Jangan dibikin ribet

23K 2.3K 245
                                    

Terima kasih, atas dukungannya. Hamil masuk 20 besar dari 6K cerita. Katagori Halu.....
27 april 2020

27 april 2020

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

~☆~

Manik mata ibu Marta melirik tajam ke arah Jamal, sebuah lirikan yang mengisyaratkan bahwa ia butuh penjelasan dari Jamal, atas apa yang sudah dinyatakan sama dokter Mirna.

"Jamal, tolong kasih tau mama. Apa yang udah diceritakan sama dokter Mirna, itu benar?" tandas ibu Marta.

"Ma... mama orang berpendidikan, masak iya mama bisa percaya gitu aja kalo laki-laki bisa hamil," elak Jamal.

Ibu Marta membuang napas gusar, kali ini ia menatap Jamal dengan tatapan yang lebih tajam.

"Mama enggak peduli itu cowok bisa hamil apa enggak. Mama cuma pingin denger dari kamu. Bener enggak kamu pernah maksa Rio buat berhubungan seks lewat jalur belakang?" tandas ibu Marta yang membuat Jamal gugup celingukan.

"Aku... aku," merasa malu, Jamal tidak berani mengakui perbuatan yang pernah ia lakukan. Kemudian ia berdiri dari duduknya. Sorot matanya menatap kesal kepada Rio yang masih duduk dengan memasang wajah marah.

"Jawab Jamal....!!" bentak pak Tama.

Jamal menoleh ke arah pak Tama, seraya berkata. "Kasih aku waktu buat ngomong sama dia, pa." Kepala Jamal kembali menoleh ke arah Rio, "ikut gue, gue mau ngomong sama elu." ucapnya ketus.

Setelah menyampaikan itu, dengan wajah angkuh Jamal berjalan ke arah pintu ruang tamu.

Sedangkan Rio mengikutinya dari belakang, dengan langkah kaki yang terlihat sangat malas.

Setelah Jamal dan Rio sudah meninggalkan ruang tamu, ibu Marta mendengkus kesal. Menggunakan jari-jari lentik nya, ibu Marta memijit pelipis, sambil menyandarkan tubuh nya di sandaran sofa. Kedatangan tamu kali ini, benar-benar membuat kepalanya mendadak pening.

"Ayo, silahkan diminum dulu," titah pak Tama dengan sangat ramah kepada para tamunya.

Sementara itu di teras depan, Jamal sudah berdiri berhadapan dengan Rio. Ia melipat kedua tangannya di perut sambil menatap angkuh kepada Rio yang tidak kalah angkuh nya.

"Mau ngomong apa lu," ketus Rio memulai pembicaraan. Sedikitpun tidak ada rasa takut tergambar di wajah nya.

"Lu jangan ngada-ada ya, mana ada cowok hamil." Ucap Jamal, sorot matanya menatap selidik ke perut Rio yang masih terlihat rata.

"Gue nggak ngada-ngada, gue beneran hamil, dan ini anak lo." Tegas Rio.

"Gue nggak percaya, atau lo emang suka ama gue trus lo ngarang cerita buat ngejebak gue!"

Hamil {Cowok Hamil}Where stories live. Discover now