5. Amnesia

491 85 13
                                    

"Renjun, aku kangen sama kamu. Jangan tinggalin aku lagi"

"M-maaf, kamu s-siapa?"

"Renjun jangan bercanda! aku beneran kangen sama kamu"

"Tapi aku beneran gak tau kamu siapa"

"K-kamu? Renjun tolong... jangan main-main, ini aku Nana. Kamu pasti inget aku kan?"

"Nana? A-aku serius gak tau kamu. M-maaf"

"Renjun"

⸙⸙⸙

"Renjun" panggil Mama yang saat ini sudah berdiri dihadapanku, aku pun menoleh kearahnya. "Hey kamu kenapa nangis sayang?"

Aku langsung memegang kedua pipiku yang ternyata sudah lumayan basah oleh air mataku.

Kenapa tiba-tiba aku bisa menangis? L-lalu perempuan itu?

"A-ah Renjun gak kenapa napa kok Ma, c-cuman kelilipan aja" jawabku langsung kepada Mama.

Mama berjalan kearahku lalu ikut duduk disampingku diatas pinggir kasur. "Kamu, pasti keinget Nana ya?" Tanya Mama lagi sambil memegang punggung tangan kiriku.

Aku terdiam. "Dia, sebenernya siapa Renjun. Ma?" Tanyaku gugup.

"Dia itu... perempuan yang udah bikin kamu semangat, ceria, dan gak pernah bikin kamu nangis. Dia itu perempuan yang udah sayang sama kamu"

"Tapi, bukannya aku gak punya pacar? Setau Renjun, Renjun gak pernah mau punya pacar lagi setelah Hye-Akkh!" ringisku pelan saat tiba-tiba saja kepalaku kembali sakit dibagian belakang.

"Renjun?! Apa yang sakit sayang, hah? Udah-udah kamu istirahat lagi, ya? Jangan maksain diri kamu dulu, sebentar Mama pergi dulu ambilin kamu minum"

Mama membawaku tidur keatas kasur lalu meninggalkanku pergi untuk mengambilkan minum didapur.

Rasanya sakit sekali kepalaku saat ini, seperti ada sebuah palu yang mengenai kepalaku dengan kencang. Apa seburuk ini jika aku mengingat kembali ingatanku? Aku benar-benar menyerah.

Tidak lama kemudian handphone-ku pun bergetar diatas lemari nakas, aku mencoba untuk mengambilnya walau sedikit kesulitan.

Line
Mine💓

|Renjun
|Kamu, baik-baik aja kan?
|Maaf kalo aku mengganggu
8:46 A.M

Lagi, tiba-tiba saja diriku kembali gelisah dan menangis.

Seberpengaruh ini kah dirinya kepadaku? Kenapa aku tidak bisa mengingatnya sama sekali? Maaf kan aku, Nana.

Aku bener-benar melupakanmu.

Ya|
Aku baik-baik aja|

|Syukurlah

Nana|

|Ya?

Maaf|
Aku udah ngelupain kamu|
Read, 8:48 A.M

***

Waktu sudah menunjukkan pukul dua siang, dan aku pun terbangun dari tertidurku.

Kepalaku sudah tidak sakit lagi, mungkin efek dari aku tertidur sedari tadi.

Aku langsung menyibakkan selimutku kesamping lalu berjalan keluar kamar menuju ruang keluarga, merebahkan diriku diatas sofa panjang sambil menyalakan tv agar tidak bosan.

Quit | Renjun ✔On viuen les histories. Descobreix ara