Dzikir Lailahailallah

42 0 0
                                    

Pernah kan melihat kunci? Kunci gembok, kunci pintu rumah, kunci lemari, kunci motor, kunci mobil dll, yang pernah melihat kunci pasti tau kalau bentuk kunci itu bergerigi, ada bentuk satu kunci beda dengan bentuk kunci yg lain, misal kunci rumah kita tdk sama dengan kunci rumah tetangga, kunci motor kita tidak sama geriginya dengan kunci motor tetangga, coba seandainya kunci itu semua sama, pasti percuma punya kunci, sebab rumah akan mudah di masuki pencuri, motor akan mudah di bawa kabur maling, perbedaan kunci itu kelihatannya sepele, tapi sangat penting, karena menyangkut keamanan dan bisa masuk tidaknya kita ke rumah kita sendiri, jika kunci beda, jelas kita tak bisa masuk rumah kita sendiri.
Makanya tukang kunci itu membuat kunci hati hati sekali, segala lekak lekuk kunci harus sama persisi agar kunci cocok.

lailahailallah itu kunci surga, bagaimana kalau masuk rumah tdk bisa masuk, karena kunci tak sama, iya kalau rumah, nah kalau surga bagaimana, sudah jauh jauh jalan ke surga, ee kuncinya tak bisa masuk, bawa linggis dari sini, untuk mendobrak surga?

Makanya kenapa lailahailallah itu pakai gerakan, (miftakhul jannah lailahailallah ) kuncinya surga itu lailahailallah.
Gerakan kita itu membentuk geroginya kunci surga.
Kunci itu makin mewah tempat yang di tuju, maka makin rumit kuncinya. Sudah pakai kunci, masih pakai PIN, passport, kata sandi dll
ya kalau tempatnya ke neraka tak perlu lagi pakai kunci.

Jadi kenapa kalau dzikir lailahailallah itu harus pakai geleng geleng, karena kunci surga yang akan kita masuki itu harus pas, agar kita bisa masuk, surga firdaus makin rumit kuncinya, harus bisa membuat gerigi sampai 8 titik latifah.

kunci kok hanya besi lurus karaten, itu besi ram raman bukan kunci. Apalagi kunci kok gak beraturan kayak kawat uwel uwelan, itu kawat bendrat yang mbulet.

Baca lailahailallah kok semaunya sendiri, ya jangan kecewa kalau nanti kunci surga itu di masukkan ke lubang kunci pintu surga sama sekali tak cocok dengan lubang kuncinya. Sebaiknya kalau meninggal pesen saja linggis, palu, betel, untuk ikut di kuburkan. 😁😁

----------‐----------------------------------------------------------------------

kamu punya uang 5 ribu perak, tapi kamu ingin ini itu, ingin beli bakso, lontong, nasi goreng, motor, mobil, dan semua ingin yang baru.

.apa bisa kebeli...?
.bisa, tapi dalam hayalan saja.

.amaliyah kita itu seperti itu, kamu belum tembus langitmu, jangankan beramal sampai ke Allah, tembus langit saja enggak, amalmu jangankan di terima, bernilai saja enggak, sebab amalmu sama sekali belum ikhlas, masih berupa amaliyah yang di jejali dan di penuhi nafsu keinginanmu semata, itu umpama kamu kerja seharian hanya di beri gaji nasi bungkus dan segelas air mineral, amaliyahmu belum ada harganya, tapi kamu membayangkan semua bisa kamu beli dengan pekerjaanmu itu, dan kamu ingin satu tanda tanganmu bernilai milyaran, padahal seluruh pulau jawa kamu tanda tangani hanya akan di pandang sebelah mata.

.jadi pertama tembus dulu langitmu, matikan keinginanmu yang hanya mengganggu perjalananmu. untuk menembus langit itu harus ikhlas dulu, ikhlas itu ada, kalau batiniahmu bersih dari sifat tercela, selama batiniahmu belum bersih dari sifat tercela, mustahil ikhlas itu wujud, ikhlas itu artinya murni, bersih, bersih dari sifat tercela dan keinginan selain Allah.
untuk bersih dari sifat tercela itu, harus membersihkan batiniah dengan lailahailallah, makanya lailahailallah di katakan seutama utamanya dzikir, mengalahkan dzikir apapun, karena hanya lailahailallah lah yang bisa membersihkan batin dari sifat tercela, hanya Allah saja yang bisa mengurusi ruhani manusia juga yang membersihkannya.

.dengan dzikir lailahailallah itu artinya meniadakan rob/perawat ruhani selain Allah, dzikir lailahailallah itu penyerahan diri secara mutlak atas pengurusan Allah dan meniadakan/ menafikan penyandaran pada selain Allah.
kemudian Allah yang akan membersihkan ruhani kita dari sifat tercela.  bagi Allah tdk butuh wkt dan kesulitan membersihkan batiniah kita, ketika batiniah jernih dari sifat tercela, maka tumbuhlah benih ikhlas, jadi yang menumbuhkan ikhlas di batiniah kita itu Allah, bukan dari usaha kita sendiri, atau bukan kita beli ikhlas di pasar.

-----------------------------------------------------------------------

Kita itu dari tanah, tau kan tanah, tanah itu kalau mau dibentuk jadi kendi, atau keramik, pasti membutuhkan air, juga ketika mau ditanami juga membutuhkan air, agar tanah itu bisa hidup bukan menjadi tanah yang mati,

Tau kan air, air itu umpama amaliyah, lelaku, pembentuk tanah, diumpamakan dzikir, air itu bisa dari mana saja, umpama dzikir, dzikir itu ya dzikir, bisa dari mana saja, bentuknya tidak beda, sama air itu bisa dari mana saja, bentuknya tidak berbeda, ada air sumur, air sungai, air laut, air comberan, air kencing, air limbah, semua jika diambil keberadaannya air, maka akan sama bentuknya cair, tapi air kencing tentu beda dengan air laut, sumur, dll, jika sudah dikonsumsi, orang yang mengkonsumsi air limbah, atau air comberan untuk minum tentu kesehatannya akan beda dengan orang yang mengkonsumsi air bening yang terjaga kebeningannya dari sumber zam zam,

Sama, orang yang mengkonsumsi dzikir dan laku amaliyah dari dzikir atau wirid yang ngambil dari limbah, dari sungai, dari comberan dll, tentu beda dengan orang yang mengkonsumsi dzikir yang dijaga oleh guru guru, masayekh yang dibawah sumpah bai'at janji setia kepada Allah, yang menjaga wira'inya, yang menjaga makanan dan kehormatannya, yang menjaga gerak gerik budi pekerti lahir batinnya, seperti orang yang mengambil air dari sumur zam zam, yang dialirkan lewat paralon di lem dengan perekat yang kuat antara satu dengan yang lain sambung menyambung dengan kuat, walau ada kotoran kerbau ditimpukkan ke paralon, sama sekali tak merubah bau atau warna air, air terjaga di kedalaman hati, kedalaman amaliyah dan laku ikhlas ridho kepada Allah,

nah seperti itulah perbedaan antara dzikir satu dengan yang lain, sebagaimana beda air satu dengan air yang lain.

masih ada lagi, beda juga air yang sama sama dialirkan oleh paralon sebesar selang sedotan sprite, dengan air yang dialirkan oleh paralon yang besarnya lobang selobang gajah saja masuk jika dimasukkan ke paralon...... semakin besar lobang paralon makin besar juga aliran airnya, makin cepat jerigen akan penuh jika ditaruh di bawahnya... dan makin kecil paralon, maka makin kecil juga aliran airnya, bisa saja 1 jurigen 10 tahun ditaruh di bawahnya tak akan penuh penuh juga...

Kyai Nur CahyaningTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang