bumil

3.6K 145 5
                                    

"chand, temenin makan sate kambing yuk" ajakku seraya memakai hoodie dan chandra menatapku girang

"wih anak ayah pengen makan sate" ujarnya seraya memeluk pinggangku dan dia menciumi perutku

"ya udah ayo aku laper" kataku dan aku menarik lengannya biar cepet

"kamu baru makan nasi pake terong balado dan itu nambah lho" peringat chandra dan aku menatapnya kesal

"oh jadi kamu ngak suka kalo aku ini makan banyak? kamu ngak suka lia gendut? terus kamu bakal ninggalin aku gitu nanti kalo udah hamil besar" cerocosku dan chandra tersenyum dan mengusap lenganku

"sabar sayang, aku cuma ngingetin kalo kamu itu baru aja makan nasi dengan porsi banyak dan sekarang kamu udah laper lagi dan aku cuma khawatir kamu nanti sakit perut karena kebanyakan makan aja" ujar chandara dan aku menatap lenganku yang di elusnya

"aku bikin tato ya, kayaknya bagus deh" ujarku dan tiba-tiba chandra memeluku erat dan  menatapku tajam

"ngak usah neko-neko kamu itu lagi hamil lho, hamil anak kita" ujarnya dan aku mencubit pipinya gemas

"kan bisa bikin pake henna dan itu juga cuma di permukaan kulit doang, please deh jangan kudet" ujarku dan tiba-tiba pintu kamar di ketuk dan oma datang membawa kue intip

bagi orang jawa pasti tahu, kue intip itu kayak semacam rengginang berbentuk mangkok nah di atasnya itu ada gula jawa yang jadi karamel dan itu enak banget guys. cobain deh

"ini pesananmu si alex nyari sampe kayak bule ke sasar" ujar oma seraya memberikan aku kue itu dan aku berterima kasih

"ma, masa chandra ngak mau temenin aku makan sate kambing" rajukku

"ya usah sama oma aja sini, mau makan di mana" ujar oma dan aku menatapnya girang

"benaran oma?" tanyaku dan oma mengangukan kepalaku dan aku menatap chandara

"tuh oma aja mau nemenin masa kamu ngak, wleee" aku pergi bersama oma pake supir makan ke resto khas kambing langganan kami

"mas aku pesen sate kambing seporsi 1 sama sopnya ya, nasinya juga 1" ujarku dan oma menatapku penuh haru

"ibunya mau makan apa?" tanya mas-masnya dan oma menggelengkan kepalanya dan pelayan itu pergi

"eh seporsinya 24 sama nasi jadi 28 terus sopnya 22 total jadi 50 ribu" ujarku seraya menghitung total harga pesananku dan aku mengeluarkan uang dari saku celanaku dan pergi ke kasir

"permisi mba, saya mau bayar pesanan saya meja nomer 12" ujarku dan pelayan membaca draft pesananku

"oh jadi 50 ribu mba semuanya" ujar petugas kasir dan aku membayarnya lalu aku kembali ke mejaku dan oma mengelepa keringatku dengan tissu

"kenapa ngak bayar nanti setelah makan?" tanya oma

"biar aku ngak kebablasan oma, kan aku bawa uangnya cuma 80 ribu nah aku takut aku kebablasan makan dan total harganya jadi banyak" ujarku dan oma tersenyum

"padahal kan chandra udah kasih kamu kartu atm kan" ujar oma dan aku menganggukan kepalaku

"iya tapi itu uangnya khusus buat anak-anaka aja sama keperluan bulanan rumah aja, aku ngak mau pakai uang itu sendirian lag pula anak-anak lebih butuh dari pada aku" ujarku dan oma tersenyum dan mengusap perutku dan pelayan datang membawa pesananku dan aku mulai makan dan oma bermain TTS sambil menemaniku makan

sepulang dari makan aku lihat ayah banna sedang mengajarkan keandra bela diri dan aku memperhatikan mereka dan aku teringat dulu ayah banna juga mengajarkanku dan aku sering mengerjainya walaupun pada akhirnya aku tetap kalah

"coba banting ayah dan ingat kuda-kudamu harus kuat" ujar ayah banna dan keandra mengangguk dengan mantap dan dia berancang-ancang dan dia menyerang ayah banna dan menarik tangan ayah banna dan memutarnya dan ayah banna jatuh tapi ayah banna menyerang kaki keandra dan keandra terjatuh dan mereka jadi gulat sama-sama mengunci lawan

lalu ayah menepuk lengan keandra dan mereka melepaskan diri dan aku bertepuk tangan

"keandra keren banget" pujiku dan keandra tersenyum

" dia mirip kamu kuat, rajin cuma bedanya dia serius kamu pecicilan" ujar ayah banna dan aku berkecak pinggang

"tapi cuma aku yang bisa mengalahkan alex di ring waktu itu" ujarku mengingat dulu aku dan alex pernah bertarung di ring dan aku mengalahkan si alex

"iya" ujar ayah banna

"bunda dulu juga latihan kayak gini?" tanya keandra dan aku menganggukan kepalaku

"dan ibumu ini adalah lawan yang susah di kalahkan juga" ujar ayah dan aku tersenyum dan keandra tersenyum dan mereka berdua latihan lagi dan aku masuk ke dalam rumah dan segera mandi lalu pakaian dan tidur

rasanya enak dan benar-benar nyaman sekali

oh jadi ini kah rasanya menjadi bumil 

My Husband Is Chef (End)Where stories live. Discover now