28.kejutan?

171 18 0
                                    

Saat ia memasuki rumahnya mengapa sepi begini?kemana semua orang?mungkin mereka sudah tertidur pikirnya, tak mau mempermasalahkannya, kanaya pun lamgsung pergi keatas kamar nya.Bukankah itu bagus jika orang rumah tidak melihat keadannya seperti sekarang,dimana tubuhnya kini basah kuyub diguyur oleh hujan,mata nya sembab,rambutnya yang sangat berantakan

Kanaya membersihkan dirinya,setelahnya kanaya menatap pantulan dirinya dicermin,ia tersenyum kecut
"semenyedihkan ini hidup gue?sampai semua orang perlahan pergi dari hidup gue"

Ia menatap ponselnya,berharap rio menghubungi seperti waktu itu,walaupun dirinya mengucapkan kata kata yang mampu menusuk gadis itu tetapi rio masih mengirimnya pesan pada kanaya,tapi karna rasa kecewa yang cukup besar kanaya tidak membalasnya bahkan pesan dari rio langsung ia hapus dari room chat.

Mengapa dirinya sangat bodoh?mana mungkin rio mengirim pesan untuknya?bukan kah ia sekarang sangat membenci dirinya?

Ia memejamkan mata,menahan sesuatu yang sangat dalam yang ia pemdan didalam relung hatinya

Pikiran kanaya kalut pada ucapan ucapan seseorang yang dulunya sangat dekat dan sangat dipercayainya justru malah menghianati dan menjauh darinya

Air mata kanaya pun turun membasahi pipi mulusnya itu
"gak boleh nangis kanaya"ucapnya memberi semangat pada dirinya sendiri

Seketika lampu rumah pun padam,membuat kanaya tergelonjak kaget,kanaya mengambil ponsel nya tetapi sialnya batre ponselnya kini low bat, alhasil ia harus turun mengambil lilin yang berada didapur

Ia pun turun berhati hati melewati setiap anak tangga
"mah,pah"teriak nya
Tak ada satu pun orang menyauti dirinya
"mahh,"panggilnya lagi

Mungkin mereka menginap dirumah neneknya tanpa mengabari dirinya terlebih dahulu.Kanaya menghela nafas gusar.
Bahkan orang tuanya saja menjauhinya,ada apa dengan dirinya?seburuk itu kah kehidupannya sekarang?

Pandangan kanaya menatap cahaya bulan yang menerangi kolam renang itu,ia pun membatalkan tujuannya mengambil lilin ke dapur dan berjalan menuju teras kolam renang tersebut,hanya ada cahaya sang bulan dan bintang yang meneranginya, ia rasa disini pikirannya akan sedikit tenang

Saat ia sampai dipintu teras tiba tiba ada cahaya yang menyinari tubuhnya,cahaya nya sangat terang sampai sampai ia pun menutupnya dengan kedua tangannya,mata nya terpejam.

Kemudian lampu lampu rumah yang tadinya padam kini nyala kembali,kanaya perlahan membuka mata nya dan

"HAPPY BIRTDAY KANAYAAA"teriak semua orang yang berada disana,ah sial! Mengapa ia sampai lupa akan hari ulang tahunnya sendiri?mengapa ia terlalu memikirkan yang seharusnya tidak ia pikirkan

Disana terlihat ada banyak sekali orang,bahkan nenek kakeknya pun berada disana,orang tua kanaya juga,om aldric,tante kyra,paman angga, tante adira, rezvan, alvaro,alfi,oliv,ricki, semuanya ada disana

"hiks....jahat"kanaya menangis sejadi jadinya,oliv pun menghampiri kanaya dan tersenyum
"ciee ultah cieee"
"maafin gue ya, udah kasar sama lo tadi dikedai,gue gak beneran ngomong kaya gitu,cuma spik spik aja hehe,lo itu bestie gue selamanya nay,gue gak nyesel kenal lo kok, malah gue bersyukur sama tuhan bisa dikenalin sahabat paling baik dan tegar kaya lo,maafin gue udah bikin lo sakit hati sama ucapan gue nay,sebenernya gue gak tega ngomong begitu sama lo,tapi itu bagian dari rencana mereka,gue sih ngikut aja"jelas oliv,oliv pun memeluk haru kanaya

"terus foto itu? "

"itu cuma alibi gue doang buat memperlancar rencana,itu semua udah ada direncana gue nay,jadi waktu itu gue ke toilet,gue gak bener bener ke toilet,dan gue nyuruh orang buat nabrak punggung lo supaya jatuh kepelukan ka alfi, dan yang foto itu gue hehe"

Love Struggle [Completed]✔Where stories live. Discover now