CHAPTER III : LIE

8.1K 643 45
                                    


^***^

CHAPTER III : LIE

^***^

SUMMARY :

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

SUMMARY :

'Aku tak bermaksud untuk membencimu, tapi entah mengapa saatku mengingat hari itu membuat ku serasa ingin tak lagi berharap bahwa hatiku masih terbuka untukmu.'

^***^


Pagi ini, mood seorang Kim Jimin benar-benar sudah hancur hanya karena perdebatan tidak penting yg terjadi di meja makan. Sesekali Jimin menggerutu, bergumam, dan mengumpat hal-hal yg tidak begitu penting.

Merasa kepalanya sedikit pening, Jimin merebahkan kepalanya di kursi bus sekolah yg ditumpanginya. Ya, saat ini ia sedang dalam perjalanan menuju sekolahnya, Sekolah SEOUL UNIVERSITY.

Jujur saja, Jimin agak sedikit kesepian karena tak berangkat bersama Taehyung. Walaupun ia terkesan cuek dan acuh tak acuh terhadap Taehyung, ia sebenarnya mengkhawatirkan saudara kembarnya itu.

Ia merindukan senyum kotaknya Taehyung, candaannya, tingkahnya, dan berbagai ciri khas yg dimiliki oleh Taehyung, saudara kembarnya.

Jika biasanya saat berangkat sekolah, sekalipun tidak bersamaan. Jimin selalu menyempatkan diri untuk menanyakan Choi Siwon, Bodyguard pribadinya. Ya, apapun yg dilakukan oleh Taehyung harus ia ketahui. Entah apa yg mendorongnya untuk melakukan hal tersebut. Padahal ia sendiri tahu, seharusnya ia tak perlu merepotkan diri untuk hal yg menurutnya tidak penting.

"Mianhae, Taehyung-a. Hyeong menyayangimu, tapi juga membencimu..."

Lirihnya, dadanya benar-benar terasa sesak jika ia mengingat kembali perlakuan kasarnya pada Taehyung. Dan ditambah lagi, setiap kali ia melontarkan kata-kata kasar pada Taehyung. Adik bungsunya Jungkook, pasti akan melayangkan tatapan marah dan kekecewaan ke arahnya.

"Pemberhentian di Seoul University, diharapkan untuk segera turun. Selamat melaksanakan aktivitas sekolah yg menyenangkan."

Suara instruksi dari bus yg ditumpanginya membuyarkan lamunan pedihnya. Dengan sigap, Jimin menyampingkan tas sekolahnya lalu turun dari bus. Untuk sejenak, Jimin menghirup udara segar untuk sedikit merilekskan pikirannya.

"Huft..." hembusan nafas berat, dan dilanjutkan dengan ia segera masuk ke lingkungan sekolahnya. Sebelum masuk, ia celingak celinguk menoleh ke sana ke mari. Bukan tanpa alasan ia melakukan hal itu, ia hanya ingin melihat apakah Taehyung sudah datang atau tidak. Karena biasanya Taehyung selalu tiba bersamaan dengannya.

Feels [Not] Alone | END ✔✅Where stories live. Discover now