~Senyum~

194 108 58
                                    


Arsy berjalan sendiri melewati trotoar. Sejak mendengarkan ocehan Bella panjang lebar tadi, Arsy semakin bingung dengan perasaannya. Berhenti? Atau Lanjutkan? Arsy juga bingung dengan hatinya, mengapa ia bisa sesuka ini dengan Raka? Lelaki yang benar-benar diluar ekspetasinya. Bahkan Bella menyuruhnya agar tidak menjauhi Raka. Kenapa? Mungkin Bella ingin Arsy menghilangkan masa lalu Raka yang terlalu pahit diingat.

Astaga! Arsy sampai lupa! Tersisa dua hari lagi untuk menjawab pertanyaan dari Radit. Ah jujur, Arsy memang tidak memiliki perasaan apapun pada lelaki tersebut.

Tapi, mungkin dengan seiirng waktu, Arsy bisa belajar mencintainya.

Ah, ribet! Ribet! Ribet! Ribet dan pusing memikirkan Raka. Disatu sisi lain dengan Radit juga. Memang ribet ya, jadi cewek cantik seperti ini.

Aduh mbak, kurangi kepedeannya deh.

Tiba-tiba ada sebuah motor berhenti tepat didepan Arsy. Siapa lelaki berhelm hitam itu? Arsy kaget sekali.

"Gue anter," Ucapnya datar.

Oh, Arsy mengenal suara 2D ini. Dingin dan datar. Tapi kan... Bukannya dia sefang sakit?

Arsy tersenyum lebar "Raka?"

"Hm,"

"Raka ngapain? Nyusul Arsy? Raka kan masih sakit. Lagian Arsy bisa kok pulang sendiri." Omel Arsy.

Kalau tidak karena jurus ramuan Bella, Raka tidak akan menyusul
gadis ini. "Bawel bat dah lo, Mau kagak? Yaudah gue balik,"

"Ya maulah Raka, tapi Raka gak kenapa-napa kan?" Tanya Arsy memastikan.

"Gue udah sembuh." Raka berdecak kesal. "Cepet naik!" Tegas Raka dengan wajahnya yang selalu, always, datar.

Dasar cowok, Tadi Raka sangat menyebalkan. Sekarang, nalah membuat anak orang kebaperan. "Arsy sayang Raka." Gumam Arsy pelan sambil melingkarkan lengannya pada pinggang Raka.

"Hah?" Raka terpelonjak kaget.

"Arsy suka dan sayang sama Raka. Emang kenapa? Salah?" Ulang Arsy lebih jelas.

"Iya,"

"Kenapa sih Raka kayak gitu? Susah banget ya, emangnya untuk suka dengan Arsy?"

"Lo ngapain suka sama gue?"

Kini Arsy yabg dibuat terdiam. Arsy kesal. Arsy cemberut. Gadis itu melepas rangkulan tangannya dan membuang wajahnya. "Tau ah! Raka nyebelin!" Ketus Arsy.

Hening lagi. Arsy memilih diam seribu kata. Padahal tadi sudah terbang kemana-mana, memang dasar Raka terlahir menyebalkan. Sedangkan Raka tetap fokus, tatapannya kedepan. Melajukan motornya dengan kecepatan sedang.

Setelah beberapa menit kemudian, mereka sampai didepan rumah Arsy. Rumahnya tampak sepi sekali. Itulah pemandangan pertama Raka.

Arsy segera turun dengan mengalihkan pandangannya.

Tiba-tiba Raka menahan lengannya. Terpaksa Arsy berbalik dan melihat wajahnya. Dan mengapa wajah Raka selalu mengalihkan suasana? Ah tidak. Tidak. Arsy kan sedang marah. Berharap Raka akan minta maaf? Jangan halu disiang bolong!

"Apa? Udah sana pulang!" Usir Arsy lalu menghempas kasar tangannya. Arsy juga membuang wajahnya. Pinter kan akting gue?

"Maaf," Ucap Raka pelan.

"Gak mau. Raka gak ikhlas minta maafnya! Arsy masih marah sama Raka. Raka itu nyebelin!" Ketus Arsy.

Raka berdecak kesal. Bagaimana bisa coba ia gadis semacam ini bisa ada didunia? Dan bertemu dengannya? Sudah bawel, cerewet, dan pastinya.... Ribet.

"Arsy, gue minta maaf ya? Maaf udah bikin lo sakit hati." Raka tersenyum manis. "Jangan ngambek lagi ya," Bujuknya kemudian.

Arsy tersenyun kikuk. Tubuhnya mematung sesaat ditempat. Baru pertama kalinya Arsy mendengar Raka bicara dengan nada yang manis. Dan.... SENYUMNYA ITU LOH!!!. Senyum Raka bukan sekedar manis, tapi ini kemanisan. Ah, jadi sulit berkata-kata.

"Dimaafin gak nih?" Tanya Raka yabg membuyarkan lamunan Arsy.

"Ah.... I... Iya, dimaafin kok. Arsy udah gak marah lagi kok sama Raka. Jadi... Kapan Raka suka sama Arsy?"

Yah, pertanyaan itu lagi. Raka mendesis kesal dan mengacak rambutnya frustasi. Hei! Mengapa dengan Raka sekarang?

"Nggak Tau."

"Tuh kan nyebelin." Arsy cemberut lagi.

Sabar Raka! Sabar! "Gue juga gak tau Sy. Gue kan udah minta maaf, jan ngambek lagi dong" Ujar Raka dengan tersenyum lalu membelai rambut Arsy.

Lagi-lagi Arsy dibuat menjadi patung batu es! Ingin rasanya Arsy berteriak sekencang mungkin. DORAEMON! BALING-BALING BAMBUUU!! Arsy berhasil terbang ke angkasa langit ketujuh untukbyang kedua kalinya. Itu semua berkat senyum manis Raka.

Oke, Raka berhasil membuat Arsy menjadi iga rebus. Bahagianya sampai ke tulang!

"Gue balik," Pamit Raka.

Uwuuu wuuu. Aciieee
Gimana dengan part ini gaes? Suka? Semoga yaa:)

Jan lupa tinggalkan jejak kalian yang banyak dikolom komentar.

Thank you<3

Salam manis dari author paling manis😝

BINTANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang