Ch.19 (Medicine's)

1.3K 218 16
                                    

Semua karakter murni milik J.K Rowling, tidak ada keinginan meniru atau mendapat untung. Mungkin aku hanya merubah sedikit jalan cerita ges biar sesuai ama jalan cerita aku. Makasih! Jangan lupa vote+komen
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Kejadian demi kejadian berlalu secepat angin di Hogwarts. Tentu tak ketinggalan kisah heroik lagi dari Boy-Who-Lived. Tak perlu diceritakan kalian sudah tahu akhirnya. Harry yang selalu menyelamatkan Hogwarts memang patut disebut pahlawan. Jika kalian bertanya apakah Raelyn membantu nya kali ini? Jawabannya tentu saja tidak, hidup Raelyn saja sudah berantakan semenjak ibunya mengirim surat tersebut. Bagaimana mungkin ia bisa membantu nya menyelamatkan Hogwarts?

Raelyn menjadi gadis yang tak tesentuh siapapun. Ia menjauhi teman temannya, menjauh dari semua keramaian, menjauh dari segalanya yang menurutnya merepotkan. Ia semakin muak dengan hidupnya. Raelyn juga menjadi jarang masuk kelas. Ia akan beralasan bahwa sedang sakit, dan menghindarinya dengan pergi ke perpustakaan.

Raelyn menjadi senang sendirian akhir akhir ini. Sebenarnya tak bisa dibilang benar benar sendiri juga. Kalian tahu kenapa? Ya, tentu saja karena Snape. Pria itu selalu berada di dekatnya dimanapun ia berada. Bahkan tak segan segan memberinya detensi agar Snape bisa selalu berada didekat Raelyn. Ingin sekali Raelyn meng-Oblivate apa yang telah terjadi di Ruang Kebutuhan. Membuat Snape lupa bahwa ia telah mengatakan kata kata yang membuat hidupnya telah berubah sejauh ini.

Snape juga memperlakukannya seperti gadis yang harus dikasihani. Raelyn benci hal tersebut, ia bukan gadis menyedihkan sehingga Snape memperlakukannya menjadi berbeda. Snape pun juga sudah tahu tentang apa yang sedang terjadi dalam hidupnya. Dan Raelyn menjadi semakin tak menyukai pria tersebut saat ini.

Kini Raelyn sedang berada di danau kesukaannnya. Besok sudah liburan musim panas, jadi hari ini adalah hari terakhir di tahun ajaran kedua. Ia menikmatinya dengan tiduran di rumput sekitar danau dan mendengarkan musik dari walkman kesayangannya.

Ia sedang sibuk berpikir. Apakah aku kabur saja dari rumah? Aku muak dengan semuanya. Lagipula uang tabunganku masih cukup sepertinya untuk menyewa kamar di Leaky Cauldron. Tapi tidak tidak! Jika aku menyewa kamar, uangku tidak akan bertahan sampai lulus Hogwarts. Raelyn menghela nafas gusar, mendudukan diri lalu mengambil rokok dari saku jubahnya dan menyalakan api dari tangannya. Ia sudah jarang merokok semenjak tahun lalu Snape mengancamnya. Tapi ia sudah tak kuat dengan penderitaan nya. Lagipula tak ada pria itu sekarang.

Namun baru saja barang laknat itu menyentuh bibirnya, seorang pria sudah mengambil nya kasar dan menginjaknya. Raelyn mendongak, shit pria ini lagi.

"Nampaknya ancamanku tahun lalu tak berpengaruh padamu Dixie!" ucap pria itu datar.

Raelyn hanya menatapnya sekilas dan kembali menidurkan dirinya di rerumputan. Sedangkan Snape berjalan mendekat ke arah danau, lalu duduk disana.

Raelyn memperhatikan punggung pria tersebut disela tidurnya. Ia merasakan hal aneh, ada sesuatu yang menyuruhnya untuk mendekatinya. Tetapi Raelyn berusaha acuh dan menikmati dunianya.

Tapi,

"Kau baik baik saja Professor?" tanya Raelyn yang sekarang sudah berada di dekat Snape.

Snape menatapnya datar seraya berucap, "Mengapa kau tiba tiba memperdulikan ku?"

Sedangkan yang ditanya mendudukan diri tepat di samping Snape.Keheningan pun mulai melanda mereka, hingga

"Aku membencimu Professor!" ucap Raelyn tiba tiba.

Snape terkejut atas ucapan tiba tiba yang dilemparkan Raelyn kepadanya. Namun ia bisa mengendalikan raut wajahnya. Lalu melemparkan tatapan mematikan seolah bertanya 'Apa maksudmu?'

My HalfBlood PrinceWhere stories live. Discover now