Chapter 19: Still Not Used To

1.4K 199 61
                                    

NGGA TAU AKU BAPER SAMA LAGU INI😭😭





LAGUNYA COCOK BUAT JUNGKOOK-MINJI YANG SEKARANG LAGI MISAH MASAAA HUHUHUHU

MENURUTKU SIH🤧





HAPPY READING GAIS😘


**

.

Jungkook terbangun dari tidurnya karena suara mesin pendingin ruangan yang berderu kasar menyambangi indera pendengarannya, menerobos masuk menyelami alam mimpinya dan sukses membuat sepasang kelopak matanya terbuka. Kamarnya gelap. Hanya ada secercah cahaya samar dari mentari yang telah terbit dari ufuk timur dan menembus celah tirai jendela yang masih tertutup.

Tidak ada yang membuka tirai berwarna gelap itu.


Jungkook masih bertahan dari posisi berbaringnya dengan selimut menutup tubuhnya dari ujung kaki sampai sebatas dada. Ia mengumpulkan semua kesadarannya yang tengah berpencar sebelum beranjak dari ruangan minim cahaya itu.

Hari ini ia tidak ada kelas dan jika saya suara air conditioner tidak mengganggu acara tidurnya yang amat berharga, Jungkook akan memastikan dirinya baru terbangun pukul 10 pagi. Waktu senggang memang harus digunakan sebaik-baiknya dan Jungkook memilih untuk menambah waktu tidurnya jika tidak memiliki kegiatan. Bagi mahasiswa, waktu tidur ideal adalah hal yang sangat mustahil untuk mereka dapatkan. Berbanding terbalik dengan tugas kuliah yang dengan mudahnya berdatangan setiap harinya tak kenal lelah dan tak tahu kondisi sampai yang menerimanya terkadang hampir merasa muak.

Jungkook menyingkirkan selimutnya, dengan perlahan ia beranjak bangkit setelah kesadarannya telah berkumpul menjadi satu dengan dirinya. Ia meraih gelas yang berada di atas nakasnya dan mendapati benda bening itu kosong tak terisi air. Lelaki Jeon itu baru ingat jika tengah malam tadi ia bangun karena kehausan dan meminum air di gelas itu yang sebenarnya selalu ia siapkan untuk ia minum begitu bangun di pagi hari, tapi sayangnya Jungkook terbangun sebelum pagi menjemputnya dari tidur.

Jungkook menghela nafas. Terpaksa deh ia harus ke dapur untuk mengisi kembali gelasnya dengan air.

Tidak biasanya suasana begitu hening sampai-sampai Jungkook bisa mendengar langkah kakinya sendiri yang menapaki ubin-ubin di lantai. Ah, mungkin ia bisa menemukan jawaban dari keanehan itu saat sampai di dapur.

Dan begitu ia telah berada di ruangan yang dipenuhi oleh peralatan masak tersebut, ia tidak menemukan satu orang pun berada di sana selain dirinya sendiri.

Tak lama Jungkook tersadar bahwa keadaan tak lagi sama. Alasan keadaan tirai jendela di kamar belum terbuka dan keadaan di sini berubah menjadi dingin dan begitu hening, tidak lain adalah karena ia tinggal sendirian sekarang padahal tiga hari sudah berlalu, sudah tiga hari Jungkook sendirian tapi tampaknya Jungkook belum terbiasa.

Tapi Jungkook sebisa mungkin berusaha untuk terbiasa dengan perubahan ini karena Minji tidak lagi tinggal bersamanya.


Ya, ia harus terbiasa.

**



Sampai saat ini Jungkook dan Minji masih menjaga jarak, entah siapa yang memulainya lebih dahulu dan sepertinya tidak ada salah satu dari mereka yang ingin mengakhiri dan memutus jarak yang membentang di antara keduanya. Bahkan hanya sekedar niat pun tidak terpikirkan di antara keduanya.

Meski begitu sebenarnya Jungkook sering mencuri-curi pandang saat Minji berada di sekitarnya atau dalam diam mengawasi gadis itu selama di area kampus karena setelah jam kuliah berakhir mereka tidak bisa bertemu sampai hari berganti. Jungkook sendiri tidak tahu kenapa ia melakukan hal itu, ia hanya merasa bahwa kesempatannya untuk melihat Minji hanya sebatas di kampus saja, untuk sekarang sangat kecil kemungkinan bertemu dengan Kim Minji di luar kampus.

Room MateWhere stories live. Discover now