CHAPTER 36

3K 174 18
                                    

Harusnya lo sadar, dia emang gak peduli sama lo. Jadi berhenti caper ke dia sebelum dia jadi tambah ilfeel sama lo.

Raga berdiri sembari menyeruput es tehnya, ia sedikit kesal lantaran Kinara yang terus menerus mengejar dirinya. Sudah berbagai cara agar Kinara bisa jauh dan membencinya, tapi sepertinya gadis itu bebal. Raga sudah tidak tertarik dengan Kinara, karena sekarang gadis itu berpenampilan layaknya seorang cabe-cabean. Bahkan dibanding dengan Agatha, Agatha jauh lebih baik daripada Kinara.

Raga mengutuk dirinya yang pernah terobsesi dengan perempuan semacam Kinara.

"Kenapa sih lo, Ga?" tanya Aidan, sedari tadi sahabatnya itu terus memperhatikan Raga yang tengah misuh-misuh gak jelas.

"Gimana cara buat Kinara benci sama gue?" tanya Raga terdengar frustasi.

Alka menoleh sebentar lalu berdehem, lelaki itu masih saja sibuk dengan game yang ada di ponselnya. Berbeda dengan Aidan yang tampak sedang berpikir.

"Gue tau," ucap Aidan sambil menjentikkan jarinya.

"Apa?" tanya Raga.

Aidan menarik nafasnya dalam dalam. "Gimana kalo lo cipok gue?" tawar Aidan yang dihadiahi jitakan oleh Raga, Alka pun sama, malahan lelaki jangkung itu menjitak kepala Aidan dengan botol yang masih ada airnya hingga menimbulkan suara bugh.

"Lo gila," ucap Alka.

"Segitu frustasinya ya lo gara-gara gak diterima sama Raisa, sekarang beralih profesi jadi homo," ucap Raga blak-blakan hingga membuat pengunjung kantin menatap horor ke arah Aidan.

"Ya biar Kinara ilfeel sama lo," ucap Aidan sebal.

"Tapi gak gitu juga goblok." Alka ngegas membuat Aidan sontak tertawa.

Daripada meladeni kedua temannya, Raga segera pergi untuk mencari Agatha guna melihat keadaan gadis itu yang beberapa menit lalu kena bogemannya yang meleset. Raga memilih untuk lewat taman belakang, untuk menghindari depan kelas Kinara. Dengan setengah berlari hingga akhirnya ia sampai di kelas Agatha.

Raga memanggil Kevan, sementara yang dipanggil sedang berkutat dengan bukunya. Dan sungguh, itu tumben sekali.

"Apa?" tanya Kevan.

"Agatha mana?" tanya Raga.

Kevan mengedikkan bahunya, acuh. "Lo cerita apa aja sama Agatha?" tanya Kevan.

Raga mengernyit bingung, ia tidak tahu apa yang tengah ditanyakan Kevan saat ini. "Maksud lo?" tanya Raga bingung.

"Agatha diemin gue sejak dia pulang main sama lo, lo ada cerita apa aja sama dia?"

Raga memikir sejenak, ah iya, dirinya lupa pernah membicarakan suatu hal tentang Keano. Raga sudah mengerti arah pembicaraan Kevan sekarang, ia lantas menepuk pundak Kevan layaknya seorang sahabat.

"Gue bakal jelasin ke Agatha." Setelah mengucapkan kalimat Raga langsung berlari meninggalkan Kevan yang mematung di tempatnya.

Raga mencari keberadaan Agatha, di semua tempat sudah ia cari. Tadi di kantin, ia hanya melihat Raisa dan Cika. Raga ingat, ia belum ke rooftoop, dan mungkin Agatha ada di sana sekarang. Tidak membuang-buang waktu, Raga segera berlari menuju rooftoop.

AGATHA (REVISI) Where stories live. Discover now