(2) Erik with Eca

Start from the beginning
                                        

"Mundur! mau ngapain lo?" Tanya Eca saat menyadari posisi wajah erik semakin dekat dengan wajahnya.

Dug.

Kepala eca sedikit terbentur tembok. ia semakin panik, pada saat hembusan nafasnya erik menerpa kulit wajahnya.

eca memiringkan kepalanya, menutup wajahnya takut erik menciumnya.

Chup!

Tubuh eca meremang seketika, saat merasakan erik mencium lehernya, hanya sebuah kecupan tapi berhasil membuat tubuhnya meremang.

"Mau ngegoda gue kaya mereka tadi?" ucap erik sedikit berbisik tepat di telinga eca.

Eca semakin gelisah mendengar suara erik, yang begitu? seksi? ah tidak.

"Eng-ahhh"

Eca menutup mulutnya tak percaya, Erik mengigit kecil telinganya sambil membuat eca mengeluarkan suara haram itu.

"Gue mau lo." Tiga kata yang ucapkan erik berhasil membuat eca mematung.

Brakkk!

Suara gebrakan meja membuat eca tersadar dan dengan cepat mendorong erik agar menjauh dari tubuhnya.

"Damn it!" erik menggeram saat kegiatan tergantung.

"Aduh sorry ni bos! bukannya niat mau ganggu, tapi ya mikir lah anjing. Masa mau ituan disini!" kata jastin

"Gue sange anjing" lanjut riko, "Harus cari pelepasan ini mah! gass jastin cabut!" ucap riko lalu bangkit dari duduknya dan diikuti oleh jastin.

"Happy fun boss! nanti cerita ke kita ya!" Teriak mereka saat keluar dari kelas.

********

Tidak ada percakapan lagi Sesudah 10 menit dari kepergian Jastin dan Riko, Seperti saat ini, Erik sibuk dengan game onlinenya sementara eca sibuk dengan mencurat coret bukunya.

Eca menghela nafasnya, mengapa jam istirahat lama sekali?ia melirik kesebelah,menatap dalam wajah erik yang sedang bermain game.

Halisnya yang tebal,hidung yang mancung,dan tatapan matanya? mengapa mata itu selalu menatap tajam setiap orang yang melihatnya?erik terkesan galak,

"Awas itu mata keluar."

Eca menelan salivanya susah payah,apa ini?ia kepergok sedang memandangi wajah erik. Shit! memalukan sekali.

Eca memalingkan wajahnya,"Gausah gr deh,orang gue lagi liatin ke jendela" ucap eca berusaha menghilangkan rasa keterkejutannya barusan.

Erik tersenyum smirk,ia menyimpan hpnya di sakunya lalu menatap dalam sedua mata eca.

"Jendela ya?"

Eca mengangguk cepat, "Iya jendela" jawabnya cepat.

Erik semakin mendekatkan wajahnya, "Jendela atau muka gue hm?"Tanya Erik sambil Teruss tersenyum smirk.

Ck! Jantung eca berpacu dengan cepat,apa ini? mengapa ia merasakan perasaan aneh?

"J-jendela kok" jawab eca sedikit terbata-bata, melihat wajah erik yang sedekat ini, membuat eca semakin gugup.

TRINGGGGGGG

Erik menarik wajahnya seperti semula, tangannya sedikit memukul meja yang ada di depannya. Selalu saja ada pengganggu disaat ia sedang menjahili eca.

Dengan cepat eca membereskan bukunya,lalu berlari keluar dari kelas. Ia sudah tidak kuat berlama lama dekat dengan Erik.

**********

"Eh ca?mau makan apa? biar si Nadin yang pesenin?" Tanya Tasya kepada eca.

Setelah ia kabur dari erik, eca memang langsung menuju kantin, tepat dirinya datang, sudah di sambut baik oleh Tasya dan satu temannya yang kini menjadi teman eca juga.

Nadin,Ah kedua temannya disekolah barunya itu ternyata baik baik. Baru kali ini eca mempunyai teman wanita, selain dari 'Alea' teman sekaligus, Partnernya yang selalu menemani Eca di Inggris.

"Apa yah?Samain deh sama kalian" ucap eca sambil tersenyum tipis yang langsung di angguki oleh Nadin.

"Gimana tadi dikelas?aman? erik gak macem macem kan sama lo?" tanya Tasya kepada eca.

Eca mengangguk samar,mana mungkin ia bercerita kalo tadi erik menciumnya?ah itu sungguh memalukan saja.

Tak lama kemudian makanan datang, eca yang sekilas melilirik hpnya melotot tak percaya, " 5 menit lagi bel loh guys!" ucap eca.

"Ayo cepet makan! sebelum 5 menit itu habis!" intruksi nadin membuat semuanya dengan cepat memakan makanannya.

Eca tidak bisa makan jika makanan itu tidak pedas, ah hambar sekali rasanya baso ini kalo tidak pakai sambal.

"Eca jangan banyak banyak sambelnya nanti lo sakit perut!" peringat tasya yang melongo melihat eca menuangkan banyak sekali sambal kedalam mangkuk basonya.

TRINGGGGG

Uhuk! uhuk!

Semua terbatuk saat mendengar bel berbunyi itu,

Selesai mereka makan mereka pun pergi kekelas

Eca pov

"Hahhhhh gilaa"ucap gue karna kebanyakan ngasih sambell

"Kenapa lo" tany erik yang baru dateng

"Pedes bangsat gak liat lo" jawab eca kesal

erik sedikit tersentak mendengar perkataan Eca, Pemberani sekali.

"Gue punya sesuatu yang bisa bikin lo gak kepedesan lagi" jawab erik

"Apaann dahh cepett pedess bangett ini" kata gue

"Ikutin gue" kata erik lalu meninggal kan eca

"Tunggu" jawab eca lalu mengejar erik

Mereka sampai di depan ruangan yang di kunci dan erik memegang kunci itu

"Masuk" kata erik

"Emang ada obat nya di dalem" jawab gue

"Ada" jawab erik dengan smirk nya

Gue langsung masuk saat gue masuk gue kiat ada kursi kamar mandi dan ada kasur.

"Perasaan gue gak enak" batin eca

"Tuh obat nya ada di atas kasur" kata erik smbil ngunci pintu

Gue yang heran kenapa pintu nya di kunci
Dan gue langsung liat obat itu, saat guetau itu adalah obatt perangsang

"Gila ya lo maj ngasih gue obat perangsang" kata gue dengan nada tinggi

"Lo tau? Pernah minum?" Tanya dia

"Ya enggak lah gue cuma tau doang" jawab gue lalu saat gue mau pergi erik narik tangan gue dan gue jatoh akhir nya gue ada di atas tubuh erik

Erik langsung membalikan tubuh nya, jadi gue yang di bawah terus erik yang dia atas, gue tangan gue di taro di atas kepa gue dan itu nyebapin gue gak bisa nge rontaa ronta

" Lo mau ngapain" tanya gue gelagapan

"Mau tunjukin ke elo gimana liar nya gue main" jawab erik santai sambil natap mata gue

"Gausa di pikirin gue tarik semua ucapann gue tadi" ucap gue berusaha melepaskan diri

Huhuhuuuuuu me comeback

#Voteee🧡
#Comentar 🧡
#Follow 🧡

Jadii jadii gimana ceritanya? Seru? Garing? Atau? Gak jelas?

Ini cerita berdasarkan imajinasi bukan realita ya gays jadi semua yang ada di cerita ini hanya hayalan aku semata tidak ada unsur kenyataan

Erik with Eca [ END ]Where stories live. Discover now