Chapter XXXIII : I'll Call your name, again. (01)

2.8K 198 120
                                    

***___***

Chapter XXXIII : I'll Call your name, again. (01)

***___***

Summary :

اوووه! هذه الصورة لا تتبع إرشادات المحتوى الخاصة بنا. لمتابعة النشر، يرجى إزالتها أو تحميل صورة أخرى.

Summary :

'Dalam hidup, akan selalu ada seseorang yang istimewa. Yang bisa membentuk dirimu dan membantumu menjadi seseorang yang kamu inginkan.'

-
-
-
-
-
-
-

"Eh, Taetae Hyeong....Coma?" Jungkook membeku, tak percaya dengan apa yang didengarnya. Begity pula dengan Jimin yang langsung bertekuk lutut, serasa tubuhnya tiba-tiba lemas. "Ini bohong' kan?" Lirihnya pedih, raut wajahnya begitu parah untuk dilihat.

"Seokjin-a, kau bohong' kan. Katakan pada Eomma, bahwa semua itu bohong!" Seokjin tak bergeming, seolah mengisyaratkan bahwa situasi ini benar adanya. Nyonya Kim seolah telah kehilangan jiwa raganya saat itu juga, sorot matanya menunjukkan kehampaan. Bahkan Namjoon juga Hoseok membatu ditempat, terdiam kaku tak merespon apa-apa.

Flashback on

"Arggghhhhh!!!!!" Teriak Seokjin, akal sehatnya menghilang. Ia mencengkram kepalanya seraya menggeleng keras. "Tidak, bukan salahku. Taehyung-ku baik-baik saja, Taehyung-ku masih bernapas!"

Selagi Seokjin sibuk menggeram, secepat mungkin Chanyeol bertindak. "Bagaimana ini? Apa yang terjadi sebenarnya?" Tanya Chanyeol murka, perawat yang berjaga tadi terlihat ketakutan. "Sa-saya juga tidak tahu, D-dokter Park. S-saya baru saja selesai menyuntikkan o-obat seperti yang tertulis dalam bu-buku catatan kesehatan pasien." Gemetar perawat tersebut. "Perlihatkan padaku obat yang kau suntikan tadi!" Gertak Chanyeol.

"Dan kau, tetap lakukan hal yang tadi. Dokter Kim, terlalu cepat untuk  menyerah!" Seru Chanyeol, bagai tersihir, Seokjin mulai kembali ke alam sadarnya dan memandang Chanyeol dengan ekspresi muka yang begitu parah. Air matanya mengalir dan sedikit tertahan di pelupuk matanya, namun perlahan ia mulai bangkit dan mulai melakukan apa yang dilakukannya tadi.

Sementara itu, Chanyeol memeriksa dengan seksama obat yang diperlihatkan perawat tadi. Seketika matanya terbelalak. "Kenapa kau malah menyuntikan KCI! Di catatan tidak tertulis KCI! Bahkan dalam dosis yang cukup tinggi." Bentak Chanyeol, perawat tersebut merasa ketakutan karena merasa baru saja melakukan sebuah kesalahan besar. "S-sepertinya, aku salah me-mengambil obat, D-dokter Park. Joseonghamnida!" Chanyeol berdesah berat.

"Sudah, cepat bantu yang lain." Titah Chanyeol kemudian. "Bagaimana Dokter Kim?" Tanya Chanyeol kemudian, "Masih belum ada perubahan, kalau terus seperti ini ada kemungkinan akan terjadinya Coma dan buruknya..." suara Seokjin tercekat. "Kematian." Putusnya final.

Feels [Not] Alone | END ✔✅حيث تعيش القصص. اكتشف الآن