Mana mungkin

22.7K 2.2K 274
                                    

Rio__versi Indonesia

Rio__versi Indonesia

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Rio__versi Luar.

Rio__versi Luar

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


~☆~

Terpakasa, iya memang dengan sangat terpaksa dan separuh hati, Rio mengikuti ajakan ibu Hartati dan dokter Mirna, untuk datang ke rumah Jamal. Kalau boleh jujur, Rio sangat berharap supaya ia tidak lagi bertemu dengan orang yang bernama Jamal. Bahkan ia sangat berharap kalau Jamal bisa lenyap dari muka bumi ini.

Namun setelah dibujuk oleh ibunya dan dokter Mirna, akhirnya Rio bersedia datang ke rumah Jamal. Sejauh ini ia belum tahu, apa yang akan dilakukan ibunya kepada Jamal.

Meminta pertanggung jawaban?
Ah, rasanya Rio malah jadi seperti seorang perempuan yang hamil, lalu mengemis kepada pria yang sudah menghambilinya. Sebagai seorang pria, ia tidak mau merendahkan dirinya dengan cara seperti itu. Memohon dan mengemis tidak ada dalam kamus hidup Rio__meskipun ia miskin.

Tapi apa boleh buat, ibu Hartati sudah memohon, dan memaksa dirinya.

Dan malam ini, Rio dan keluarganya, termasuk doketer Mirna, sudah duduk di ruang tamu yang sangat mewah dan juga besar, milik keluarga Jamal. Mereka duduk berhadapan dengan Jamal dan kedua orang tuanya. Terhalang meja ukiran sangat mewah dan pasti mahal tentunya.

Ngomong-ngomong alasan dokter Mirna ikut hadir ditengah mereka, itu lantaran ibu Hartati yang mengajaknya. Ibu Hartati ingin supaya dokter Mirna membantu menjelaskan kepada keluarga Jamal, bahwa Rio benar-benar hamil.

Atas dasar iba, kasihan, dan memang ini kasus yang menarik, oleh sebab itu, dengan senang hati dokter Mirna bersedia membantu ibu Hartati.

"Kalo boleh tahu, ada keperluan apa ya, kalian dateng kerumah saya?" ibu Marta membuka obrolan, setelah pembantunya meletakan minuman yang diperuntukkan untuk para tamunya.

Sementara itu terlihat Jamal yang kebetulan duduknya berhadapan lurus dengan Rio, menatap angkuh ke arah Rio.

Pun sebaliknya, tidak ada rasa persahabatan dari tatapan mata Rio ke arah Jamal. Kedua remaja itu saling melemparkan tatapan yang penuh dengan aura permusuhan.

Hamil {Cowok Hamil}Where stories live. Discover now