7

2.1K 212 16
                                    

Saat ini Wendy sedang diam menatap sosok gadis yang terbaring lemah dengan masker oksigen yang membantunya bernafas. Wendy mengelus pipi gadis itu pelan.

"Bagaimana bisa ini terjadi padamu.." lirih Wendy dengan mata yang mulai berkata kata.

"Ceritakan padaku Chaeng.." Ucap Wendy yang mulai terisak pelan.

[FlashBack on]

Malam itu Wendy baru saja pulang dari rumah sakit, ia bersenandung kecil mengikuti musik yabg di putar di radio.

Dari kejauhan mata Wendy menangkap satu sosok gadis yang familiar. Ia mendekati sosok gadis terdebuk dan matanya terbelalak melihat gadis itu pingsan.

Dengan segera Wendy menghentikan mobilnya dan mengambil payung yang ada di dalam mobil. Wendy turun dan berjalan mendekati sosok gadis yang sudah pingsan itu.

Wendy sedikit menunduk dan matanya mebelalak terkejut ketika mengetahui sosok gadis itu adalah Chaeyoung, Wendy mendekatkan jarinya ke arah hidung Chaeyoung.

Nafasnya tersendat sendat, Wendy dengan segera mengendong Chaeyoung bridal style. Jantungnya berdetak kencang.

"bertahanlah kumohon hiks.. Bertahan.." guman Wendy pelan dengan mata yang sudah mengeluarkan air mata.

Ia menaruh Chaeyoung di bangku belakang mobilnya dan menidurkannya, Wendy segera memasuki mobil nya.

Dengan secepat mungkin Wendy memutar balik mobilnya menuju rumah sakit dan mulai merawat Chaeyoung yang pingsan malam itu.

[FlashBack off]

Wendy masih terisak pelan mengingat detak jantung Chaeyoung yang sempat berhenti. Dengan mata yang mulai mengantuk Wendy menaruh kepalanya di samping ranjang Chaeyoung dan menutup matanya.

#Di rumah keluarga Park Jinyoung

Jisoo,Jennie dan Lisa masih menangis di kamar mereka masing masing. Jinyoung pergi dan mengunci anak anak ny dirumah.

Ketiganya memegang dada kiri mereka yang berdetak kencang, firasat mereka tidak enak. Seketika ingatan tentang Chaeyoung terlibtas di pikiran mereka.

#Jisoo room

Jisoo duduk di sudut kamar yang gelap. Ia terisak pelan, Jisoo merutuki dirinya yang tak bisa melindungi Chaeyoung.

"hiks.. mianhe.." isak Jisoo.

Penampilannya saat ini jauh dari kata 'baik baik saja', mata sembab, rambut yang berantakan, bekas air mata yang masih jelas terlihat di sekitar pipi gadis itu.

Hujan sudah mereda sejak 2 jam yang lalu tapi apa daya dirinya tak bisa keluar dari rumah ini. Di dalam hatinya Jisoo mengumpati Jinyoung appanya.

Hati Jisoo terluka melihat dan mendengar Jinyoung yang melukai hati adik adiknya. Apa itu Jinyoung appanya yang selalu tersenyum dan baik pada siapapun?

"Aku membencimu Appa Eomma.." lirih Jisoo pelan lalu terisak kembali.

Kenapa keluarganya hancur seperti ini? Kenapa Dara berselingkuh apa kah Jinyoung memiliki kekurangan? Jisoo membenci appa dan eommanya sangat.

Dirinya terus mencoba menghubungi Chaeyoung, tapi Chaeyoung tak mengangkatnya. Hal itu sukses membuat Jisoo merasa semakin khawatir dan merasa bersalah.

"Hiks.. Kau tidak apa kan Chaeng.. maafkan unnie.. Tak bisa menjaga mu, aku memang tak becus menjaga mu,Jennie dan Lisa.. Mianhe..hiks" Ucap Jisoo di tengah isakannya.

Tak lama terdengar dengkuran halus di ruangan itu, dan benar saja Jisoo tertidur. Walaupun tampak nya malam ini dan malam seterusnya ia akan kehilangan tidur nyenyak nya.

Don't go ✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang