Ch.3 (Hogwarts Express)

2.1K 294 11
                                    

Semua karakter murni milik J.K Rowling, tidak ada keinginan meniru atau mendapat untung
.
.
.
.
.
.
.
.
Raelyn terkejut bukan main saat melihat dua pria yang susah dibedakan nya itu.

"FREDD! GEORGE!" ucapnya sambil memeluk mereka berdua.

"AH INI KAU RAELYN? AKU BENAR BENAR MERINDUKAN MU RAELYN!" ucap George atau Fred *jangan suruh author bedain ya!*

*flashback*

Di suatu taman yang ramai oleh anak anak seumuran nya. Gadis itu hanya duduk di bangku taman, melihat sekitar anak anak bermain bersama teman teman mereka. Ia tidak tertarik tentu saja, lagipula siapa yang mau menemani nya? Tiba tiba ada dua anak laki laki berambut merah, kira kira setahun atau dua tahun diatasnya, berwajah sama yang susah ia bedakan menghampirinya.

"Ayo main bersama kami!" ucap salah satu diantaranya
"Tidak mau!" ucap gadis itu dingin
"Ayolah, aku tau kamu tidak punya teman Nona!" ucap satunya lagi sambil menarik tangannya membawa gadis tersebut mengikuti mereka

Entah bagaimana caranya, mereka seperti sudah sangat akrab. Gadis tersebut tertawa riang bersama kedua anak laki laki tersebut. Mereka bermain kejar kejaran, petak umpet, dan mengerjai anak anak dibawah mereka.

"HAHAHA LUCU SEKALI ANAK ITU! INGUSNYA SAMPAI MELER!" ucap gadis itu sambil tertawa terbahak-bahak

"Aku memang sangat jago menjahili orang nona!" ucap salah satunya.

Tiba tiba ada tukang es krim lewat didepan mereka. Kedua anak laki laki tersebut menatap penuh harap. Menyadari kedua teman barunya ingin es krim, gadis tersebut berlari menuju tukang es krim sambil berteriak

"Hei kalian! Aku tau kalian mau ini! Ambil saja anggap saja bayaran karena kalian mau bermain denganku!" ucap gadis itu sambil menunjuk eskrim yang dia pegang.

Menyadari hal itu, kedua anak laki laki tersebut langsung menyusul ke tempat es krim dan mengambil es krim yang mereka mau. Lalu mereka duduk di rerumputan sambil memakan es krim bersama.

"Terima kasih Nona! Kau memang baik hati!" ucap mereka kompak

"Ya tidak masalah! Ngomong ngomong siapa nama kalian?" ucap gadis itu sambil memakan es krim nya

"Aku George dan ini Fred, kami kembar keluarga Weasley! Kalau namamu siapa?" ucap George.

"Aku Raelyn Chadd Dixie, cukup panggil saja Realyn! Tapi bagaimana cara membedakan kalian?" ucap Raelyn bingung

"Tentu Fred yang paling tampan!" ucap Fred sombong. Dan menimbulkan kontra kepada kembarannya. Mereka akhirnya berantem sambil guling guling di rumput taman.

"Sudah sudah! Ah kalian ini! Oh ya sudah hampir petang aku harus pulang! Semoga kapan kapan kita bisa bermain lagi George Fred!" ucap gadis itu sambil tersenyum

"Iya tentu Nona, kalau kita tidak sekolah pasti kita akan sering ketaman bermain bersamamu lagi!" ucap Fred.

"Oh baiklah! Bye bye Fred dan George!" ucap gadis itu berlalu.

Sejujurnya ia setiap hari selalu pergi ke taman, berharap menemui mereka berdua lagi. Tetapi setelah itu mereka tidak pernah bertemu lagi, entah kenapa. Dan membuat Raelyn jadi sedih dan malas ke taman lagi.

"Mungkin saja mereka sedang bersekolah! Bukankah ini belum masuk musim panas?" ucapnya dalam hati ketika tidak bertemu Fred dan George lagi.

*Flashback off *

"Oh jadi selama ini kau selalu menunggu kami Raelyn? Tapi mengapa kita tidak pernah bertemu ya? Padahal aku dan George juga sering ke taman!" ucap Fred bingung

"Ah entahlah Fred!" ucap Raelyn

Mereka sangat asik berbincang, Hogwarts Express pun melaju meninggalkan stasiun. Tiba tiba

"Exscusme" ucap gadis dari luar gerbong mereka.

"Maaf mengganggu kalian, bolehkah aku bergabung? Gerbong lain sudah sangat penuh" ucap gadis itu menunduk.

"Ah tentu saja nona! Sini masuk!" ucap George dengan ramahnya.

"Tt-terimakasih!" ucap gadis itu gugup sambil duduk di sebelahku.

"Siapa namamu?" ucap Fred, ah dua kembar Weasley ini memang ramah pada siapapun.

"Namaku Jeanne Ceddlif, panggil saja Jen! Kalau kalian?" ucap Jen sambil menatap kami

"Namaku Fred dan ini George Weasley, nah yang sebelah mu namanya Raelyn Chadd Dixie!" ucap Fred mengenalkan diriku dan George.
"Senang bertemu kalian!" ucap Jen dan kamipun berbincang lagi mengenai Hogwarts, pelajaran, dan para Professornya sambil bergurau. Saat sedang asyik berbincang, ada penjual coklat berkeliling!"

"Coklat! Siapa yang ingin coklat?" ucap wanita penjual.

Fred dan George memanggil wanita tersebut dan mereka hanya membeli satu coklat, sedangkan wanita disebelah ku sepertinya ingin namun kurasa ia tidak punya uang.

"Madam, aku ingin semua dari troli mu, satu jenis satu! Ini uangnya!" sambil memberikan koin yang tadi ia ambil di bank bersama Hagrid.

Aku mengambil makanan tersebut, dan menaruhnya di bangku tempat ku duduk.

"Yang mau ambil saja! Aku sedang baik!" ucap ku sambil memakan coklat. Mereka pun mengambilnya dan memakannya hingga kenyang, setelah itu kita ketiduran.

*****

Saat aku terbangun, sudah tidak ada Fred, George dan Jen. Kereta sudah sepi, mungkin tinggal aku saja.

"Aish mereka ini! Tak tahu balas budi! Masa aku ditinggal bukannya di bangunin!" ucap nya menggerutu sambil membawa kopernya turun dari kereta.

Dari kejauhan ia melihat dua orang, yang satu berbadan besar dan satu berbadan kecil. Sepertinya ia mengenal salah satu diantaranya.

"Hagrid!" ucapku sambil memeluk Hagrid

"Raelyn! Darimana saja kau? Apa ada yang terluka? Syukurlah kau bisa sampai kukira kau nyasar tidak menemukan kereta. Maafkan aku meninggalkan mu di stasiun" ucap Hagrid malah meminta maaf

"Tidak apa apa Hagrid!" ucapku

"Kau Nn. Dixie? Mengapa kau terakhir sampai?" ucap pria berbadan mungil tetapi kuyakin dia adalah salah satu guru Hogwarts melihat pakaiannya.

"Yes Sir! Maafkan aku karena telat! Tidak ada yang membangunkanku di gerbong!" ucap ku berkata sejujurnya

"Baiklah aku memakluminya! Ya sudah masuk ke aula utama dan taruh kopermu di lorong yang sudah banyak koper itu! Segeralah ! Mereka sudah menunggumu untuk pembagian asrama!" ucap pria tersebut.

"Yes Sir! Terimakasih!" ucapku segera berlalu memasuki bangunan sekolah Hogwarts sambil memandang sekitar takjub. Sampai tidak menyadari ada seseorang melihatku dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Wow! That's cool baby!" ucapku bergumam sendiri.

"Sudah puas melihat lihat nona Dixie?" ucap pria dari arah samping menatapku dengan pandangan sinis.

"Darimana kau tahu namaku Tuan?" ucapku sesopan mungkin

Dia mendekat kepadaku dengan tatapan mata yang tidak berpaling denganku

"Bagaimana saya tidak tahu! Anak tahun pertama yang sudah membuat onar karena telat!" ucap nya sarkasme.

"I'm sorry Sir! Aku mempunyai alasan mengapa aku telat!" ucapku berani menatap mata hitamnya.

"Benarkah? Sayangnya saya tidak peduli apa alasanmu!" ucap nya dingin

"Sabar Raelyn sabar! Daripada buang buang waktu mending aku tinggalkan saja pria ini!" setelah berkata dalam hati, Raelyn pergi seenaknya meninggalkan pria tersebut.

"Awas saja gadis itu!" ucap pria itu kemudian.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Aku lagi semangat nulis padahal belom ada yang baca hehe:') it's okay. Jangan lupa tinggalkan jejak ya ges! Ini pertama kalinya menembus 1000 kata! Senang sekali!

My HalfBlood PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang