Ch.4 (Hogwarts)

1.9K 281 11
                                    

Semua karakter murni milik J.K Rowling (kecuali Raelyn tentunya) tidak ada keinginan meniru atau mendapat untung.
.
.
.
.
.
.
.
Raelyn langsung menaruh kopernya bersama koper koper yang lain lalu langsung menuju ke tempat kerumunan yang mungkin mereka adalah anak anak tahun pertama sama seperti Realyn.

*Raelyn POV*

"Nona Dixie! Akhirnya kau tiba juga! Apa alibimu hingga satu sekolah menunggumu Nona?" tanya seorang wanita yang kurasa adalah guru Hogwarts.

"I'm sorry Professor! Saya ketiduran di kereta dan tidak ada yang membangunkan saya!" ucapku sambil menatap Jen nyalang.

"Ah baiklah! Kurasa bukan salahmu Nona Dixie, mungkin masih bisa ku maklumi! Tunggu disini saya akan berbicara dengan Kepala Sekolah bahwa kau sudah tiba!" ucap Professor tersebut sambil berlalu

"Mengapa kau meninggalkanku Nona Ceddlif?" ucapku dingin.

"Maafkan aku Raelyn! Sungguh aku disuru oleh Fred dan George!" ucap nya membela diri

Saat aku hendak berbicara lagi, Guru wanita tadi menyuruh kami masuk. Pintu aula dibuka selebar lebarnya. Aku kembali menganga takjub melihat aula yang begitu megah, dengan obor obor api di dinding dinding. Serta juga langit langit aula.

"Apakah itu langit sungguhan? Berarti tidak ada atap? Bagaimana kalau hujan astaga?" ucapku sambil berpikir yang tak masuk akal

"Aish dasar bodoh! Ini kan dunia sihir! Apapun bisa terjadi Realyn! ucapku lagi, saat aku sadari ternyata aku hampir tertinggal rombongan akhirnya aku lari menulusuk diantara mereka.

"Sebelum acara makan malam, saya akan membagi anak anak tahun pertama dengan topi seleksi ke dalam 4 asrama, yaitu Gryffindor, Hufflepuff, Ravenclaw, dan Slytherin" ucap guru wanita tadi yang baru ku ketahui namannya Professor McGonagall.

Anak anak tahun pertama mulai bisik bisik di sebelahku ingin di asrama mana. Aku tidak peduli akan ditempatkan dimana.

"Toh yang penting bisa tidur nyenyak tanpa suara neraka seperti di rumah" ucapku dalam hati.

*Raelyn POV end*

Nama nama anak tahun pertama pun mulai dipanggil oleh Professor McGonagall, tiba saatnya Raelyn yang dipanggil

"Dixie! Raelyn Chadd! ucap Professor

Raelyn maju ke depan dengan santai, tidak seperti anak anak lainnya. Lalu ia duduk di kursi yang sudah disiapkan. Professor McGonagall memakaikan ku sebuah topi usang.

"Hmm, bakatnya ada sungguh ada! Keberanian! Cerdik! dan agak nakal! Keinginan untuk merasa hebat, juga jiwa kepemimpinan nya sangat besar. Lebih ahli di Dark Arts, kira kira aku menempatkan mu di mana ya? Slytherin atau Gryffindor?" ucap topi itu seakan berbicara pada Raelyn.

"Dimana saja!" ucap Raelyn, namun ia baru sadar Jen beradi di Gryffindor. Ia duduk satu meja dengan Fred dan George. "Apakah di Gryffindor saja? Daripada mencari teman lagi bukan?" ucapnya. Tetapi ternyata topi tersebut mendengar permintaan nya.

"Baiklah kalau kau mau Gryffindor, lagipula nanti juga kau pasti akan berhubungan dengan Slytherin!" ucap topi itu lagi padanya.

"GRYFFINDOR" ucap topi itu lalu tepuk tangan anak anak Gryffindor saat tahu aku satu asrama dengannya. "Mengapa mereka tepuk tangan? Apa yang perlu dibanggakan huh?" ucap Realyn.

Ia duduk disebelah Fred dan George, tidak peduli kalau mereka bukan tahun yang sama.

"Kenapa kau meninggalkan ku bodoh!" ucapku ngegas kepada mereka berdua.

"Maafkan aku Raelyn! Ini idenya George bukan aku!" ucap Fred membela diri.

"Hei apa apaan kau Fred! Kau juga meng iyakan bukan?" ucap George tak mau kalah.

"Sudahlah! Aku tak mau tahu!" ucapku marah.

"Maafkan kami Raelyn! Kau ingin apa? Ayo sebut saja!" ucap mereka berdua

"Belikan aku coklat! Baru akan ku maafkan kalian!" ucapku pada akhirnya. Mereka saling pandang seakan 'kau saja yang beli, ini idemu bukan?

"Satu orang memberiku satu coklat Weasley!" ucapku tegas. Sebenarnya aku tak tega tapi mereka harus diberi pelajaran sekali kali.

"Iya Raelyn! Nanti akan kubelikan kau coklat! Tenang saja!" ucap George sambil merangkulku. Aku pun balas mengangguk kecil. Dan melihat ke depan sepertinya Kepala Sekolah akan memberikan sedikit pengumuman.

"Maafkan orang tua ini yang menghambat kalian menyantap hidangan makan malam! Saya hanya ingin memberikan sepatah kata kepada anak anak tahun pertama, Selamat datang di Hogwarts, asrama kalian adalah rumah kalian! Tugas kalian adalah mendapat poin sebanyak banyaknya, menaati peraturan agar tidak terkurang poin kalian. Asrama yang poin nya paling tinggi di akhir tahun akan diberikan Piala Asrama" ucap Kepala Sekolah yang seingat Realyn bernama Professor Dumbledore.

Saat sedang menatap Dumbledore serius, matanya berpaling ke arah lain. Kepada pria yang tadi ia temui di lorong sekolah, pria yang kata kata nya dingin dan juga sarkas. Saat sedang memperhatikannya, mata mereka bertemu. Ia kepo siapa pria tersebut akhirnya ia bertanya pada George.

"George siapa pria, dua orang ke kiri dari Dumbledore?" tanyaku pada George

"Yang pakai baju serba hitam itu?" tanya George sambil menunjuknya. Lalu aku mengangguk singkat.

"Dia Professor Snape, Kepala Asrama Slytherin juga guru Ramuan. Tetapi katanya ia ingin menjadi guru Pertahanan Terhadap Ilmu Hitam. Ia guru killer Raelyn! Jangan bermain main dengannya kecuali kalau kau sudah sangat jago seperti kami!" ucap George dibalas anggukan Fred.

"Ah ya ya baiklah!" ucap Raelyn pada akhirnya

Merasa tak ada gunanya terus bertatapan, Raelyn memutuskan kontak mata. Dan menikmati hidangan yang disiapkan di meja. Setelah itu murid murid Hogwarts disuruh bubar ke asrama masing masing karena sudah waktunya untuk istirahat. Anak anak Gryffindor dipimpin oleh prefek yang ternyata kakak si kembar, Percy Weasley namanya.

"Kamar putri ada di sebelah kanan, dan putra di sebelah kiri. Putra tak boleh ke kamar putri! Oh ya, aku lupa menyampaikan siapa Kepala Asrama Gryffindor!" ucap Percy lalu belum sempat Percy melanjutkan Professor McGonagall sudah masuk ke ruangan.
"Kenapa kalian belum tidur? Saya setiap malam akan memeriksa kalian semua, memastikan kalian benar benar di tempat tidur masing masing! Saya lupa memperkenalkan diri, Saya Minerva McGonagall, Profesor ilmu transfugasi *bener ga si tulisan nya?* dan juga sebagai Kepala Asrama Gryffindor, saya harap kita bisa bekerja sama dengan baik! Sudah tidak perlu basa basi segera ke kamar barang barang kalian sudah ada di kamar kalian!" ucap Professor McGonagall. "kurasa Professor McGonagall adalah professor terbaikku!" batinnya.

*****

Pukul 04.30 Raelyn sudah bangun, entah apa yang membuat nya bangun sepagi itu. Nyaman sekali tidur kali ini, tak ada gangguan atau teriakan apapun, batinnya.

Ia mandi, merapikan kamarnya, juga baju bajunya, lalu mengambil buku untuk dibaca. "Masih pagi sekali ini! Bagaimana kalau keliling Hogwarts sambil menikmati sunrise? Ah tidak buruk juga, lagipula masih ada 2 jam lagi untuk sarapan.

Ia keluar dari ruangan asrama Gryffindor, berkeliling Hogwarts lalu sampai di halaman Hogwarts yang dipenuhi rerumputan. "Olahraga sedikit tak masalah bukan?" Ya Raelyn memang sangat suka berolahraga, apalagi beladiri, ia dari kecil sudah masuk Taekwondo dan Karate.

Saat ia sedang melakukan push up, ada seseorang memerhatikannya dari belakang. "Gadis bodoh! Sedang apa dia sendirian melakukan hal aneh seperti itu?" ucap orang tersebut.
.
.
.
.
.
.
.
Kira kira siapa nich? Jangan lupa vote dan komen ya! Aku nangis lho kalau kalian ga vote+komen:')

My HalfBlood PrinceМесто, где живут истории. Откройте их для себя