8. Boston

436 78 15
                                    

Pip... pip... pip...

Cklekk...

"Masuk" suruhku langsung kepada Renjun setelah aku selesai membukakan pintu ruang apartementku untuknya.

Renjun menatapku ragu. "Masuk?" Tanyanya kepadaku.

"Yaudah kalo gak mau masuk juga gapapa, aku mau ma—"

"Ehh tunggu tunggu, yaudah iya aku masuk" potongnya langsung setelah aku masuk kedalam dan ingin menutup pintu apartement.

Aku tertawa kecil sambil membukakan pintunya kembali dan membiarkan Renjun masuk bersama koper hitamnya.

"Gak usah takut, aku gak bakal macem-macem sama kamu sekalipun kamu lupa sama aku" kataku yang berdiri dibelakangnya.

"Maaf"

Aku menghela nafas pelan. "Gak perlu minta maaf, kamu gak salah dan aku juga baik-baik aja. Sekarang cepet masuk kekamar aku mau masak buat makan siang"

Renjun mengangguk. "Dimana kamarnya?"

"Pintu sebelah kanan deket ruang tv. Oh ya disitu juga masih ada lemari kosong warna putih, bisa buat nyimpen barang-barang kamu sementara" jelasku lagi kepadanya.

"Hmm makasih, maaf merepotkan"

Setelahnya kita berdua pun berpencar, Renjun pergi ke kamarku sedangkan aku pergi kearah dapur.

Sedikit risih sih sebenernya, tapi bukan risih karna ada Renjun. Tapi aku risih dengan perasaanku yang ingin menangis terus setiap melihat Renjun, aku ingin dirinya yang dulu.

Ya Tuhan, kenapa harus seperti ini sih? Aku tidak ingin berlama-lama seperti ini, tolong cepat kembalikan Renjunku kembali Tuhan.

"Are you okay?" Tanya Hye Na yang tiba-tiba berdiri disebelahku.

Aku tersenyum tipis. "I'm okay, by the way kemana Jessy?" Tanyaku kembali sambil menumis sambal tteokbokki.

"Dia pergi jalan-jalan tadi, kamu beneran gapapa? Renjun jadi keliatan aneh sekarang"

"Aneh gimana?"

"Jadi keliatan banyak diem, terus bingung gitu orangnya"

"Dia masih sakit Hye Na, kalo dia udah sembuh pasti dia gak bakal gitu"

Hye Na mengangguk pelan. "Iya sih, ya semoga aja Renjun cepet sembuh. Aku gak tega liat kalian berdua menderita kayak gini"

"Semoga"

"Yaudah aku tinggal pergi ya Na? mau pergi nyari Jessy. Hati-hati disini"

Aku mengangguk kecil. "Dahh"

"Dahh"

Tidak lama setelah Hye Na pergi masakanku pun juga tidak lama selesai, dan selanjutnya aku menyiapkan masakanku keatas meja makan.

Hari ini aku tidak jadi masak, karna mengingat jam satu aku harus pergi latihan musik jadi aku hanya bisa membuat tteokbokki instan untuk makan siang hari ini.

Dan semoga saja Renjun tidak kecewa karna aku hanya menyiapkan masakan ini.

Cklekk...

Renjun keluar dari kamarku dengan baju polos hitamnya, lalu berjalan kearahku dan berdiri disebelahku.

"Maaf aku cuman bisa nyiapin ini, aku baru inget kalo aku harus pergi latihan musik. Jadi aku gak bisa masak" ucapku kepadanya.

Renjun mengangguk pelan. "Gapapa, tapi kamu juga ikut makan kan?"

Quit | Renjun ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang