18. Stuck with U

381 76 14
                                    

"Renjun" panggilku dengan pelan sambil melihat wajahnya dari dekat.

Tenang, dan damai.

Aku tersenyum kecil sambil menyingkirkan rambut panjangnya yang menutupi kedua matanya, Renjun masih tertidur pulas disampingku.

Setelah semalam ia menyanyikan lagu untukku, ia pun langsung melanjutkan kembali tugas kuliahnya hingga larut malam.

Aku tidak tau sampai kapan, tapi yang jelas semalem Renjun sempat membuatku terbangun dari tidurku dan menyuruhnya untuk tidur bersama disampingku.

Tapi anehnya Renjun malah menuruti keinginanku, padahal sebelumnya dia tidak pernah mau untuk tidur bersamaku kecuali ada sesuatu yang mendesak.

Aku mulai merasakan sesuatu yang aneh terhadap Renjun, tapi aku juga tidak tau apa itu. Semoga saja tidak ada sesuatu yang disembunyikan oleh Renjun terhadap diriku.

"Renjun" panggilku lagi kepadanya. "Ini udah jam tujuh, kamu gak kuliah?"

Renjun membuka matanya perlahan lalu menarikku kedalam pelukannya. "Entar deh, aku masih ngantuk"

"Gak bisa Renjun, kamu harus bangun. Kalo nanti Bella dateng gimana?"

"Bella siapa?" Tanyanya dengan mata terpejam.

"Perawat yang ngerawat aku"

Renjun menghela nafasnya pelan. "Biarin, aku masih ngantuk. Lima belas menit aja lagi, hmm?"

"Sepuluh menit"

"Ahhh... lima belas"

"Sepu-Ya! Sakit tau" ucapku kesal ketika Renjun tiba-tiba saja menyubit hidungku.

Renjun hanya tertawa lalu melanjutkan kembali tertidurnya, namun tidak lama setelah itu handphone-nya pun berdering dan membuatnya langsung terbangun untuk mengangkat telfon tersebut.

Dari deket aku bisa lihat kalo dia seneng banget dapet telfon itu, walaupun aku gak tau siapa yang udah nelfon dia sepagi-pagi ini.

"Siapa?" Tanyaku langsung setelah Renjun menutup telfonnya.

"Temen, dia bilang hari ini dosenku gak masuk karna ada urusan pribadi. Jadi hari ini aku gak kuliah, yey" jawabnya dengan bahagia.

Aku tertawa. "Seneng banget kayaknya, terus tugas kamu yang tadi malem gak jadi dikumpulin dong?"

"Hmm, gapapa yang penting udah selesai. Jadi aku bisa tenang" jawabnya sambil menyenderkan kepalanya dibahu kananku.

"Terus sekarang mau ngapain? Tidur lagi?"

Renjun terdiam. "Keluar aja yuk? Mumpung masih pagi sinar mataharinya masih bagus" ajak Renjun kepadaku.

"Boleh, tapi aku mau ke kamar mandi dulu" jawabku kepada Renjun.

"Yaudah ayo sini aku anterin, sekalian aku mau nyiapin jaket buat kamu"

"Hmm, makasih Renjun"

"Sama-sama"

***

"Hahhh, akhirnya aku bisa keluar juga" kataku sambil menghirup udara segar pagi hari.

Renjun tersenyum sambil menggandeng tangan kiriku dengan erat. "Aku pikir kamu masih susah jalan, tapi ternyata udah bisa" sahut Renjun kepadaku.

"Hehehe kan ada kamu yang ngebantuin aku" jawabku sambil menoleh kearahnya.

"Berarti sekarang udah bisa pulang dong?"

Aku tertawa. "Berharapnya sih gitu, tapi gak tau udah bisa pulang apa belum"

Quit | Renjun ✔Where stories live. Discover now