Two-Meet Him Again

12K 509 11
                                    

Hari ini aku jogging bersama Carl dan Bang Eros di dekat rumah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hari ini aku jogging bersama Carl dan Bang Eros di dekat rumah. Kami bertiga berkeliling mengitari taman yang tidak jauh dari rumah. Sudah setengah jam kami jogging, akhirnya kami memutuskan beristirahat di kursi yang tersedia.

Kulihat beberapa orang berlalu lalang di sana. Wajar sih, hari ini hari Minggu. Sudah pasti banyak keluarga yang refreshing ataupun piknik. Memikirkan tentang piknik, aku baru sadar kalau papa dan mama sedang berlibur ke Bali. Ingin honeymoon katanya. Mereka juga bilang akan mengunjungi Eyang kakung dan Eyang Putri di Jogja. Uh... aku jadi kangen sama eyang.

"Bang habis ini ngegame yuk." Aku mendengar Carl berbicara dengan Bang Eros. Meskipun kami di New York, kami tetap memanggil yang lebih tua Abang atau Kakak. Terlebih di New York kebanyakan memanggil orang dengan namanya meskipun lebih tua ataupun lebih muda. Tapi kata mama 'Kanggo ngajeni', untuk menghormati yang lebih tua. Yah meskipun selalu kami selingi dengan bahasa gaul gue-lo.

"Ok. Ayok." Carl dan Bang Eros segera bangkit dan pulang ke rumah.

"Bang aku masih capek. Ntar aja pulangnya ya ..." Aku memasang muka memelas. Berharap mereka luluh dengan sikapku.

"Ya udah lo nanti pulang sendiri ya..."

Jawaban macam apa itu? Jadi aku ditinggal sendiri? Dasar abang ma adek gak berperasaan. Langsung aja ninggalin saudaranya yang cantik satu ini sendirian.

Aku mengerucutkan bibirku kesal saat melihat Bang Eros dan Carl berjalan pelan. Tubuhku masih lelah, jadi kuputuskan untuk tetap di taman. Biarkan saja dua manusia itu pergi.

Setelah itu aku menghampiri penjual air minum di sana. Membeli satu air minum lalu menenggaknya. Rasanya segar sekali. Aku kembali ke tempat dudukku tadi. Kunikmati hembusan angin segar yang membuatku jadi mengantuk. Aku memejamkan mataku sejenak.

Tak berapa lama kemudian, aku merasakan seseorang duduk di sampingku. Aku mengernyit. Kubuka mataku segera. Pria yang baru saja duduk di sampingku adalah pria waktu itu. Si beast.

Saat ini dia mengenakan kaos polos dan celana sport. Kacamata yang bertengger di matanya menambah kesan seksi. Tak lupa bulir-bulir keringat itu. Semakin menambah ketampanannya.

Aku meneguk ludah. Menatap intens manusia nyaris sempurna di depanku ini.

"Sudah puas melihatku nona?"

Aku segera menolehkan pandanganku ke depan setelah pria itu mengeluarkan suaranya. Sial bahkan suara seraknya benar-benar seksi.

Aku segera bangkit berdiri. Kuputuskan untuk segera pulang sebelum detak jantungku terdengar keras. Rasa di dekatnya membuat jantungku berdegup kencang seperti habis lari marathon. Sebelum aku bisa melangkah, ku rasakan genggaman erat dipergelangan tanganku. Tak lama kemudian jari yang sedang menggenggam itu terlepas, namun aku kembali merasakan jari tangannya menyusuri pinggangku yang sedikit terbuka.

My Possesive Partner (REVISI)Where stories live. Discover now