Seventeen

478 19 0
                                    

Aku tidak bisa menjawab pertanyaan Rykell yang ia lontarkan kemarin. Tidak pernah terbesit di benakku, aku menikah dengan Rykell. I mean kami baru saja bertemu beberapa minggu. Rasanya sangat aneh jika kami memutuskan menikah begitu saja. Ah rasanya aku mau gila. Aku melihat ke sekeliling. Sore ini aku berada di cafe untuk bertemu dengan Zahra sebelum ia kembali ke Indonesia. Zahra bilang ia akan sedikit terlambat jadi aku memutuskan untuk memesan makanan terlebih dahulu. Entah mengapa karena terlalu banyak makan, aku merasa perutku mulas. Kuputuskan untuk berjalan menuju toilet.

Rasanya sangat lega setelah ke toilet. Aku hendak berjalan ke meja tempatku tadi sebelum sebuah aroma tajam menusuk hidungku. Kepalaku sangat pusing hingga tanpa sadar pandanganku berubah menjadi hitam.

Aku terbangun dengan kepalaku yang berdenyut-denyut, mencoba mengingat apa yang telah terjadi. Kurasakan tali mengikat pergelangan tangan dan kakiku. Mataku ditutup dengan kain, membuatku tak bisa melihat apapun selain kegelapan. Mulutku juga disumpal dengan kain, menahanku untuk berbicara. Jantungku berdebar kencang. Sejauh yang aku ingat, aku tidak pernah menyinggung siapapun. Namun mengapa aku kembali merasakan penculikan?

Sedang aku bergelut dengan pikiranku, aku mendengar suara langkah kaki menuju ke arahku. Aku mencoba menenangkan detak jantungku yang semakin berdebar karena rasa takut. Suara itu semakin dekat dan aku bisa memahami dia ada tepat di depanku.

"Hai Ana, lama tidak bertemu."

Orang itu berbicara padaku. Aku tertegun. Suara itu, adalah suara orang yang sangat aku kenal.

Chegaste ao fim dos capítulos publicados.

⏰ Última atualização: Oct 12, 2023 ⏰

Adiciona esta história à tua Biblioteca para receberes notificações de novos capítulos!

My Possesive Partner (REVISI)Onde as histórias ganham vida. Descobre agora