Ten-Lunch Box

8.5K 395 4
                                    

"Dokter Ana sudah berangkat?"

Suara Dokter William mengagetkanku. Ngomong-ngomong soal Dokter William, aku jadi merasa bersalah karena meninggalkannya tanpa mengatakan apapun. Aku bahkan masih ingat ekspresinya yang terkejut saat melihatku diseret oleh Rykell. Dia berusaha menahanku namun harus kalah karena bodyguard Rykell.

Dengan senyum ramah, aku menjawab sapaan Dokter William. "Iya Dokter. Apa anda baru saja berangkat juga?"

"Ya. Oh iya Dokter Ana, apa anda baik-baik saja. Maafkan saya kemarin saya tidak bisa menolong anda"

"Saya baik-baik saja Dokter. Justru saya yang minta maaf sudah meninggalkan anda sendirian," ujarku dengan rasa bersalah.

"Ah tidak apa-apa. Pria yang kemarin itu, apakah anda mengenalnya?" tanyanya.

Aku menyampirkan rambutku ke belakang telinga lalu berujar, "Ah itu kekasih saya Dokter."

Kulihat senyum Dokter William memudar. Wajahnya seperti kaku? Aku langsung teringat pada wajah datar Rykell saat melihatnya. Ah lagi-lagi aku memikirkan pria muka tembok itu.

"Ternyata kekasih anda ya, Dokter. Saya tidak menyangka anda punya kekasih."

"Iya, saya memang memiliki kekasih. Oh Dokter William tidak segera ke Emergency Room?" Aku mencoba mengalihkan pembicaraan kami.

"Kalau begitu saya duluan Dokter Ana."

Setelah Dokter William pergi, aku kembali melangkah menuju kantor dengan hati gembira.

*****

Jam sudah menunjukkan pukul 12 siang. Tubuhku letih sekali. Kali ini aku benar-benar tidak ingin pergi ke kantin. Aku tidak kuat berjalan ke sana. Lebih baik meminta tolong pada Alesya untuk membelikanku makan siang.

Aku hendak maanggil Alesya ketika suara ketukan pintu terdengar. "Permisi Dokter." Itu adalah suara Alesya.

"Masuk," ujarku.

Pintu terbuka. Aku melihat Alesya menenteng plastik putih yang kutebak berisi makanan.

"Ini Dokter, ada titipan."

Dahiku mengernyit heran. Berpikir siapa yang mengirimkan makan siang padaku.

"Dari siapa?" tanyaku pada Alesya.

"Saya kurang tahu. Tadi Pak Louis yang menitipkannya pada saya."

Pak Louis OB di sini. Itu berarti Pak Louis menerimanya dari satpam di luar. Aku menerima bingkisan itu. Membukanya, dan melihat apa yang ada di dalamnya.

Ternyata ada cumi asam manis dan ketucky. Salah satu makanan kesukaanku. Aku sangat senang. Siapa yang mengirimnya? Dia sangat perhatian dan memahamiku.

"Dari siapa Dokter?"

Aku lupa jika Alesya masih di sini. "Entahlah. Tidak ada nama pengirimnya," sedetik setelah aku mengatakan itu, ponselku berbunyi. Segera kulihat siapa yang baru saja mengirim pesan. Ternyata dari Rykell.

Devil King

Honey, apa kau sudah menerima makan siangmu?

Apakah makanan ini dari Rykell?

Me

Apa kau yang mengirimkannya?

Devil King

Iya. Apa kau suka?

Me

Sangat. Thank you so much.❤️

Astaga jariku terpeleset. Emotikon terakhir membuatku melongo. Barusan itu, aku mengirim emotikon love itu? Bagaimana ini? Apa yang harus kujelaskan pada Rykell?

My Possesive Partner (REVISI)Where stories live. Discover now