~Anak Baru Lagi?~

50 21 1
                                    

*22. ANAK BARU LAGI?

Pagi ini adalah terakhir kalinya Ardi melihat pulasnya tidur Anak-anaknya. Ia harus kembali bekerja diluar kota. Mau bagaimana lagi? Lagi pula ada Bi Sumi yang selalu siap menjaga mereka dan menggantikan posisi ibu rumah tangganya.

Oke, Arsy telah siap dengan seragam nya yang rapi. Rambut tergerai indah dengan sebuah bandana pink yang melingkar dikepalanya. Seharusnya pagi ini, Arsy bisa berpamitan dengan Ayahnya. Tapi....jadwal pesawat yang terlalu pagi, memaksakan Ardi hanya titip salam lewat Bi Sumi.

Tak apalah.

Tak hanya titip salam, namun titip uang jajan juga untuk dua minggu kedepan. Sejak Bundanya telah tiada, Bi Sumilah yang mengatur keseharian Arsy dan kakaknya.

Oke, skip! Arsy mau sekolah dulu.

Teettt....teettt...

Tumben jemput.

"Woi sabar napa?" Sewot Arsy kesal.

"Sabar pala lu! Ngapain aja sih lo? Lama amat. Sampe telat lo yang gue salahin!" Omel Anggun mengebu-ngebu.

"Weh, mobil baru Min?" Tanya Arsy takjub. Ia melihat mobil sport mini berwarna biru mengkilap.

"Iya dong. Hadiah dari papi gue." Jawab Mina dengan bangganya.

Musik!

Tanpa pemisi, tangan Arsy yang nakal itu langsung menghidupkan radio. Tak apalah, dalam perjalanan sambil karaokean.

******

Baru saja masuk gerbang sekolah, Jeje telah dikejutkan dengan penampakan yang membuat dirinya memanas. Dan semakin panas.

Sakti berangkat bareng dengan cewek lain? Siapa dia? beraninya peluk-peluk calon suami Jeje. Oke, Jeje tidak terima perlakuan ini.

Gadis itu... Siapa? Jeje tidak pernah melihat sebelumnya. Lalu mengapa dia terlihat sedekat itu dengan Sakti?

Hellloo!!! Ini tidak bisa dibiarkan!

Setelah gadis itu pergi, barulah Jeje menghampiri Sakti.

"Hai sayang," Sapa Sakti.

"Sayang? Siapa cewek barusan?! Beraninya peluk-peluk kamu. Aku kan pacar kamu!" Omel Jeje.

Sakti tertawa pelan. "Oh jadi kamu cemburu?" Ledeknya.

"Ya iyalah aku cemburu!"

"Nanti juga bakalan tau kok." Ujar Saktu sembaru mengacak rambut Jeje yang terkesan curly, tapi cuttie. Lalu pergi.

"Sakti!" Teriak Jeje "Ish apaan sih? Awas aja kalau ketauan main rahasia dibelakang aku! Nyebelin banget sih." Omel Jeje kesal.

Tiga sekawan lewat.

"Napa lo? Pagi-pagi udah marah-maraj sendiri." Tanya Mina heran.

"Tau ah bodo!" Ketu Jeje kemudian pergi.

Mina tertawa dan melirik kedua temannya. Arsy dan Anggun hanya mengedikkan bahu tak tahu. Ah sudahlah, bukan urusan mereka juga.

*****

Jeje masuk kelas dengan wajah cemberut dan mulut yang uring-uringan. Kemudian tak lama itu bel berbunyi, lalu seorang guru wanita masuk.

Bersama gadis itu?

Jangan-jangan dia anak baru? Mulailah semua pada bisik-bisik tetangga. Dan para lelaki bersiul ria.

Cantik sih.

Lumayan.

"Baiklah anak-anak, kali ini kita kembali kedatangan murid baru. Dia ini adiknya daru ketua osis disekolah kita. Silahkan perkenalkan namamu!" Jelas Bu guru lalu duduk.

Oh adiknya.

"Hai teman-teman. Nama saya Khalisa Ananda  Kalian bisa panggil aku Lisa. Salam kenal ya." Sapanya dengab ramah.

Senyumnya membuat para lelaki kembali bersorak riuh.

Kecuali Raka.

Apa-apaan ini? Tidak. Jeje tidak terima. Awas saja kalau sampai bisa menyainginya dikelas ini. Karena cuma Jeje yang paling cantik kece badai dikelas IPS.

Catat itu!

Tiba-tiba Caca masuk menyelonong. Ralat. Lebih tepatnya telat. "LISAA!!" teriaknya setelah melihat anak baru itu.

Caca berlari dan menangkap Lisa dalam pelukannya. Loh kok Caca bisa kenal?

"Caca!" Panggil Bu guru dengan nada menyeramkan. Benar saja, Caca susah payah meneguk salivanya ketika melihat sang guru sedang melotot kearahnya.

Hai apa kabar smua?! Terus stay terus ya disini!!! Dijamin gak bosen kok hehe.

Vote dan komennya selalu ditunggu!!

Salam manis dari author paling manis😘😝

BINTANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang