Chapter 00: Prologue [1]

10.2K 571 14
                                    


Lelaki bertubuh tegap dan berotot berusia 21 tahun bernama Jeon Jungkook itu adalah mahasiswa fakultas bisnis di Seoul National University. Ia tinggal seorang diri dan tidak bersama keluarganya. Awalnya ia tinggal di sebuah rumah yang disewa bersama enam orang sahabatnya, tapi kini ia tidak lagi bisa menempati tempat itu begitu para sahabatnya sudah menikah dan bekerja, hanya dirinya sendirilah yang masih berkuliah.

Sungguh sangat disayangkan.

Karena hal itu, Jungkook terpaksa harus mencari tempat lain untuk dirinya tinggal. Untuk beberapa alasan yang tidak bisa ia sebutkan, ia sangat tidak ingin memilih kembali tinggal bersama kedua orangtuanya.

Disinilah dirinya sekarang, di sebrang sebuah gedung bertingkat. Jungkook menatap bangunan besar dengan desain sederhana yang akan menjadi tempat tinggalnya barunya. Tempat ini ia dapatkan karena usaha para hyungnya. Dengan langkah tegapnya, Jungkook menarik dua buah koper hitam yang dibawanya dan berjalan masuk ke bangunan apartemen sederhana itu.

Semua keperluannya di apartemen itu sudah diurus oleh sahabat tertuanya, Jungkook hanya tinggal membawa diri beserta barang-barang berharganya kemudian meminta kunci kamar dan membuat password untuk apartemen yang ditinggalinya.

Begitu sampai di meja resepsionis, tanpa memberi salam atau menyapa, Jungkook langsung meminta kunci kamarnya. Lagipula Jungkook bukanlah seseorang yang suka melakukan percakapan yang dimulai dengan basa-basi saat berbicara dengan orang asing atau yang baru pertama kali ditemuinya. "Aku meminta kunci ruangan apartemen yang telah disewa oleh Kim Seokjin sebelumnya." ucapnya.

Lelaki yang menjaga meja resepsionis itu terkesiap, ia merasa Jungkook sedikit angkuh. Memang begitu kenyataannya. Namun ia buru-buru mengangguk pelan. "Ah ini kunci semua ruangan di kamar itu. Anda ingin mengganti password kamar anda atau memakai yang sebelumnya?" tanya resepsionis itu kepada Jungkook karena sebelumnya kamar apartemen yang akan ditempati Jungkook sudah ditempati oleh orang lain tiga bulan yang lalu sebelum penghuni lamanya memutuskan untuk pindah.

"Ganti menjadi 180214." jawab Jungkook. Lelaki itu kemudian mendekat, menaruh siku lengan kanannya di atas meja resepsionis yang memiliki tinggi mencapai sebatas dadanya, ia sedikit mencondongkan tubuhnya kedepan sembari berbisik. "Apa kau tahu sesuatu tentang teman sekamarku? Jin-hyung bilang aku punya teman sekamar."

Resepsionis lelaki yang memiliki nama Oh Dongwoo yang terpampang pada badge nama yang terpasang di seragam kerjanya—menganggukkan kepalanya pelan seraya mengulum senyum tipis. Para resepsionis dituntut untuk bersikap ramah kepada pengunjung bukan begitu?

"Ya, seseorang setinggi 174cm bernama Rian yang kudengar yang akan kuliah di Seoul National University jurusan kedokteran. Dia datang dari luar negeri dan baru sampai di Korea hari ini, kupikir ia masih di bandara dan akan sampai beberapa jam lagi." jelas Dongwoo.

Jungkook hanya manggut-manggut saja kemudian kembali menarik kopernya untuk menuju lantai tujuh dimana kamar apartemen yang disewanya berada tanpa mengucapkan atau sedikitpun menunjukkan rasa terima kasih kepada Dongwoo.

Sungguh tidak sopan.

**





Jungkook menggeletakkan kopernya begitu saja saat memasuki ruangan berisi dua buah tempat tidur yang terletak di pojok yang berlawanan menyisahkan ruangan besar di antara tempat tidur itu, disana ada sebuah meja belajar berukuran besar dan dua lemari pakaian. Lelaki itu menghempaskan tubuhnya begitu saja ke salah satu ranjang dan membiarkan pintu kamar terbuka lebar.

Jungkook ingin beristirahat penuh selama satu hari itu saja sebelum ia harus masuk kuliah keesokan harinya. Tak sampai sepuluh menit berbaring, Jungkook memutuskan untuk beranjak ke dapur untuk membuat ramyeon instan karena cacing di perutnya meronta-ronta kelaparan. Ia juga akan membuatkan semangkuk ramyeon untuk teman sekamarnya yang sepertinya akan tiba tak lama lagi.

Tapi baru sampai di ambang pintu kamar tidurnya, lelaki bermarga Jeon itu mematung kala mendapati sosok perempuan jangkung berambut panjang menatap dirinya dengan pandangan yang sulit untuk diartikan.

Jungkook sedang tidak bermimpi di siang hari kan? []

Room MateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang