Ch.46 (Library)

993 172 111
                                    

"Cepatlah, Raelyn! Aku lapar!" teriak Jen dari arah luar kamar. Ia sungguh kesal, mengapa temannya sangat lama sekali untuk bersiap.

"Aku disini, bodoh!" ujar Raelyn datar dibelakang Jen.

"Ayo! Aku tak ingin ketinggalan sarapan pertamaku!" balas Jen menarik tangan Raelyn untuk keluar dari ruang Asrama Gryffindor.

Mereka menuruni tangga yang berubah ubah, menelusuri lorong, dan berbelok menuju pintu besar Aula Utama.

Namun, di tengah jalan mereka terhenti karena seseorang tiba tiba mencegat mereka yang hendak membuka pintu Aula Utama.

"Boleh aku meminjam temanmu, Miss. Ceddlif?"

Jen tersenyum cepat, "Tentu, Professor!" ucapnya dan berlari pergi meninggalkan Raelyn begitu saja setelah mengeluarkan senyum gilanya pada sahabatnya.

Snape menatap Raelyn, lalu menarik tangan gadisnya cepat menuju lorong sepi. Detik selanjutnya, ia memojokkan Raelyn ke dinding.

"Ap-"

GRAP

Ucapan Raelyn terpotong seketika, saat Snape tiba tiba memeluk tubuhnya erat. Sangat erat, dan posesif sejujurnya.

"Kenapa, Sev?" tanya Raelyn tidak jelas karena wajahnya menempel pada dada bidang kekasihnya.

"Aku hanya ingin memastikan, kau masih ada di jangkauanku." jawab Snape lembut.

"Aku memang masih disi-"

"I don't wanna lose you again, Raelyn!" bentak Snape cepat.

Raelyn cukup tersentak ketika Snape tiba tiba membentaknya, ia mendorong perlahan dada bidang milik kekasihnya. Lalu menangkup kedua pipi Snape, agar menatap wajahnya.

"Kau tidak pernah kehilanganku.." ucap Raelyn lembut sambil mengusap pipi Snape.

"Aku takut, Raelyn. A-aku takut mengulangi kesalahan yang sama." jawab Snape lemah.

"Apa yang kau takutkan? Kau tak pernah membuat kesalahan, Severus."

Snape tersenyum lemah, setidaknya belum, Raelyn.

Entahlah, ia merasa tahun ini akan terjadi sesuatu masalah yang besar lagi. Ia takut, dirinya kehilangan Raelyn-nya lagi. Ia mempunyai banyak hal yang masih ia simpan sendiri. Banyak beban berat memikul bahunya. Ia tahu, ia tidak akan bisa terus seperti ini. Tapi, butuh waktu banyak bagi Snape untuk membuka mulutnya pada gadisnya.

"Sev?"

Snape tersentak sedetik kemudian, mata onyx nya menatap mata coklat milik Raelyn. Apa ia bisa bersumpah untuk tidak membiarkan mata ini menangis? Jawabannya tentu saja tidak.

"Kau dipanggil Minerva di kantornya, seusai sarapan." ujar Snape cepat melupakan hal sebelumnya.

Raelyn menaikkan sebelah alisnya, "Kau tahu untuk apa?"

Snape mengedikkan bahunya acuh, "Aku tahu, tapi aku sedang malas berbicara." balas kekasihnya tanpa dosa.

Raelyn membulatkan matanya kesal, ia tidak habis pikir mengapa mood Snape mudah berubah-ubah.

Malas berlama lama bersama kekasih anehnya, Raelyn mendorong pelan tubuh Snape agar dirinya bisa melewati jalan menuju Aula Utama.

Tapi sayangnya, tubuh Snape tidak berpindah sedikitpun.

"Minggir, Severus. Aku lapar!"

Snape tidak menjawab. Sebaliknya, ia malah melumat bibir Raelyn secepat kilat sebelum berjalan pergi meninggalkan kekasihnya begitu saja.

My HalfBlood PrinceWhere stories live. Discover now