~Challenge~

1.5K 1.2K 1.3K
                                    

JAN LUPA VOTE SAMA KOMENNYA YA GUYS!!

*****

Sumpah demi apapun, Arsy masih kesal sama yang katanya anak baru tuh, aneh. Untung saja tidak sekelas, kalau tidak hm ...

Drtt ... Drtt ...

Ponsel Arsy bergetar. Buru-buru ia merogoh saku bajunya. Dan ternyata sipenelpon bernama 'Devan' . Ngapan lagi dia nelpon? Dengan malas Arsy mengangkatnya.

"Apa?" Tanya Arsy to the ponit.

"Hai sayang, apa kabar?" Sapa Devan dengan manisnya.

Mo muntah ih dengernya.

"Gak usah sayang-sayangan lagi,kita udah gak ada lagi hubungan!" Arsy langsung mematikan ponselnya. Mood nya kini sedang berantakan. Malah sebentar lagi guru killer Matematika masuk. Ah menyebalkan.

*****

Kriiing ...!!

Bel pulang ya ditunggu pun bersegera juga. Ah panas otak dibuat dengan matematika. Ternya kelas IPA serumit ini. Entah hal apa yang membuat Arsy dan dua sahabat nya ini bisa masuk kelas IPA.

"Sy, lo pulang sama siapa?" Tanya Anggun.

"Nggak tau nih, males banget gue pulang bareng kakak bawel kayak gitu,"

"Oh jadi gue bawel?" Sahut Nadiyah.

"Iya. Lo emang bawel, cerewet pula!" Balas Arsy.

Lebih baik Anggun dan Mina menyingkir pergi deh. Kalau manusia dua ini sudah bertemu, berasa tom and jerry itu nyata didunia.

"Cepet ayo pulang." Ketus Arsy.

"Sabar kecebong! Lo kenapa sih marah-marah mulu dari tadi? pms?"

"Kepo bat dah lu," Kemudian setelah meributkan hal yang sama sekali tidak berfaedah, kedua gadis ini pun pulang dengan menaiki mobil yang sama.

*****

Arsy langsung melemapr sembarang tasnya dan menjatuhkan tubuhnya keatas kasur. Untuk sekarang jujur, ia belum bisa melupakan Devan seutuhnya. Dan belum rela jika lelaki itu kini berstatus mantan baginya.

Arsy bingung, entah mau ngapain. Rumah sangat sepi. Seperti biasanya ia dirumah hanya dengan Nadiyah karena papanya belum pulang. Mama? sejak enam tahun yang lalu ia sudah terbiasa hidup mandiru tanpa seorang ibu. Mungkin hidup mamanya kini telah bahagia disurga sana.

Arsy mencoba mengkutak katik ponselnya, namun tidak ada bedanya. Kadang ia risih dengan cowok-cowok yang entah dapat dati mana nomer ponselnya. Sehingga hampir tuap hari layar ponselny apenuh dengan nortifilasi dari nomor yang tidak dikenal.

Lalu Arsy pergi keruang tengah untuk menonton Tv.

"ASTAGA GANTENG BANGET!!" Teriak histeris Nadiyah dari dalam kamarnya. Biasa kakaknya yang gila dengan kpop itu. Entah BTS, EXO, TXT atau apalah itu, Arsy sama sekali tidak mengerti.

"Aaaaa!!"

Bagai satu atap sama orang gak waras memang.

"WOI SANTAI AJA KALI!!" Teriak Arsy kesal.

Nadiyah menyusul tempat dimana Arsy berada. "Heran gua sama lo dari tadi, sewot aja kerjaannya," Omel Nadiyah.

"Iya, EMANG KENAPA? Lo yang gila."

"Coba deh lo liat ini, babang Jungkook gue ganteng kan?" Ujat Nadiyah sembari menunjukkan idol kpop yang katanya ganteng sedunia itu, dari ponselnya.

BINTANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang