"Bukan bun. Vanka......." Ujarnya terputus

Vanka mencoba menarik nafasnya panjang, ia memulai menceritakan semua tentang papanya, ibu tirinya dan adik tirinya yang selalu menghina Vanka. Tapi Vanka tidak menceritakan apa yang terjadi kemarin dengan Dizon.

Vanka juga menceritakan tentang biaya sekolah yang selalu telat, uang jajan yang selalu di potong tiap bulan.

"Yaampun sayang, nanti biar bunda yang bicara dengan papa mu ya. Bunda tidak terima sekali anak kesayangan Bunda di perlakukan seperti itu"

"Gak, gak usah bunda. Vanka baik-baik aja, tapi saat ini Vanka benar-benar butuh ketenangan setidaknya sebelum ujian"

"Yasudah kalau itu mau kamu, nanti bunda usahain untuk bayar uang ujian kamu ya supaya kamu bisa ikut ujian"

Vanka menganggukkan kepalanya, ia senang sekali mempunyai Bunda seperti ini, bunda yang sudah ia anggap sebagai ibu kandung Vanka sendiri.

•••••

Kantin sekolah sangat ramai saat ini, semua berkumpul dengan temannya masing-masing termasuk para anggota D'MenTor yang selalu berkumpul di barisan belakang kantin

"Gimana gimana kemarin?" Ujar Delwyn kearah Sean yang sedang memakan bakso dengan kaki kanan yang dinaikan diatas bangku

"Apaan! salah orang, tuh cewe ternyata udah kabur duluan katanya. Tau aja dia ada yang mau jebak" kesal Sean

"Untung aja cewe penggantinya gak kalah jauh" sambungnya

"Oh iya zon, lo kemarin gak liat cewe yang lo kenal gitu dikamar?" Ujar Sean lagi kearah Dizon

Dizon tersedak minumannya saat ini, ia seperti kebingungan harus menjawab apa didepan teman-temannya.

"Gak" singkat Dizon mencoba santai dan meredakan tenggorokkannya lagi

"Yakin?"

"Iya, gue langsung putar balik pas buka kamar ada cewe diatas kasur" santainya

"Yah gak seruuuu, padahal kan bisa lu goda tuh zon"

"Gak menarik"

Saat ini Dizon sedang menatap hp nya, ia lupa meminta nomor telpon Vanka. Tapi ia merasa ada sesuatu yang lebih aneh saat ini dikantin.

"Eh lo ngerasa gak sih ada yang aneh hari ini" ujar Delwyn dan diangguki keempat temannya, Dizon yang mendengar Temannya bicara seperti itu juga berfikiran sama tapi entah apa itu yang ia pikirkan

"TUH KAN BENER ADA YANG ANEH" teriak Delwyn

"Apaan si anjing ngagetin aje" kesal Rashad

"Si Vanka gak keliatan batang idung lancipnya sama rok mininya. Biasanya kita udah siul-siulin kan dari awal masuk kantin"

"Oh iya bener juga lu wyn"

"Lah itu temennya lagi pada makan bertiga, dia sengaja gak kekantin kali gara-gara lo siulin terus" ujar Aaron

Dizon baru sadar kalau hari ini ia tidak bertemu dengan Vanka disekitar sekolah bahkan dikantin. Pandangan Dizon masih menatap teman-teman Vanka yang sedari tadi mencoba melirik kearah Dizon tapi terlihat tidak berani

•••••

Sudah beberapa minggu bahkan hampir sebulan Dizon masih tidak melihat Vanka sama sekali. Sudah beberapa minggu ia mencoba kerumahnya tapi rumah tersebut benar-benar sangat sepi.

"Si Vanka udah sebulan gak keliatan. Jangan-jangan tuh anak pindah sekolah beneran" ujar Rashad

"Kenapa?" Kepo Dizon

"Itu kan yang bulan lalu dia berantem sama Annabel si Vanka di ancem bakal dikeluarin dari sekolah gara-gara nampar Annabel" jawab Rashad

"Gosipnya juga katanya Vanka belum bayaran buat Ujian besok, dia dicariin guru-guru terus dikelasnya tapi dia ga masuk-masuk udah sebulan" sambung Aaron

Dizon hanya menganggukkan kepalanya mendengar cerita kedua temannya. Ia mulai paham kenapa Vanka tidak masuk-masuk, masalah sekolah masalah keluarga dan masalah bersama Dizon

"Gak akan ada yang bisa ngeluarin seseorang disekolah ini kecuali gue" ujar Dizon sembari menatap ketiga teman Vanka


Vanka kemana ya?😳🥺 Dizon rinduh🥺

Vanka kemana ya?😳🥺 Dizon rinduh🥺

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.



@dhinces

Yuk klik next nya~~~

ACCIDENT (END)Where stories live. Discover now