ibadah

62 0 0
                                    

.Ibadah mempunyai unsur zahiriah dan bathiniah. keduanya harus ada agar ibadah diterima disisi Allah. Secara zahir anggota badan kita harus mengikuti aturan-aturan yang telah disampaikan Allah kepada Rasul-Nya tanpa melebihkan dan menguranginya. Aturan itu sudah menjadi standar.
.sebagai contoh bentuk gerakan shalat, jumlah rakaat shalat, aturan-aturan puasa, itu semua sudah baku dan tidak bisa ditambah atau dikurangi. Disamping aturan aspek zahir, ibadah memiliki aspek bathin dan ini merupakan hal yang sangat pokok.

.Fisik manusia harus diajarkan cara menyebut nama Allah begitu pula rohani manusia, harus diajarkan cara menyebut nama Allah. Di dunia ini sangat banyak orang yang bisa mengajarkan cara fisik manusia untuk menyebut nama Allah, dalam hal ini kita tidak kekurangan Guru, akan tetapi Guru yang bisa mengajarkan rohani kita untuk menyebut nama Allah itu sangat langka. Fisik manusia bisa diajarkan oleh Guru fisik. gerakan shalat, aturan puasa dan lain sebagainya. sementara rohani manusia harus diajarkan oleh rohani pula.
.Tidak mungkin rohani manusia diajarkan oleh Guru Jasmani, keduanya mempunyai unsur dan sifat yang berbeda. Rohani manusia diajarkan oleh rohani Rasulullah SAW yang telah berisi Kalimah Allah yang berasal dari sisi Allah.

.disinilah sebenarnya letak perbedaan antara pengamal tarekat/tasawuf dengan orang yang hanya memahami Islam secara syariat saja. Pengamal tarekat untuk bisa menapaki jalan berguru terlebih dulu memahami dan menjalankan aturan-aturan Allah yang kita sebut syariat dan aturan itu akan tetap dilaksanakan seterusnya. Pelaksanaan syariat oleh pengamal tarekat tidak lagi hanya sekedar memenuhi kewajiban ibadah akan tetapi mereka sudah masuk kepada alam hakikat dari ibadah itu sendiri.

.untuk bisa menyelami samudera hakikat yang maha luas, diperlukan seorang pembimbing yang ahli dibidangnya agar tidak tersesat dan pembimbing ini dikenal sebagai Guru Mursyid.

.dalam khazanah ilmu tasawuf, Guru Mursyid mempunyai peranan besar dalam membentuk hirarki manusia untuk sampai ke tingkat realisasi tertinggi dalam menempuh perjalanan spiritual, karena dimensi Al-Qur’an telah tertanam dalam dirinya. Hanya saja persoalan ini jarang dikupas dan diteliti lebih dalam sehingga masih menjadi sebuah misteri dalam kehidupan manusia. Bahkan pemuka agama sekalipun banyak yang belum mengetahuinya.

Guru Mursyid hanya dimengerti oleh hati yang terbuka dan jiwa yang telah disucikan.

Begitu langkanya Guru Mursyid yang benar-benar memenuhi kualifikasi sebagai mursyid sehingga imam al-Ghazali mengatakan,
“Menemukan Guru Mursyid itu lebih mudah menemukan sebatang jarum yang disembunyikan di padang pasir yang gelap gulita”.

Pembahasan yang mendalam tentang Guru Mursyid diperlukan untuk memberikan keyakinan kepada pengamal tarekat khususnya betapa luar biasa orang-orang yang telah memiliki Guru Mursyid yang berkualitas sehingga hidup mereka benar-benar terbimbing ke jalan Allah SWT sehingga mereka selalu bersyukur kepada Allah dengan jalan berkhidmat kepada Guru nya dengan penuh adab dan cinta.

--------------------------------------------------------------------------

Jika kita malas untuk berzikir terasa berat dalam hati, maka ketahuilah bahwa di hatimu banyak dosa dosa  yang menutupi..

salah satu jalan menyingkap dan membuka hati yg tertutup adalah dengan bertaubat, sehingga allah akan memberi penerang hati.

Ketahuilah, di alam kubur itu banyak orang meminta pada allah untuk di hidupkan lagi di dunia,

*hanya untuk bisa berzikir dan beribadah pada allah menjalankan perintahnya*

sebagai pengganti atas dosa dosanya, tapi mau apa lagi jasadnya sudah tak bisa di pakai, sudah rusak, aliran darah sudah membeku, mata sudah lepas, perut sudah di makan hewan, dan alamnyapun sudah berganti.

maka berbahagialah dan beruntunglah bagi orang orang yang di kehendaki oleh allah untuk senantiasa berzikir/mengingati allah swt,

Adapun tanda orang itu mendapat hidayah dan maunah atau pertolongan allah, di mudahkan / di ringankan, jalan dan hatinya untuk pergi atau menjalankan pendekatan diri pada allah swt, hatinya merasa bahagia, terpanggil, tanpa ada paksaan hanya selain cinta pada allah swt...

tanda ibadah seseorang itu di terima oleh allah, semakin tambah cintanya pada allah, sedikit demi sedikit hilang penyakit hatinya, riya'/pamer, ujub/sombong, ghibah/ngomongin orang, merasa diri sudah banyak amal, merasa diri tinggi dll, karena sifat merasa, itu sifatnya iblis yg suka ngotori hati manusia,

karna ketika hati kita kotor maka doa kita gak bisa sampai ke allah swt, allah itu zdat yg suci, hanya menerima sesuatu yg bersih dan suci saja. karna itulah iblis bekerja siang malam untuk menanam kotorannya di hati kita, dengan segala bala tentaranya untuk menipu kita.

Kyai Nur CahyaningTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang