titik Latifah

122 1 0
                                    

.sebab titik latifah tempatnya di dada dan kepala manusia, maka dzikir lailahailallah kemudian melafadzkannya mengikuti urutan titik latifah, sebab maksud lailahailallah itu di gunakan membersihkan titik latifah dari segala macam kotoran sifat tercela yang tumbuh di titik latifah, seperti membersihkan kerak di suatu benda, maka gerakan membersihkan mengikuti bentuk dari benda yang akan di bersihkan, itulah kenapa ada gerakan menggeleng kesana kemari, mengikuti urutan bentuk titik latifah.

.Jadi sareatnya dzikir lailahailallah itu untuk membersihkan titik titik latifah dari sifat tercela, dan hakikatnya melakukan dzikir lailahailallah itu untuk agar nafsu dan ego kita tunduk mengakui kalau tidak ada yang wajib di taati, wajib di tunduki, wajib di buat sandaran, bertawakal, tidak ada yang kekal kecuali Allah, ego kita di runtuhkan untuk menyerah dalam pengakuan dan kehambaan.

.Lahiriyahnya kita membersihkan dg gerakan mengikuti posisi titik latifah, karena mau membersihkan titik latifah dari sifat tercela, dan batiniahnya kita mengakui dan tunduk taat menghamba pada ketunggalan Allah dalam ubudiyah, tidak ada tuhan tuhan yang lain yang wajib di taati.

.ketika latifah selalu di bersihkan, lambat laun akan bersih dari sifat tercela, ketika telah bersih, baru amal amal termasuk doa kita bisa lolos melewati langit, dan di terima Allah. llu baru ada namnya ijabah doa.

.ini belum pembahasan tingkatan langit, baru membahas kalau amal ibadah tidak akan di terima Allah dan doa kita itu tidak akan di ijabah Allah, kalau belum melewati pintu langit, dan yang menghalangi pintu langit itu karena di situ ada malaikat yang menjaga pintunya, yg di perinya tdk boleh menerima amal melewati mereka jika masih ada sifat sifat tercela di diri yang mengamalkan amaliyah, atau yang berdoa, dan sifat sifat tercela itu tempatnya di titik latifah orang, dan yang bisa membersihkan ruhani kita itu Allah, lahiriyahnya kita dzikir lailahailallah, batiniahnya kita mengakui dan pasrah hak mutlak Allah atas ruh kita.

.belum tentu masa setahun sampai sepuluh tahun orang itu bisa membersihkan titik latifah dari sifat tercela, selama orang itu berkumpul dg manusia, dan berkecimpung dengan manusia, aneka macam sifat tercela itu akan muncul lagi walau berulang kali di bersihkan, karena kecimpung dan bergelut dg kehidupan orang lain, anasir jahat dari orang lain bisa menimbulkan rumput sifat tercela yang asalnya sudah mati, tumbuh lagi dan malah bisa menjadi lebih subur dari sebelumnya.

.belum lagi iblis, dan anak turunnya itu di cipatakan Allah dan makanan mereka itu sifat sifat tercela dari titik latifah  manusia, sehingga mereka bersemangat menanam sifat tercela di ladang latifah manusia, dan berusaha menyiram dan menyuburkannya dengan berbagai bisikan, agar bisa panen, sebagaimana petani berusaha padi yang di tanam tumbuh subur, dan bisa panen melimpah, agar bisa di manfaatkan hasil panennya, bisa di makan setelah jelas panen.

.iblis juga begitu, mereka berusaha tanaman sifat tercela subur di tanah titik latifah manusia, dia siram dan dia pupuk, agar panen melimpah, iri dengki, marah, ujub, sombong, sum'ah, riak, yang di tanam di titik latifah itu bisa panen, dan mereka bisa makan kenyang, sebagaimana petani tak mau di larang kesawah, karena harapan akan panen melimpah, juga iblis tak mau di larang mengganggu anak cucu adam, karena harapan kenyang dari panen yang dia tanam.

.manusia jg bgt, jika membersihkan diri dari sifat tercela itu jg akan mendapatkan pahala, dan membersihkan itu makanya di golongkan sebagai sebagian iman, annadhofatu minal iman, bukan minal islam, tapi minal iman, karena bahasan yang di bahas, bersifat ruhani, bukan jasmani, bersifat ruh, tdk terlihat, bukan jasad, jasad itu hukumnya hukum syareat atau islam, dan ruh itu hukumnya adalah hakikat atau iman, isinya islam itu syareat, isinya iman itu hakikat. karena yang di bersihkan itu latifah ruh, maka di namakan nadhofah itu minal iman bukan minal islam, karena bukan lahiriyah yang di bahas tapi batiniyah.

.dan siapa yang rajin membersihkan diri, membersihkn titik latifahnya, dg sendirinya akan naik derajad insaniyahnya, ke derajat kewalian, dari derajad orang biasa menjadi derajad  kekasih Allah. karena innallah yukhibbu tauwabina wa yukhibbul mutatohiriin, Allah cinta kepada orang yang bertaubat dan cinta kepada orang yang membersihkan diri, tandanya apa kalau orang itu kekasih, tandanya apa kalau orang itu sudah menembusi langit tuju? tandanya setiap doanya di ijabah Allah, sudah lewat langit tuju, sebab sudah bersih latifahnya, doanya dan amalnya sampai kepada Allah, dan di ijabah doa itu, dan itu sebagai bukti orang itu masuk menjadi kekasih Allah, seperti orang itu cinta pada seorang gadis. akan di penuhi permintaan si gadis yg di cintai, sebagai wujud tanda cinta.

.untuk amal ibadah bisa menembus langit itu bukan dengan kita naik ke langit,  tapi dengan membersihkan titik latifah kita dari sifat tercela, sebab sifat sifat tercela itulah yang menghalangi amal ibadah sampai kepada Allah.

semoga paham....

Kyai Nur CahyaningTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang