Jelas ada karena dia terdengar sangat marah. Aku berjalan perlahan ke depan dan menyentuh punggung lebarnya membuat Dom sedikit tersentak, dia berbalik menghadap ku dan aku menempatkan tanganku di dadanya merasakan jantungnya yang berdetak kelewat cepat.

"Tidak akan ada yang berubah di antara kita Dom" Ucapku mantap karena aku pun tidak ingin kehilangannya.

"Tentu Lily"

Aku menggeleng kuat saat mendengar nadanya, dia belum mengerti.

"Aku mencintaimu Dom, Tidak perduli itu disini ataupun di rumahku nanti, Aku mencintaimu"

Aku merasakan kening Dom di keningku membuatku menangkup seluruh wajahnya.

"Kita tidak mungkin menjadi diri kita di depan keluargamu"

"Apa?"

"Aku tidak bisa menyentuhmu seperti ini kecuali ingin tanganku langsung di potong"

"Kau berlebihan"

Dom terkekeh kecil mendengar ku.

"Kita bisa Dom, mereka akan mengerti, aku akan membuat mereka mengerti" Aki menekan kata terakhirku berjanji pada diriku sendiri untuk menjelaskan segalanya kepada keluargaku dan membuat mereka menerima Dom.

"tidak tesoro kumohon, Aku sudah tau harganya saat jatuh cinta dan menyentuhmu dan aku bersedia membayarnya"

"Apa maksudmu?" Aku bingung dengan perkataan Dom jika yang dia maksud status sosial kita maka dia bisa melempar pikiran itu keluar jendela karena aku tidak perduli sama sekali.

"Kita berbeda Lily, kau bangsawan sedangkan ak..."

"Kau bisa diam disitu Dom karena aku tidak perduli sama sekali"

"Kau tidak mengerti untukku, aku pun tidak perduli dengan pikiran orang lain namun pikiran keluargamu lah yang menggangguku"

"Mereka akan mengerti Dom, pamanku menikah dengan orang Amerika dan mereka bahagia"

"Semua orang menyukai cerita pangeran yang jatuh cinta dengan rakyat jelata Lily, tapi tidak ada yang menyukai Ratu yang mengambil tikus got untuk menjadi pasangannya. Disini aku yang tidak punya apa-apa tesoro cepat atau lambat keluargamu akan tahu kebenaran tentangku. Takdir sudah menuliskan kau bukan untukku"

"Ya mereka akan tahu kebenaran akan kau yang mencintaiku dan aku pun sebaliknya"

"Kau masih tidak mengerti"

"Aku memang tidak mengerti tapi yang aku tahu takdir itu di tulis dengan pensil dan kita semua memiliki kehendak bebas untuk mengatur hidup kita, Sekarang semuanya terserah kepadamu tapi satu hal yang aku tahu dengan pasti adalah bahwa aku menginginkanmu di dalam hidupku kedepannya"

"Bagaimana jika tidak ada kedepannya?"

"Jika begitu mari kita nikmati saja saat ini, sebelum kita di paksa berpura-pura menjadi sesuatu yang lain"

Aku berjinjit dan mengambil bibir Dom melumatnya dengan kasar mendorong tubuhnya jatuh ke kasur sebelum merangkak naik ke dadanya seperti kucing.

Aku membuka kemeja Dom dengan cepat merasakan kulit hangatnya di tanganku dan mengecup lehernya membuat dia mengerang kuat sebelum mendesah dalam saat aku menjilati dadanya.

"Tesoro..."

"Jangan berpaling dariku lagi Dom"

Aku membuka gaunku yang di susul dengan bra ku dengan cepat sebelum kembali mencium mulut Dom. Aku memberikan segalanya padanya dan berharap dia mengerti bahwa aku tidak main-main saat berkata aku mencintainya.

The Lady And The BodyguardUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum