[1] Erik with eca

Comincia dall'inizio
                                        

"Yaps. New student nih pak" jawab eca sambil tersenyum tipis

Satpam itu hanya mengangguk

"Kok bisa terlambat?" tanya satpam itu sambil mengerutkan keningnya

Eca menghembuskan nafasnya kasar.

'Kepo banget ni satpam'. Batin eca sambil menatap malas ke arah satpam itu.

"Nanti aja bisa pak ngobrol nya? saya sudah terlambat ini" ucap eca sambil mengusap keringat di dahinya.

satpam itu mengeluarkan kunci dari sakunya lalu membuka pintu gerbang itu.

"Nah gitu dong, makasih pak! kapan kapan kita ngobrol lagi" ucap eca lalu berlalu meninggalkan satpam itu.

Eca masuki lapangan utama sekolah itu, dari desainnya eca yakin. Ini sekolah favorit di kota ini.

Ia menatap sekitaran sekolah itu, dimana letak ruang gurunya? sekolah terlihat sepi sekali.

Tin-Tin

Eca yang berada di tengah-tengah lapangan pun menepikan dirinya, sebuah motor sport baru saja memasuki parkiran dalam sekolah.

Eca memandang malas motor itu, songong sekali. Ia terus memandangi motor itu sampai ia berhenti tepat di sebelah motor sport yang mempunyai warna seperti yang cowo itu pakai.

Pengendara motor yang baru saja berhenti pun melepaskan helm nya.

Sial.

Eca menelan saliva nya susah payah. Tampan sekali walau terlihat dari jarak jauh.

Laki-laki itu membuka jaket berlogo singa di belakangnya, ia menyugar rambutnya kebelakang lalu turun dari motor itu.

Mata eca masih setia melihat gerak gerik yang laki-laki itu lakukan. Sampai ia tak sadar bahwa laki laki itu berjalan mendekatinya.

Belum terlalu dekat dengan eca, tapi ia sudah mencium aroma parfum yang sangat membuat eca teringat pada seseorang.

Jantungnya berdetak lebih cepat, ia tau. Tak sembarang orang yang bisa memakai parfum ini.

Laki-laki itu lewat depan eca dengan acuh, seolah tidak melihat keberadaan eca.

"Eh tunggu!" ucap eca sedikit berteriak.

Laki-laki itu menghentikan langkahnya, Badannya masih tegap memandang kearah depan.

Eca berjalan mendekat, sampai ia berdiri tepat di hadapan laki-laki itu, "Sorry. Ruang guru dimana ya?" tanya eca

Alis laki laki itu terangkat sebelah, mengamati penampilan eca dari atas sampai bawah.

"Dari sini lurus kesana," ucap laki laki itu sambil menunjuk kearah depan dengan dagunya.

Eca mengikuti arah pandang laki-laki itu, "Belok kanan paling ujung" ucap laki laki itu lalu berlalu meninggalkan eca.

Eca terdiam, menatap punggung tegap yang mulai menjauh darinya itu.

******

Setelah berhasil menemukan ruang guru dengan arahan singkat dari laki laki tampan itu akhirnya eca di ajak masuk ke kelas oleh guru bk yang sedang bertugas keliling itu.

Sepanjang perjalanan hanya ada obrolan singkat antara eca dan guru bk yang bernama Dini itu.

"Kenapa pindah ke Indonesia ca?" Tanya budini pada eca

Eca tersenyum tipis, "Disuruh orang tua saya bu." jawab eca seadanya.

"Tinggal di Inggris bareng siapa?"

Erik with Eca [ END ]Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora