!!

"Iya-iya, sabar dulu! Jangan nge-gas napa! Gue cuman bercanda! Suer!"

CUMAN BERCANDA?! OKE GUE PERCAYA! TAPI INGET! MATA GUE SELALU MENGELILINGI LO!"

"Iy-"

Tut Tut Tut

Haris langsung lega saat Mega sudah memutuskan sambungan telponnya. Cowok itu yakin, gendang telinganya pasti sudah sedikit eror gara-gara teriakkan Mega yang membahana itu.

REGALDIN [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang