3

2.8K 251 10
                                    

Saat ini Chaeyoung sudah di pindahkan keruangan VIP, Walaupun Chaeyoung belum sadar namun ia sudah di pindahkan.

Ini permintaan Jisoo, karena ia yakin kedua adiknya ataupun dirinya pasti akan tidur dan lelah jadi ia lebih baik memutuskan memindahkan Chaeyoung di ruangan VIP.

Saat ini Jisoo dan Jennie sedang pergi menuju kantin Rumah sakit untuk membeli makanan untuk ketiganya sedangkan Lisa tetap setia duduk di sisi kanan Chaeyoung sambil mengenggam tangan kembarannya yang terasa dingin.

"Bagunlah Chaeng kumohon.." lirih Lisa yang sudah berapa kali terucap.

Lisa belum tenang, Melihat mata Chaeyoung yang masih tertutup membuatnya gelisah. Lisa tak suka Chaeyoung menutup matanya.

"Aku merindukan mu, ayo kita saling bertukar cerita seperti tadi pagi.. Jangan mengabaikan ku aku tak suka" ucap Lisa lirih air mata nya mendesak keluar.

Di ruangan yang hening suara isakan terdengar jelas, Lisa menangis dada nya sakit melihat Chaeyoung saudari kembarnya terbaring lemah.

Lisa mengelus lembut bagian memar di wajah serta tangan Chaeyoung yang terpampang jelas, Hatinya menjerit. Lisa yakin memar memar ini sangat menyakitkan.

Cklek..

Pintu terbuka mendapati Jisoo dan Jennie yang datang dengan sebuah plastik berisi makanan. Jisoo mendekati Lisa dan mengelus surai adiknya.

"Makan dulu ne?" ucap Jisoo.

Lisa menatap Jisoo dan menggeleng, ia tak bisa makan tanpa Chaeyoung mengingat Chaeyoung akan sangat antusias dengan makanan dan saat ini diam dan tertidur pulas.

"Aku akan menunggu Chaeng unnie, kalian duluan saja" ucap Lisa tersenyum kecil lalu menghapus air matanya.

Lisa hanya membayangkan kenangan kenangan dirinya dan Chaeyoung. Ia terkekeh kecil mengingat bahwa Chaeyoung akan marah jika Lisa mengambil atau meminta makanannya.

"Lisa-ya, cukup aku melihat adikku terbaring disana. Aku tak ingin adikku yang lain juga terbaring sakit. Jadi makan lah" Ucap Jisoo lembut.

Helaan nafas panjang terdengar di indra pendengaran Jisoo, sulit memang makan disaat salah satu dari orang terdekat kita terbaring lemah.

Jennie ia menatap Chaeyoung, di dalam hatinya Jennie meminta Chaeyoung untuk segera bangun dari tidurnya, apakah mimpi nya lebih indah di banding di dunia?

Setelahnya Lisa berjalan dengan terpaksa menuju sofa dan duduk di samping Jennie. Jennie menatap Lisa dan tersenyum kecil.

Jennie mengecup pipi Lisa dan mengelus surai hitam adiknya, Jisoo duduk di sisi Lisa dan mereka memakan makanan mereka dengan perasaan sedikit tenang. Ingat hanya sedikit.

Setelahnya Mereka bergantian tidur untuk mengistirahatkan tubuh mereka dan begitu seterusnya. Tak ada yang bepergian selain pergi membeli makanan.

***

Tak terhitung, Bahwa sudah seminggu Chaeyoung belum juga sadar. Wendy mengatakan bahwa kondisi nya sudah mulai stabil yang membuat semuanya tersenyum dan ia juga mengatakan bahwa penyakit kanker Rose bertambah parah.

Ucapan Wendy terus terngiang di telinga ketiga gadis yang sedang menatap Chaeyoung dengan tatapan berkaca kaca.

"Chaeng kau harus berjanji, kau tak akan meninggalkan Jennie unnie, Jisoo unnie dan Lisa. Kau harus kuat" ucap Jennie lalu menunduk dan sekali lagi air mata menetes.

"Kau kuat, unnie berjanji akan membelikan mu chikin yang banyak dan kita akan memakannya bersama sama jadi bangun lah" lirih Jisoo dengan mata yang menelusuri wajah Chaeyoung mencari pergerakan.

"Aku berjanji tak akan berkelahi lagi, jadi kumohon bangun"ucap Lisa yang di hadiahi tatapan datar Jennie dan Jisoo.

Lisa tetap lah Lisa, ia tak peduli dengan tatapan kedua unnie nya yang seakan meminta penjelasan nya. Lisa hanya ingin mengobrol dengan Chaeyoung saat ini.

Tiba tiba, jari jari Chaeyoung bergerak pelan. Hal itu tak luput dari penglihatan Jisoo,jennie ataupun Lisa. Ketiganya terkejut dan menatap Chaeyoung penuh arti.

