19. I'm back, Nana

431 80 14
                                    

Seminggu telah berlalu, sekarang aku sudah menjalankan aktivitasku seperti bisa.

Acara pentas musik juga hanya tinggal menghitung beberapa jam lagi, atau bisa dibilang besok adalah acara pementasannya.

Gugup memang, apalagi sekarang adalah waktunya untuk gladi bersih sebelum akhirnya aku akan tampil besok didepan banyak orang. Termasuk Renjun.

"Okay, 'cause it's one o 'clock and your rehearsal time is over. So, after this you can prepare to go home and keep your condition going until tomorrow"

"I hope your musical performance tomorrow will be going well and that your training hasn't been in vain, okay? See you tomorrow dears" lanjut Mrs. Vanessa lagi.

"Thank you Mrs"

Setelahnya aku pun bersiap-siap untuk pulang dan kemudian berjalan kearah Jessica untuk mengajaknya pulang bersama.

"Jes, langsung pulang gak?" Tanyaku kepadanya.

"Langsung, ayo pulang" ajaknya yang kemudian aku berjalan disampingnya lalu keluar dari ruang theater pementasan bersamanya.

"Kamu udah denger berita ini belum?" Tanya Jessica seketika.

"Apa?"

"Yuna" jawabnya singkat.

Aku mengerutkan kedua alisku. "Kenapa dia?" Tanyaku bingung.

"Dia keluar dari Berklee" ucap Jessica yang seketika membuatku terkejut.

"Hah?! Serius kamu? Kok bisa?" Tanyaku lagi kepadanya.

"Rumornya dia dibully disini, kamu tau sendiri kan kalo kejadian itu udah kedenger sama seluruh sekolah. Jadi temen-temen dia ngerasa takut punya temen kayak dia, mereka pikir dia itu sama kayak kakaknya. Psikopat, makanya dia dibully" jelas Jessica kepadaku.

Aku terdiam, dan setelahnya kita berdua pun masuk kedalam mobil Jessica.

"Terus?"

"Awalnya pihak sekolah nolak, karna mereka tau bukan Yuna yang ngelakuin hal itu. Tapi dia tetep kekeh mau keluar karna dia udah gak kuat, akhirnya pihak sekolah ngebebasin dia. Kasian juga sih sebenernya, cuman gara-gara satu orang doang bisa kena imbasnya ke semua orang"

"Apalagi dia juga disegenin banget sama guru-guru disana karna dance-nya bagus, tapi dia malah keluar gitu aja" sambung Jessica lagi.

"Ya habis mau gimana lagi, yang dilakuin Ryujin emang udah fatal. Tapi aku juga gak bisa nyalahin dia sepenuhnya, karna itu emang udah tuntutan dari trauma beratnya"

"Maksud kamu?" Tanya Jessica bingung.

"Aku gak bisa cerita, tapi dia emang punya trauma berat yang harus buat dia ngelakuin hal itu. Ya kamu pasti ngerti lah, kita sama-sama perempuan. Apapun yang kita alamin pasti bakal jadi trauma tersendiri buat kita" jelasku kepada Jessica.

Jessica mengangguk paham. "Aku harap kejadian kayak gitu jangan terulang lagi deh, kasian banget sumpah ngedengernya. Miris"

"Hmm"

"Tapi sekarang kamu udah baik-baik aja kan?"

Aku tersenyum dan kemudian mengangguk. "Aku baik-baik aja kok, kamu juga jaga diri kamu baik-baik ya?"

"Hahahah siap"

***

Sesampainya diapartement, aku langsung bergegas pergi kekamar mandi untuk berbersih badan lalu merebahkan diriku sejenak diatas kasur sambil memejamkan kedua mataku seketika.

Quit | Renjun ✔Where stories live. Discover now