Otw hari H

27K 2.5K 374
                                    

Nepatin janji, terima kasih ya yang udah pada boom vote. Gak nyangka kalian antusias banget. Aku jadi semangat nulis.
😘😍😗

~☆~

JAMAL n GANK

JAMAL n GANK

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

~☆~

Menarik napas dalam-dalam sebelum akhirnya Rio hembuskan secara perlahan. "Gue lagi nggak pingin ribut. Sekarang lu minggir, gue mau lewat," ucap Rio sambil menyingkirkan tubuh Jamal dari hadapannya.

Namun sayang, Jamal sangat sigap. Sehingga ia bisa dengan mudah memepetkan kembali tubuh Rio pada tembok.

"Lu mau apa sih?" Kesal Rio sambil menatap angkuh ke arah Jamal. "Jangan macem-macem sama gue!"

"Lu jangan ke ge-eran ya. Lu pikir gue mau ngapain lu. Dikira gue napsu apa sama elu? najiss!"

Seperti biasa Jamal selalu berhasil membuat Rio memutar bola matanya, jengah. Sangat kesal.

Bukanya Jamal yang kepeden ya? Pikir Rio.

Menenggelamkan kedua telapak tangan di kantung abu-abunya, Rio menatap pasrah ke arah Jamal. "Yaudah, lu mau ngapain?" tanya Rio sinis.

Tanpa menjawab pertanyaan Rio, terlihat telapak tangan Jamal merogoh kantung di bagian belakang, guna mengambil dompetnya yang ia selipkan di sana.

Dari dalam dompetnya, Jamal mengambil tumpukkan uang pecahan seratus ribuan, lalu ia masukan uang tersebut ke dalam kantung baju seragam Rio, sambil menepuknya kasar.

Rio hanya terdiam, ia masih belum mengerti kenapa Jamal memberinya uang dengan jumlah yang sangat banyak.

"Itu uang, lima juta, buat elu!" ucap Jamal sambil melipat dompetnya yang sudah kosong, lalu memasukan kembali ke kantung celana bagian belakang.

"Maksudnya apa, gue nggak ngerti. Gue juga nggak butuh duit elu!" tegas Rio.

"Eh, denger ya, lu taukan lu lagi ngandung anak gue? jadi semua makanan yang elu makan otomatis nyampe ke anak gue! Jadi gue nggak sudi anak gue makan hasil dari pemberian orang lain!" jelas Jamal yang membuat Rio semakin tidak mengerti.

"Maksudnya apaan sih? gue nggak ngerti!" tanya Rio kembali.

Jamal membuang napas kasar sebelum akhirnya ia menjawab. "Katanya lu pinter? Dapet beasiswa? Tapi kok begok sih?" Cibir Jamal. "Lu lupa? makanan yang lu makan tadi itu dibayarin sama Heru. Artinya dia udah berjasa sama anak gue yang masih di dalem perut elu. Dan gue enggak sudi anak gue dikasih makan sama orang lain. Ngerti?"

Walapun sebenarnya Jamal masih sangat membenci Rio, tapi sedikit demi sedikit naluri nya sebagai bapak ternyata muncul juga. Jadi mau tidak mau, ia mulai mengakui bahwa anak yang ada di dalam perut Rio, adalah anak kandung, atau darah dagingnya. Mau bagaimana lagi? kenyataannya memang seperti itu. Jamal yang sudah menanam benih di perut Rio.

Hamil {Cowok Hamil}Where stories live. Discover now