Prolog

697 29 2
                                    

[Prolog]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[Prolog]

Namanya Arvin Damaryan Arnoldi, seorang sadboy yang terjebak friendzone dengan sahabatnya sendiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Namanya Arvin Damaryan Arnoldi, seorang sadboy yang terjebak friendzone dengan sahabatnya sendiri. Semuanya bermula saat dia pindah ke Bandung, dimana waktu itu dia masih duduk di bangku kelas 2 SMP. Arvin dan keluarganya menempati rumah neneknya yang sudah cukup lama kosong, karena neneknya sudah ikut paman Arvin yang  tinggal di Bali.

Silsilah keluarganya cukup rumit, namun bukan itu yang mau kita bahas kali ini. Karena yang bakal kita bahas kali ini adalah penghuni rumah di sebelah rumah neneknya. Bukan sekali dua kali Arvin berkunjung ke rumah itu sewaktu neneknya masih tinggal disana, dan itu bukan pertama kalinya dia bertemu dengan penghuni rumah di sebelah rumah neneknya. Mereka sudah cukup dekat sejak kecil, karena usia Arvin dengan dia hanya terpaut dua tahun.

Namanya Audini Milania Clarissa, salah satu penghuni rumah itu yang cukup dekat dengan Arvin. Jika kalian mengira dia cewek yang kalem dan manis maka kalian salah, karena semua perspektif itu tidak masuk sama sekali untuk mendeskripsikan seorang Audi. Dia tipikal cewek tomboy yang cukup bar-bar yang hobinya fangirlan sama oppa-oppa korea.

Sejak Arvin pindah, hampir setiap hari Mereka selalu bersama. Kalau bukan Arvin yang ke rumahnya, maka Audi yang ke rumah Arvin. Apalagi Arvin  sempat tinggal hanya bersama mbok Ratmi selama hampir dua tahun. Bukan hal yang kebetulan dia tinggal di rumah hanya dengan mbok Ratmi yang sudah sejak lama bekerja di keluarganya. Karena kedua orang tuanya sering bepergian untuk mengurusi pekerjaan, dan selain mbok Ratmi, Audi lah salah satu orang yang menemaninya dalam kesunyian itu.

Kebetulan juga Arvin satu SMP dengan Audi, bahkan saat SMA pun dia ikut mendaftar di SMA yang Arvin pilih. Karena dia berada satu tingkat dibawah Arvin, jadi dia bisa mengikuti Arvin ke SMA yang sama. Kedekatan mereka pun menjadi sorotan dari warga sekolah, karena Audi terang-terangan berani nempel pada Arvin, dan Arvin pun tidak  pernah keberatan dengan semua itu, secara sudah terbiasa setiap harinya selalu bersama. Arvin tipikal orang yang tidak  peka terhadap perasaannya sendiri ataupun perasaan orang lain. Kadang dia perlu seseorang yang memberitahunya tentang apa yang sebenarnya terjadi pada Arvin ataupun orang di sekitarnya.

Semua terasa baik-baik saja, sebelum Arvin menyadari seperti apa perasaannya yang sebenarnya. Lambat laun pun dia sadar kalau dia menyukai Audi, disaat itu Arvin dalam kebimbangan yang tidak ada jalan keluarnya selain mengakui perasaannya atau mengabaikan perasaan itu. Dia pun mencoba memilih opsi yang kedua, dimana dia berusaha untuk mengabaikan perasaannya dan ceritanya pun dimulai dari titik itu. Titik dimana Arvin  tidak pernah berani untuk mengakui perasaannya dan membuat perasaan itu tertelan ke dalam lubuk hatinya yang paling dalam.

Akhirnya bisa publish cerita gue yang lain, entah ini lebih bagus atau lebih gk jelas lagi, tapi gue berharap ini bisa lebih bagus

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Akhirnya bisa publish cerita gue yang lain, entah ini lebih bagus atau lebih gk jelas lagi, tapi gue berharap ini bisa lebih bagus.

Teruntuk yang sudah mau baca thanks banget ❤️

Don't forget to vote and comment guys, see you on the next part 😘

Ziziblack
28, Juli 2020
Gresik, Jawa Timur
Re-publish

01, January 2022

ARVIN: Kejebak Friendzone ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang