Masih sakit

28.5K 1.9K 164
                                    

Yang gak mau panggil gue Jems!
Bagi cewek gue HAMILIN!!
Bagi cowok gue Mpreg-in!!
Mau?

Yang gak mau panggil gue Jems!Bagi cewek gue HAMILIN!!Bagi cowok gue Mpreg-in!!Mau?

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

~☆~

"Huuugh.... ehgh, hoooek.... hooekk..."

Entah sudah berapa kali Rio berusaha mengeluarkan sesuatu yang membuat perutnya terasa mual. Tapi hasilnya nihil, tidak ada sedikitpun muntahan yang keluar dari dalam mulutnya. Ia sudah terlihat sangat kelelahan, wajahnya pucat, dan keringat dingin juga sudah mengalir dibagian pelipisnya.

"Hooek... huuuugh... huuuuugh... eeghm..."

Seperti ada sesuatu sedang mengaduk-aduk isi dalam perutnya, membuat ia merasakan mual, dan kembali ingin muntah. Tapi pada saat Rio berusaha mengeluarkannya, hasilnya masih sama. Hanya sedikit ludah yang keluar dari dalam mulutnya.

"Ya ampuun, kamu kenapa sih, Ri?" keluh ibu Hartati sambil memijit-mijit tengkuk anaknya. Berusaha membantu Rio supaya bisa mengeluarkan muntahan.

Wajah ibu Hartati berkerut, menatap iba wajah anaknya yang terlihat lemah dan tidak berdaya.

"Ibu anter ke dokter aja yuk," tawar ibu Hartati sambil terus memijit tengkuk Rio, yang sedang merunduk menghadap wastafel. "Kemaren kan cuma ke puskes, kali aja kalo ke dokter bisa ketauan penyakitnya."

"Nggak usah deh, bu... cuma mual sama pusing aja kok. Nanti juga sembuh.." tolak Rio, sambil merundukan wajahnya di wastafel. Sedangkan pergelangan nya melingkari perutnya sendiri.

"Cuuh... hoooek, cuh..."

Selain mual, rasa aneh di mulutnya membuat Rio selalu ingin meludah.

"-masuk angin kali ya bu..." lanjut Rio dengan suara lemah.

Menggunakan punggung tangan, Rio mengusap peluh yang sudah membanjiri pelipisnya.

"Apa mau dikerikin?" tawar ibu Hartati.

Dengan tubuh yang lemah, Rio mengangkat wajahnya dari wastafel. Wajahnya yang pucat dan berkeringat menatap lelah, wajah ibunya. "Boleh deh, bu..." ucapnya.

"Yaudah kamu tunggu di kamar, ibu siapin minyak kayu putihnya."

Rio menganggukkan kepala, dengan langkah gontai ia berjalan menuju ke kamarnya sambil memegangi tengkuk dan perutny.

Sementara ibu Hartati mencari keperluan yang akan ia gunakan untuk mengerok tubuh anaknya.

"Keysaaa....! Afkaaar...!" Ibu Hartati berteriak memanggil kedua adik Rio yang sedang belajar di dalam kamar.

"Apa buk?!"

Keysa dan Afkar juga berteriak, menjawab panggilan ibunya secara bersamaan.

"Jagain warung! Ibu mau ngerikin kakak..."

Hamil {Cowok Hamil}Where stories live. Discover now