~Pingsan~

471 351 260
                                    


Sesampainya disekolah, gerbang pintu masuk utama sudah tertutup rapat. Lagi-lagi Arsy terlambat. Asry berusaha berteriak-teriak pada satpam agar dibukakan pagar. Sayabg sekali, satpamnya galak.

"Raka, gimana nih? Kita gak boleh masuk," Gerutu Arsy. Lalu lelaki itu pergi dengan membawa motornya. Terpaksa Arsy membuntutinya.

"Ih Raka mau kemana? Mau bolos ya?" Tebak Arsy.

"Mau masuk." Kata Raka datar. Ternyata lelaki itu pergi ke halaman belakang sekolah. Tetap saja sih, terhalang pagar yang tinggi juga.

"Raka mau lewat mana?"

"Sini," Raka menaiki pagar satu per satu, hingga kepuncak. Kemudian melompat, "Ayo!"

"Ih Raka, Arsy mana bisa manjat lah. Pake rok lagi, nanti kalo robek gimana?" Rengek Arsy.

"Jan manja."

"Bukan manja, emang gak bisa Raka."

"Coba dulu,"

Ya Allah rasanya Arsy ingin bolos saja. Tapi kalau sampai papanya tahu, habis sudah. Raka juga memang patung idup! Tidak punya perasaan sama sekali.

Kenapa coba, Arsy bisa suka sama Raka?

Jadilah Arsy memanjat pagar. Inilah pertama kalinya Arsy memanjat. Susah ya ternyata. Pakai rok pendek pula.

Oke, Arsy berjuanglah!

"Raka! Gimana turunnya? Arsy gak bisaaa. Takut jatoh," Rengek Arsy.

"Lompat."

"Gimana? Ah Rakaaa!! Bantuin napa, jahat banget sih jadi cowok. Dasar gak punya perasaan." Omel Arsy.

"Gue tinggal."

"Janganlah, iya iya Arsy turun. Tapi tungguin!"

Astaga, Raka manyebalkan.

"Yaudah,"

Satu, dua, tiga. Arsy segera melompat. "Aaaa!!" Teriak Arsy lalu jatuh tertelungkup. Arsy meringis kesakitan. Hingga mata Arsy berkunang-kunang, pusing, dan semuanya kemudian gelap.

Lelaki itu menyeritkan dahinya, heran. Ah gadis ini terlalu lebay. Pikir Raka. Namun semenit, dua menit, Arsy tak kunjung bangun dan tetap diposisinya.

Apa dirinya terlalu kejam?

Raka kemudian mendekat. Lalu menepuk-nepuk pelan bahu Arsy. Apa dia mati? Pikir Raka.

"Sy, Arsy!" Panggilnya lalu membalikkan tubuh gadis itu. "Yah, gini aja pingsan." Gerutunya dan membopong tubuh Arsy. Buru-buru Raka membawanya ke UKS.

Sesampainya diruang UKS. Raka langsung membaringkan tubuh Arsy ditemapt tidur. UKS tampal sepi, tak ada orang yang menjaganya. Kemudain Raka melihat luka dikenaing Arsy, dengab cepat ia mencari obat merah lalu menutup luka Arsy dengan plester.

Raka sama  sekali tidak ada niat untum membangunkan gadis itu. Ia lebih memilih tidur disebuah sofa.

Malas sekali belajar.

******

Ah Raka kejam deh, ya gak? Tapi diam-diam peduli juga ya?

Vote dan komen yang banyak yaa!!!

NEXT?? 180KOMEN!!!

Salam manis dari author paling manis🍩😘

BINTANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang