Ch.53 (Room of Requirement)

1.2K 96 46
                                    

"Raelyn, kau mau bolos lagi?" tanya Neville menghampiri Raelyn yang sedang duduk tenang menatap danau hitam.

Raelyn menengok sebentar menatap sahabatnya, "Ya, lagipula untuk apa aku harus repot-repot menjadi murid kedua Carrow sialan itu?" jawab Raelyn malas.

Ini adalah ketiga kalinya Raelyn bolos kelas dalam pelajaran Ilmu Hitam yang kejam dan liberal. Tak ada lagi Defense Against of Dark Arts, orang yang sekarang menjabat sebagai Kepala Sekolah benar-benar sudah gila karena menghapus dan menggantikan pelajaran tersebut.

"Tapi Raelyn, hanya saja beberapa anak sangat tersiksa setiap kelas tersebut." ucap Neville tak berani menatap Raelyn.

Raelyn menghembuskan nafasnya kasar, "Lalu? Kau menyuruhku untuk membantu mereka lagi, Nev?"

"Tidak secara spontan seperti itu, Raelyn. Hanya-"

"Neville, aku tidak bisa melakukan pemberontakan secara terus menerus. Apa kau lupa apa yang terjadi lima hari lalu saat aku mengatai mereka 'Pelahap Maut Berlendir'? Alecto bahkan berniat menebas leherku dari belakang. LEHERKU, NEV! BENAR-BENAR LEHERKU! KAU LIHAT SENDIRI KAN!" sentak Raelyn.

"Baiklah, aku mengerti. Maaf karena aku terlalu lancang ingin merepotkanmu, Raelyn." balas Neville berbalik badan menuju kastil.

"AHAAHAHAHAHA." tawa Raelyn menggelegar seketika.

"Raelyn?" tegur Neville ketika melihat Raelyn tertawa tiba-tiba.

Raelyn berdiri dari duduknya, "Aku ini pemeran utama, aneh sekali kalau aku tiba-tiba menyerah dan takut oleh hal yang belum terjadi." ucapnya lalu melanjutkan, "Jam setengah sepuluh malam, aku tunggu kau di dapur Hogwarts." kata Raelyn lalu berjalan menuju kastil meninggalkan Neville.

"Untuk apa?" tanya Neville sebelum Raelyn benar-benar menjauh.

"Apa lagi? Menyiapkan benteng pemberontakan tentu saja." jawab Raelyn asal kemudian menghilang setelah menjentikkan jarinya.

***

Neville berjalan menuruni tangga secara perlahan, tidak ingin menimbulkan suara sekecil pun. Marauders Map tergenggam di tangan kirinya, serta tangan kanannya mencekram tongkat sihir dengan mantra Lumos yang masih aktif.

Jantungnya pun seperti mau copot, saat salah satu Carrow terlihat berjalan mondar-mandir di tingkungan depan lorong yang sedang dilaluinya.

Neville pun buru buru membuka pintu dapur dan menutupnya secara kasar saat badannya telah masuk semua.

Neville ngos-ngosan, nafasnya masih belum teratur, bahkan saat sebuah suara yang dikenalinya menegur.

"Hai Neville! Keren! Kau tepat waktu datang kesini! Mau minum apa?" tegur Raelyn ramah dari balik punggung Neville, sesekali menyuapi puding coklat masuk ke dalam mulutnya.

Neville berbalik, astaga bagaimana mungkin Raelyn bisa makan sesantai itu padahal ada Pelahap Maut yang sedang berlalu-lalang di luar sana! Kalau sampai tertangkap, mereka akan habis dalam sekejap!

"Tenanglah, Nev." ucap Raelyn mendekati Neville sambil memberikan segelas jus labu kepada sahabatnya, "Aku tidak bodoh, alasan mengapa aku menginginkan berjanjian disini karena aku tahu Carrow tidak akan mau repot-repot memeriksa dapur. Aku sudah mengamati ini sejak dua hari lalu."

"Kau berada disini, melanggar jam malam sejak dua hari lalu?" tanya Neville tidak percaya sembari berusaha menegak jus labu dari gelas.

"Tentu saja! Potter sialan itu meninggalkan beban terlalu berat sejujurnya, aku butuh tempat yang baik untuk menyiapkan rencana yang bagus." sahut Raelyn sedikit geram.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Aug 30, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

My HalfBlood PrinceWhere stories live. Discover now