Last ; Epilogue

3.5K 202 74
                                    

***___***

Last ; Epilogue

***___***

Summary :

'When I look up to the sky, there I found you.'

-
-
-
-
-
-
-
-

Sudah dua tahun terlewati sejak hari itu, hari dimana mereka merasakan rasa kehilangan yang begitu dalam, rasa sakit yang tak terobati, dan lubang luka yang menganga lebar. Beberapa dari mereka ada yang telah menerima kenyataan ini, dan ada pula beberapa dari mereka yang tidak menerimanya.

Menganggap bahwa sosok itu masih ada. Kondisinya tak lagi sama, ia mengira jika ia pergi, maka takkan ada lagi kesedihan di lingkup sekitar mereka. Namun ia, Taehyung telah melakukan kesalahan besar.

Nyonya Kim mengalami gangguan mental, menganggap bahwa dirinya masih ada bersamanya. Menemaninya dirumah saat yang lain tak ada. Terkadang ia menyelinap masuk ke dalam kamar milik seseorang itu dan menangis seorang diri disana.

Berkhayal bahwa diri itu terduduk di meja belajar itu seraya menampilkan senyum kotak tampannya. Ia berhalusinasi, terkadang merintih menyalahkan takdir. Membuatnya terlihat seperti sosok yang hampa dan tak bernyawa.

"Eomma mianhae, Taehyungie..."

"Eomma bogoshippeo..."

"Na adeul..."

Yoongi mulai senang mabuk-mabukan. Berulang kali, Mingyu selalu mendapatinya terduduk seorang diri di meja bar. Meracau tak jelas, terkadang racauannya penuh kata-kata tak bermakna. Namun ada kala kata-kata yang dilontarkan membuka luka bagi Mingyu selaku pendengar setiap ia mengantar pulang seorang Kim Yoongi.

"Aku...hic..bahkan belum...hic..sempat...hic...jadi kakak yang...hic...baik untukmu...hic..." Dalam perjalanan ia selalu meracaukan hal yang sama setiap malamnya.

Mingyu mengerti atas rasa sakit yang ia rasakan, karena ia merasakan hal yang sama. Namun, ia menyugesti diri bahwa berlarut dalam kesedihan yang sama takkan membuat sosok itu kembali lagi. Terkadang saat tertidur malam harinya, ia selalu mendapat mimpi buruk. Ia mendapati dirinya seorang diri di sebuah ruang yang gelap, dan dari arah depan sana.

Sosok Taehyung berdiri di hadapannya, namun dengan sorot wajah yang begitu tak menyenangkan. Ia menyangkal bahwa itu bukan Taehyung, tapi dari sosoknya itu memang Taehyung. Sorot mata dingin dan kata-kata yang selalu terngiang di kepalanya hingga saat ini.

"Semuanya adalah salah kalian, aku menjadi seperti ini."

Kalimat itu membuatnya sontak terbangun ditiap tengah malam dibalik tidurnya. Berlanjut membuatnya ketakutan dan menangis hingga pagi menjelang.

Seokjin selaku yang tertua tidak tahu lagi harus melakukan apa. Keadaan suasana rumah tidak lagi sama. Bahkan saat di meja makan, tidak lagi selengkap dulu. Jungkook tidak mau keluar kamar, Jimin selalu berkata akan sarapan di kantin.

Namjoon selalu pergi lebih awal bahkan sebelum ia terbangun. Sang Eomma juga tak henti-hentinya menatapi bingkai foto sang adik seraya menangis tersedu-sedu. Yoongi yang mabuk-mabukan Hanya tersisa dirinya juga Hoseok setiap sarapan pagi. Itupun tak ada yang memulai perbincangan. Suasana dingin serasa tertusuk hingga ke tulang belulangnya.

Feels [Not] Alone | END ✔✅Where stories live. Discover now