comeing home

5.1K 240 2
                                    

Setelah seminggu di rumah sakit aku di perbolehkan pulang dan selama seminggu itu aku dan chandra jadi lebih dekat.

"Asikkkk, bunda pulang" teriak keano dari ruang makan menyambutku pulang dan dia berlari ke arahku dan memeluku

"Bunda udah sehat?" tanya keandra serius dan aku menganggukan kepalaku

"Bunda baik-baik aja kok" ujarku dan kedua pangeran kecilku menuntunku ke kamar dan membantuku berbaring dan aku terkekeh

"Sini dong bunda mau peluk" ujarku dan mereka berdua naik ke kasur dan memeluku erat

"Ayah sini peluk kita juga" ajak keano dan chandra memeluk kami bertiga

"Trio kurcaci ayah" ujarnya dan aku menatapnya kesal

"Aku bukan kurcaci ya" ujarku kesal dan kami bercanda juga berbincang-bincang

"Dah ah, kean mau main lego sama kak andra" ujar keano seraya menarik tangan keandra dan tersisa kami berdua

"Tidur gih nanti aku bangunin kalo masakannya udah jadi" ujar chandra dan aku segera memeluk guling dan chandra mengelus kepalaku

"Sleep tight" bisik chandra dan aku tertidur

•°•°•°•

"Bunda mau apa biar kean ambilin" ujar keano sambil menaniku di kasur

"Temenin bunda sini aja" ujarku dan dia memeluku erat dan mencium pipiku sesekali dia menekannya

"Dah ,pasti langsung sembuh kan dah kean kiss" ujar keano dan aku terkikik

"Bun, tanda tangan buku PR andra dong bun ayah lagi masak" ujar andra dan aku mengambil buku tugasnya dan membaca tugasnya

"Kakak hapusnya lebih bersih lagi nih, bawa penghapusnya ngak" ujarku dan dia memberikan penghapusnya dan aku menghapusnya lalu mentanda tanganinya

"Makasih bunda" ujar keandra dan aku mengusap rambutnya

Chandra datang membawa nampan berisi makanan dan segelas air

"Kean main dulu sana sama andra biar bunda bisa makan" ujat chandra dan kean langsung turun dari kasur

"KAK ANDRA JANGAN AMBIL LEGO DAN PUZZLE KEAN" teriaknya

"Anak itu takut banget di ambil mainannya" ujar chandra dan dia meletakan nampan berisi makanan di atas pahaku

"Engh, bubur sumsum" lirihku, mendadak aku mual saat mencium aroma bubur sumsum padahal aslinya aku suka buanget.

"Kenapa" tanya chandra dan aku mendorong nampan perlahan dan aku menatapnya

"Aku agak mual" ujarku dan dia memberi air hangat padaku dan aku meminumnya

"Kenapa dokter ngak kasih tahu kita soal penyakit kamu? Mereka cuma bicara sama kamu dan lakukan tindakan medis aja" ujar chandra tiba-tiba dan aku berpikir bagaimana mengalihkan pembicaraan ini

"Cieeee, pake kata kita nih" ledekku dan dia menatapku serius

Failed!!!

"Kamu itu kenapa? Biarkan saya tahu dan mendampingimu" ujarnya lembut bahkan dia mengusap rambutku dan menyentuh pipiku

"Malam itu kamu membawa saya masuk ke dalam rumah ini dengan menggengam tangan saya maka saat hari itu datang, pulang kan aku dalam gengamanmu juga" ujarku dan dia menatapku serius dan bingung

"Kamu ngak bermaksud untuk minta kita pisah kan" ujarnya setengah menyentak dan aku tersenyum dan mengusap pipi dan rambutnya

"Saya minta maaf ngak bisa mendampingi kamu selamanya" ujarku sampai menangis dan dia memeluku

"Kenapa, laila kenapa. Sekali lagi saya harus kehilangan orang yang saya cinta dan sayangi" ujar chandra dan aku rasa dia menangis karena bahuku basah

"Saya lakukan ini untuk kebaikan kita semua" ujarku dan dia melepas pelukannya dan mencium keningku hikmat

"Kita ke jerman saja ya, biar kamu cepet sembuh" ujar chandra dan aku terkekeh

"Ngak usah buang-buang uang buat aku, mending uangnya di tabung buat anak-anak" ujarku dan dia menatapku serius dan mengusap rambutku

"Ngak, kita berjuang sama-sama" ujarnya dan aku mencium telapak tangannya yang hangat

"Ngak usah, setidaknya biarkan aku pergi dengan tenang bersama kalian" ujarku dan dia menggelengkan kepalanya

"Aku mencintai kamu laila"

"Aku mencintai kamu chandra"

My Husband Is Chef (End)Where stories live. Discover now