ARSENA: CHAPTER 19 ✔

2.5K 206 7
                                    

CHAPTER 19


"Mampir nggak?" tanya Dito yang sibuk menyetir mobil, memang selepas menjenguk Regan tadi, Eren, Tatang, dan Alira menebeng di mobil Dito.


Tentu nya awalnya Dito menolak, ia selalu beralasan 'Ogah gue angkut kalian yang dosanya segaban, yang ada dosa lo nular sama gue'. Memang gaada akhlak itu orang, padahal dia lebih banyak dosa dari pada teman-temannya, makan gorengan 5 bayar nya 2. Tapi karna di sogok dengan Kinderjoy oleh Eren, dengan berat hati Dito mau mengangkut mereka.

Siapa yang tidak mau kinderjoy? Makanan kecil harganya sangat mahal.

"Mampir lah, laper gue juga," ujar Tatang sambil mengelus perutnya, mobil Dito terparkir di depan gerobak mie ayam.

"Ngapain lo usap-usap perut? Percuma, gak akan keluar jin," sambar Alira pedas tanpa menoleh ke arah Tatang, ia fokus memainkan ponselnya.

"Lo kira gue teko yang bisa keluar jin? Itu mulut gak di filter dulu kali ya, main instagram makanya, nyet. Biar bisa download filter-filter yang bisa bikin muka glowing. Termasuk mulut lo tuh!" Kini Tatang membalas cibiran Alira, yang biasa nya Tatang berdebat dengan Eren, kini dengan Alira. Eren dan Dito menjadi penonton setia mereka, bukannya turun, malah bercekcok dulu di mobil.

"Orang kayak lo mana ngerti maen instagram sih, ngetik aja masih banyak yang typo. Sorry ya, mulut gue mah udah glowing, gak kayak pantat lo yang burik nya udah kayak serokan sampah!"

"Lebih baik gue nulis nya typo, dari pada lo mulut typo. Ngomong 'R' aja gak bisa." Memang benar, Alira agak sedikit cadel dalam penyebutan huruf 'R'. Eren yang sudah geram akhirnya mengeluarkan bacotan andalan nya, Dito sudah stay tutup telinga, ia takut telinga nya bermasalah setelah mendengar siraman rohani dari Eren.

"KALIAN BISA NGGAK, UDAHAN DEBAT NYA? KALO MAU DEBAT, SILAHKAN DI RUANG RAPAT, GUE LAPER DAN NIATNYA MAU MAKAN. EH MALAH KALIAN BERANTEM, HILANG TAU GAK SELERA MAKAN GUE?!"

Alira dan Tatang melongo, singa betina sudah keluar rupanya, namun bukan Gemintang Purnama atau biasa di panggil Tatang jika tak memancing emosi dengan celetukan yang membuat orang di sekitar nya geram.

"Pengen deh, kalo di bacotin sama lo itu make bahasa Arab. Biar kesan nya kek di do'a in gitu, biar makin sakinah mawadah warahmah."

Alira dan Dito menahan tawa nya, ia takut akan terkena bacotan masal dari mulut Eren. Dengan geram, Eren melayangkan sepatu nya tepat di kepala Tatang, baru setelah itu tawa dari mereka lepas.

"HAHAHAHA."

"Lo jahat banget sih sama gue, Ren. Nanti kualat lo, jatuh cinta sama gue yang ganteng ini." Sudah terkena lemparan, masih saja dengan sombong nya menyisir rambut nya kebelakang dengan jari-jari nya.

"Kalo gelud terus begini, kapan makan nya, Juminten!" Kini, Dito lah yang angkat suara. Akhirnya mereka turun, dan duduk di bangku panjang yang di sediakan oleh pedagang mie ayam.

"Pak, mie ayam nya 4!" seru Dito, pelayan itu mengangguk dan segera membuat pesanan mereka. Sambil menunggu pesanan, masing-masing mereka memainkan ponsel. Tak lama, mie ayam pesanan mereka datang.

"Bentar lagi Sena kan ultah, kita bikin rencana apa nih, buat kejutan dia?" tanya Alira di sela-sela makannya, sontak mereka bertiga menoleh ke arah Alira, mereka menepuk jidatnya bersamaan.

"Astaga, gue lupa banget kali bentar lagi tuh titisan nyai Ronggeng ultah. Kalo mau bikin kejutan, kita rencanain sama si Regan dulu lah." Mereka setuju atas ucapan Eren, tiba-tiba ide goblok muncul di kepala Tatang.

ARSENA [COMPLETED] ✔Where stories live. Discover now