22

34.6K 4.4K 2.2K
                                    

Ara keluar dari kamarnya, ini sudah jam 8 malam dan ia baru akan pergi menuju apartement Jaehyun. Ia sebenarnya malas untuk pergi, namun Jaehyun memintanya untuk pergi.

"Kak Ara, Eric sakit" Ujar Eric seraya menghampiri Ara.

"Minum obat"

"Udah, tapi Eric masih sakit" Lirih Eric seraya menarik ujung baju Ara.

"Yaudah tiduran aja"

"Kak Ara mau kemana?"

"Mau pergi ke apartementnya Jaehyun"

"Kak Ara tidur disini aja. Eric mau tidur sama kak Ara lagi"

Ara terdiam, ia sejak tadi menatap mata Eric yang terlihat sendu. Ara mendengus kecil, ia pun menuntun tangan Eric menuju ruang tengah. Ada Nara yang tengah menonton televisi.

"Mah, badannya Eric panas" Ujar Ara.

"Eric mau tidur sama kamu, coba sayang-sayang, nanti juga sembuh" Ujar Nara seraya mendelik sebal pada Ara. Ia kesal karena Ara tidak pernah memperdulikan Eric.

Ara terdiam sejenak, lalu ia mendengus lirih. Ia pun duduk di atas sofa dan menaruh Eric di atas pangkuannya.

Eric tersenyum senang dan menyandarkan kepalanya di dada Ara.

Nara tersenyum kecil, ia merasa Ara tidak segalak dulu pada Eric, dan itu perkembangan yang bagus.

"Jaehyun sakit juga" Lirih Ara yang membuat Nara menoleh.

"Udah ke dokter?"

"Udah, udah di kasih obat juga" Sahut Ara.

"suruh Jaehyun pulang aja ke rumahnya, biar ada yang ngurusin kalau kamu pulang"

"Jaehyun selalu nolak" Sahut Ara lagi, lalu ia melirik Eric yang terlelap di pelukannya.

"Ra, mama mau kamu jujur sama Jaehyun soal Eric"

"Aku udah pikirin soal itu, mungkin nanti aku bakal jujur"

Nara tersenyum. "Mama seneng kamu mau menerima Jaehyun dan Eric"

"Butuh waktu lama, terkadang aku mau lupain siapa mereka, aku mau hidup sebagai diri aku sendiri, ngulang dari saat aku SMA" Lirih Ara.

"Tapi aku gagal buat yang kedua kalinya di SMA, aku terlalu sering bikin mama susah. Aku pikir, mungkin Tuhan lebih suka aku di rumah dan mengurus Eric" Lanjut Ara yang membuat Nara tersenyum haru.

"Makasih, apapun keputusan baik yang kamu buat, mama akan mendukung. Mama do'akan, semoga anak mama semuanya hidup bahagia" Ujar Nara dengan suara gemetar, dan Ara tersenyum sambil mengangguk.

Untuk pertama kalinya dalam hidup, Ara mengecup kening Eric. Andaikan Eric dalam keadaan terbangun, Eric akan tersenyum senang.

Eric sangat membutuhkan kasih sayang Ara yang ia ketahu sebagai kakak kandungnya, namun nyatanya Ara adalah Ibu kandungnya.

**

Zia: Ara, terserah lo mau balas atau enggak, Sena koma, dia kecelakaan tadi sore.

Ara mematung di tempatnya, tangannya gemetar hebat. Ia sudah membuka pintu apartement Jaehyun, namun ia enggan untuk masuk.

"Kenapa gak masuk?" Tanya Jaehyun yang ikut menahan pintu itu agar tidak tertutup.

Ara tidak menyahut, ia menelpon Hyunjin yang untungnya langsung di jawab.

"Apa yang terjadi sama Sena?" Tanya Ara dengan suara serak.

