2. Necklace

651 100 17
                                    

Drtt... drtt...

Drttt...

"Ya?" :N

J: "Dimana sekarang?"

"Rumah, kenapa?" :N

J: "Habis nangis?"

"Gak juga, ada apa?" :N

J: "Mrs. Vanessa suruh aku telfon kamu, katanya kalo bisa kamu pulang secepatnya. Ada banyak hal yang harus kamu lakuin, termasuk latihan"

"Iya aku tau, makasih Jes. Tapi kemungkinan besar aku gak jadi pulang besok, mungkin lusa" :N

J: "Loh kok? Kamu udah bilang ke Mrs. Vanessa?"

"Belum, tolong aku ya?" :N

J: "Oke deh, jaga kesehatan terus ya?"

"Kamu juga, thanks Jessica. Bye" :N

J: "Bye"

Aku meletakkan kembali handphone ku diatas meja belajar lalu melanjutkan kembali kegiatanku mengeringkan rambut dengan handuk kecilku.

Sejak tadi malam aku belum melihat kehadiran Hye Na dan Jessy sama sekali didalam rumah, kemana mereka berdua? Gak biasanya mereka pergi tanpa kabar.

Apa mereka sudah tau apa yang sudah terjadi dengan Renjun? Lupakan, pasti mereka berdua sudah tau tanpaku beri tau juga.

Pagi ini aku sudah berjanji dengan Jeno untuk kembali lagi ke rumah sakit bersamanya, Ayah dan Bunda masih disana jadi aku hanya seorangan diri didalam rumah.

Bunda bilang keadaan Renjun sudah membaik dan itu cukup membuat hatiku sedikit lega, karna setidaknya tidak ada sesuatu yang terjadi lebih parah terhadap Renjun.

Soal kepulanganku ke Boston itu masih kupikirkan, karna aku berfikir aku akan pulang setelah Renjun siuman nanti.

Setelah mengeringkan rambut aku pun langsung bersiap-siap turun kebawah dan menunggu Jeno dihalaman depan rumah.

***

"Bunda" panggilku ketika aku melihat Bunda dan tante Wendy keluar dari ruang inap Renjun.

Aku dan Jeno berjalan menghampiri mereka berdua. "Mau kemana?" Tanyaku langsung.

"Mau cari sarapan, kamu udah sarapan belum? Jeno juga udah sarapan belum?" Tanya Bunda ke diriku dan Jeno.

"Udah"

"Belum" jawab kita barengan.

Tante Wendy senyum. "Yaudah kalo gitu ayo Jeno kita sarapan dulu, biar Nana yang jagain Renjun" ajak tante Wendy ke Jeno.

"Hehehehe iya tante, tapi gapapa Nana ditinggal sendiri?" Tanya Jeno.

Aku tertawa kecil. "Gapapa, kan ada Renjun didalem" jawabku langsung.

"Yaudah kalo gitu kita bertiga kebawah dulu ya nyamperin om Chanyeol sama Ayah? Oh ya, itu diatas lemari tv ada paper bag coklat punya kamu. Coba dilihat" ucap Bunda kepadaku.

"Oh iya nanti Nana liat, dahh" kataku sambil melambaikan tangan kearah mereka bertiga.

Setelahnya aku pun langsung masuk kedalam ruang inap Renjun yang sengaja dipilih om Chanyeol ruang VVIP biar kalo kita lagi jenguk Renjun bisa lebih nyaman melihatnya.

Dari sini aku bisa lihat kalo Renjun saat ini sedang lagi tertidur nyenyak diatas bangsalnya sambil dipakaikan selang oxygen dihidung mancungnya, dan disaat itu pun juga aku mulai mengeluarkan air mataku secara diam-diam.

Quit | Renjun ✔Onde as histórias ganham vida. Descobre agora