Mata Chaeyoung mengerjap mencoba membiasakan matanya terhadap cahaya yang masuk. Setelah jelas Chaeyoung dapat melihat ketiga saudarinya yang menangis terjaru mungkin.

Dengan cepat Jisoo menekan tombol yang berada disisi kanan ranjang pasien Chaeyoung untuk memanggil dokter, setelahnya Wendy datang dengan senyuman manisnya.

"Kau sudah bangun Chaengie, kau hebat.. Lanjutkan hidupmu ne? Tetaplah semangat demi keluargamu dan.. Aku, Aku menunggu mu sadar kenapa kau lama sekali sadar eoh? Apa disana kau di temani ribuan makanan enak?" Oceh Wendy yang membuat Jisoo,Jennie ,Chaeyoung dan Lisa terkekeh.

Chaeyoung mengenggam tangan Wendy membuat Wendy menatap Chaeyoung bingung. Semuanya tahu bahwa Wendy dekat dengan Chaeyoung.

"Ada apa?" tanya Wendy dan Chaeyoung menunjuk masker oksigennya.

Semuanya menatap Chaeyoung iba, sebenarnya mereka sedikit kasian melihat Chaeyoung yang terlihat kesusahan untuk berbicara namun ini demi kebaikan Chaeyoung.

"Unnie.." rengek Chaeyoung yang terdengar lucu di balik masker oksigen.

Semuanya terkekeh, mereka merindukan Chaeyoung dan itu terbukti saat masing masing mengecup wajah Rose penuh sayang.

"KAMI MENYAYANGI MU CHAEYOUNGIEEEE" Teriak Lisa lantas memeluk Chaeyoung yang terkejut dan tertawa pelan.

Wendy membelalakan matanya melihat Lisa yang berteriak kencang, sedangan Jisoo dan Jennie tertawa melihat muka Wendy.

"yak lalisa!" marah Wendy yang malah terlihat lucu.

Semuanya tertawa mendengar ocehan Wendy yang dianggap angin oleh Lisa. Yup Lisa hanya diam dengan mata malas dan menjawab 'ya,ok, oh, tidak'..

Setelahnya Wendy pergi dengan wajah kesalnya, Semuanya masih tertawa melihat itu termasuk Chaeyoung.

"Unnie" panggil Rose pada Jisoo dan Jennie.

"Waeyo? Ada yang sakit?" tanya Jennie panik.

Chaeyoung menggeleng, jarinya lantas menunjuk perut nya. Lisa terkekeh dan mengecup pipi Chaeyoung gemas.

Ia merindukan sifat imut Chaeyoung, dan hari ia sangat bahagia karena bisa mendengar dan melihatnya kembali.

"Aku merindukan mu" lirih Lisa yang membuat Chaeyoung beralih menatap nya.

"Aku juga" ucap Chaeyoung tersenyum di balik masker oksigennya.

"Unnie, jennie, Lisa, appa dan eomma menyayangi Chaengie. Kami akan selalu berada disisi Chaengie, Chaeng yang kuat ne? Kau pasti akan sembuh Unnie yakin itu" ucap Jisoo dengan mata berkaca kaca.

Chaeyoung tersentuh, ya tentu saja ia tahu itu namun ucapan Jisoo yang sangat lah tulus membuat hatinya tersentuh dan terharu mendengarnya.

Dengan senyumannya Chaeyoung merentangkan tangannya memberi tanda bahwa ia ingin di peluk. Lantas Jisoo,Jennie dan Lisa memeluk Rose erat..

Mereka menghabiskan waktu bersama dengan canda tawa, Sesekali Lisa bercerita pada Chaeyoung dan kali ini Chaeyoung hanya mendengarkan.

Jisoo dan Jennie yang selalu memberikan perhatian padanya maupun Lisa. Membuat Chaeyoung bahagia.

"Unnie-deul Lisa-ya. Gomawo.." ucap Chaeyoung tiba tiba.

Mereka menatap Chaeyoung aneh namun selanjutnya mereka mengangguk dan tersenyum pada Chaeyoung.

"Ne Chaeyongie.." ucap Jisoo,Jennie, dan Lisa bersamaan lalu mereka saling berpelukan.

"Yatuhan izinkan aku tinggal bersama mereka lebih lama.. Aku mohon padamu.." batin Chaeyoung

~~~~~~~~~~~~~~~-',((❀));

Halo halo ada yg kangen author?
Gimana? Jelek? Mianheee huaaa

Vote and comment juseyo
༼ つ ◕_◕ ༽つ

See you guys love you

Jan lupa follow acount author ya hehe promote sedikit gapapa kan?

@BlackQuens48

Don't go ✓ Where stories live. Discover now