reuni

3.3K 151 4
                                    

Aku duduk di brankar sambil menatap tajam ayah tiriku alexander banna kuryenko dan dia hanya tersenyum kaku melihatku

"Aku dengar kau sudah menikah" ujar ayah banna dan aku menganggukan kepalaku

"Maaf tidak datang pada pernikahanmu atau memberi hadiah" ucapnya dan aku hanya terdiam menatapnya dan aku meraba perutku yang masih rata

"Dia pasti akan sepertimu kuat dan berani" ujar ayah banna

"Bagaimana kau bisa tahu aku di sini?" tanyaku dan ayah menghela nafas

"Alex kesini beberapa waktu lalu dan dia bilang dia menemuimu dan aku akhirnya datang ke sini tapi berita bahwa kamu masuk rumah sakit membuatku segera menyusul ke sini" ujarnya

"Aku sudah baca surat kematian ibu" ujarku dan ayah menundukan kepalanya

"Aku terima semu-"

"Bagaimana perasaanmu saat tahu ibu selingkuh hingga hamil" tanyaku dan dia tersenyum tipis

"Marah tentu saja tapi saat aku menatapmu yang sedang belajar melukis Aku sadar, aku bisa merelakan dia selingkuh bahkan jika saat itu dia minta pisah Aku akan setuju tapi aku ngak mau kehilanganmu" ujar ayah banna dan aku terdiam

"Aku tahu setelah hampir 10 tahun" ujarku

"Ayah ngak akan mengharapkan maafmu hanya saja ayah ingin bersamamu dan para cucuku" ujarnya

"Tapi aku menetap di indonesia" ujarku dan ayah menatapku

"Tidak apa-apa ayah bisa menginap di hotel atau menyewa apartement" ujarnya dan aku menatap kalung milikku yang ada di saku jasnya dan menghela nafas

"Tinggal saja di rumah kami dan aku rasa anak buahmu tidak masalah untuk tinggal di tenda" ujarku karena aku ingat pasti dia membawa koloninya lengkap

"Baiklah" ujarnya dan aku lihat dia ingin berbicara sesuatu tapi di tahan

"Aku tidak masalah jika kau ingin mendoakan aku dan anakku" ujarku dan dia menatapku dengan mata penuh binar

"Tapi kita beda keyakinan" ujarnya

"Lalu kenapa, yang penting kan niatnya baik dan kita sama-sama saling mendoakan" ujarku dan ayah mendoakanku dengan bahasa rusia

Pintu kamar rawat terbuka dan chandra masuk di susul anak-anak, oma dan opa dan ayah biologisku atau ayah kandungku

"Oma opa, kenalin ini alexander banna kuryenko ayah tiriku" ujarku dan opa juga oma berjabat tangan dan ayah biologisku juga berjabat tangan dengan ayah banna

"Bun, kok bunda bisa sih punya 2 ayah?" tanya keano padaku

"Keano kan juga punya 2 ibu" ujarku

"Ngak, kita cuma satu ibu dan itu bunda bukan yang lain" ujar keandra dan keano menganggukan kepalanya setuju

"Eh cium tangan dulu sama ayah banna" ujarku dan keandra mencium tangan ayah banna dan di susul dengan keano

"Ayah matanya sakit? Kok biru" ujar keano dan aku tertawa dan opa juga tertawa

"Ngak, mataku ngak sakit tapi memang sejak lahir warnanya begini" ujar ayah dan aku terkikik melihat ayah banna yang kaku bahkan dalam bicara

"Permisi, mana adikku itu" interupsi alex

Dia datang membawa coklat favoritku, balon dan bunga oh jangan lupakan juga mainan

"Aku baru hamil belum lahiran jadi ngak usah heboh" ujarku dan dia tersenyum

"Tapi karena kau dan suamimu itu kan aku jadi paman" ujar alex dan dia mengeluarkan pisaunya

"Mau ngapain?" tanya oma kaget dan aku menatap alex datar

"Doa" singkat alex

"Cara doanya alex agak beda,ma" ujarku dan dia mengoreksan pisau pada ibu jarinya lalu mengarahkannya ke keningku

"Semoga tuhan memberikanmu yang terbaik" doanya

"Makasih" ujarku

"Agamamu apa nak?" tanya oma

"Dia memilih tidak beragama apa pun sejak lulus SMP" ujar ayah banna

"Wih, keren banget keluargamu nak benar-benar bhineka tunggal ika. Walau berbeda tetap satu. Dan seharusnya keluarga seperti itu" ujar Oma dan aku tersenyum

"Om kok boleh pegang pisau kean aja harus di temenin bunda kalo mau pegang pisau" celetuk keano

"Eh, allahuakbar anakku. Kok makan roti" kagetku sumpah terakhir kan masih puasa kok dia udah ngunyah sendirian lagi ngak nawarin

"Kan capek bun habis bawa bunda ke rumah sakit" ujar keano

"Ngak bun, dia cuma nangis doang" ujar keandra dan keano menggigit lengan keandra

"Ih nangis itu capek tahu" ujar keano dan dia lanjut ngunyah

"Itu anak siapa" tanya alex

"Anakku kenapa mau marah sini ku pukul pake infusan biar sehat" ujarku

"Aku sudah sehat tahu" ujarnya

"Baguslah" ujarku

"Itu pak banna kerja apa?" tanya opa seraya mengupas jeruk untukku

"mafia" jawabku, ayah banna, dan alex

My Husband Is Chef (End)Where stories live. Discover now