45. Bertemu

242 22 0
                                    

Bila saja rasa itu telah lama tertanam, hanya menunggu waktu yang tepat untuk bersemi
-
-
-

Sudah hampir seminggu, tetapi pihak dari client tersebut belum mengkonfirmasinya hingga sekarang, kanaya ingin membatalkan kontrak, tetapi tuan pemilik perusahaan WRL ini memaksanya untuk tetap dilanjutkan.

Sangat kesal memang, bagaimana tidak? Untuk sekedar berkunjung dan mengikuti rapat pun pria itu tidak mau, membatalkannya pun tidak mau, kanaya dibuat prustasi memikirkan kerja sama dengannya

Seperti saat ini, sudah kesekian kalinya ia menunda rapat karna pria itu tak kunjung datang.
"Sudah ya, percuma saya menunggu orang yang tidak pasti. Lebih baik kita batalkan saja kontrak kita"ucap kanaya

"jangan nyonya, jika nyonya membatalkannya maka kita akan dipecat. Tuan sedang mengurus proyek besarnya itu diluar kota, dan meminta saya untuk mengurus semuannya disini. Memangnya kenapa jika saya yang mengkonfir proyek kerja sama kita? Bukan kah sama saja? "ucap manager pria itu

"Jelas sangat berbeda, saya tidak suka diwakilkan untuk urusan kerja Sama seperti ini. Apakah dia menganggap ini hal sepele? Kalau begitu, saya akan membayar kalian berapa pun yang kalian mau. Tapi tolong, batalkan saja proyek kerja sama kita sekarang, saya permisi"

Kanaya pun keluar dari ruangan rapat, ia pergi meninggalkannya kantor itu, melajukan mobilnya kesuatu tempat

Rio datang ke kantornya dan langsung masuk ke ruang rapat yang dimana ia akan bekerja sama dengan proyek besar dari NewYork

"Dimana client kita? "tanya rio pada staf dan pegawai yang masih berada didalam sana

"Dia sudah pergi tuan, dia juga meminta kita untuk membatalkan saja kontraknya"ucap mangernya

"Saya sudah bilang bukan? Tunggu! Saya akan datang"ucapnya emosi

"Saya sudah bilang begitu tuan, tapi nyonya muda bersi keras untuk pergi"

"Hubungi dia sekarang! "

Managernya memberikan telepon kantor, ketika teleponnya sudah tersambung

"Ada apa? "

"Anda tidak bisa membatalkan kontrak dengan saya begitu saja! "ucap rio berbarengan dengan kanaya yang berada disebrang sana

Keduanya sama sama diam. Suara ini, seperti tidak asing bagi keduanya, suara yang selama ini mereka rindukan satu sama lain

"Kenapa tidak bisa? Terserah saya dong, toh saya tidak merasa rugi jika kehilangan satu proyek tidak jelas ssperti anda! "

"Tidak jelas? Anda siapa memang? Berani membatalkan kontrak dengan perusahaan saya! "

"Dan anda juga siapa yang berani memaksakan kerja sama dengan saya?! "

"Sore kita bertemu, saya akan menyelesaikan semuanya"

"Oke, bagus kalau anda masih berniat untuk datang"

Tut..
Rio pergi meninggalkan ruangan rapat menuju ruangan miliknya

**
16.00

Sore ini rio sudah stay berada disebuah kafe yang dibooking khusus untuk rapat, ia sudah menunggu setengah jam disini, tetapi wanita itu tak kunjung tiba

Ia meminun jus lemonnya sambil mengecek notif yang masuk diponselnya itu

"Permisi, maaf saya terlambat"ucap kanaya yang baru saja datang

Rio mendongak, menatap kearah wanita dihadapannya itu. Keduanya diam bungkam dibuatnya, mata mereka saling bertatapan menyalurkan rasa rindu yang mendalam

Love Struggle [Completed]✔Where stories live. Discover now