"Seseorang nabrak Sena pakai Mobil di depan sekolah. Pihak sekolah udah cek cctv, cek pesan dari gue"

Ara pun mengecek pesan dari Hyunjin, Ara mengeraskan rahangnya saat melihat potongan cctv yang memperlihatkan sebuah mobil menabrak Sena.

"Ara" Panggil Hyunjin.

"Kamu kenapa?" Tanya Jaehyun yang dapat terdengar oleh Hyunjin.

"Ara, kita ketemu sekarang" Ujar Hyunjin dengan cepat, berharap Ara tidak berada di dekat Jaehyun.

Ara pun mematikan sambungannya dengan Hyunjin, lalu mendekat pada Jaehyun dan memperlihat rekaman cctv padanya.

"Ini mobil kamu" Ujar Ara dengan suara gemetar.

Jaehyun terdiam sejenak, lalu ia menatap Ara dengan tatapan dingin. "Hm, itu mobil aku"

"Kenapa kamu nyelakain Sena?"

"Karena dia nyakitin kamu-

"ITU URUSAN AKU!! Sena koma, dia enggak sepenuhnya salah" Jerit Ara dengan air matanya yang menetes, ia amat sangat kesal dan benci saat ini.

"Kamu mau jadi pembunuh lagi? Gimana kalau Sena mati?" Lanjut Ara yang mulai terisak lirih, pikirannya terus tertuju pada Sena. Ia menyesal, seharusnya ia memaafkan Sena dengan tulus tadi pagi.

"Kenapa kamu semarah ini? Aku yang balasin kekesalan kamu sama mereka" Ujar Jaehyun yang membuat Ara tidak percaya.

"Mereka?" Tanya Ara.

"Ya, Yuna dan Sena" Sahut Jaehyun membuat Ara semakin terisak.

"Tentu Aku marah Jaehyun!!! Mereka temanku!! M-mereka hks, mereka bersalahnya sama aku, bukan kamu!"

Jaehyun ikut tersulut emosi, ia benci saat apa yang ia lakukan untuk seseorang tidak di hargai, ia tidak merasa bahwa apa yang ia lakukan adalah salah.

"Jangan pernah minta aku buat nikah sama kamu, karena aku enggak mau punya suami pembunuh kayak kamu-

Brugh

Jaehyun mendorong Ara dengan keras, hingga punggung Ara menabrak pada belakang pintu.

"Dengar Ara, jadilah pemaaf tapi mereka yang berbuat salah harus merasakan akibatnya" Desis Jaehyun.

"Lepas! Kamu orang gila, semua yang kamu lakuin itu gak pernah di pikir dulu!!" Bentak Ara seraya berusaha berontak dari kukungan Jaehyun.

"Terserah kamu mau bilang apa. Pernikahan kita tetap akan berlangsung-

"AKU GAK MAU MENIKAH SAMA IBLIS!!" Jerit Ara yang sudah menangis pilu.

"Kamu membunuh Anna, orang yang kamu cintai, lalu bagaimana sama aku??? Apa kamu juga bakal bunuh aku sama seperti Anna?!!"

Jaehyun mengeraskan rahangnya seraya mencengkram kuat pergelangan tangan Ara.

"Kamu salah" Desis Jaehyun.

"Cuma kamu yang aku cintai, Ara" Lanjutnya.

"Lalu kenapa kamu membunuh Anna? Kamu mencintai Anna yang mencintai Taeyong, kamu cuma enggak mau Taeyong mempunyai hal yang lebih baik dari kamu, kamu iri. Aku tahu itu!!"




Tiba-tiba Jaehyun menyeringai mengerikan.

"Ada satu hal yang harus kamu tahu" Bisik Jaehyun.

Ara mengangkat sebelah alisnya.

"I don't love her. I love him"

.
.
.
.

Tbc

©Bastard Prince

Next?

Vomment yaa. Makasih ❤❤

Bastard Prince || Jung Jaehyun ✔Kde žijí příběhy. Začni objevovat