One-First Impression

16K 629 20
                                    

"Sweetie kau baru bangun?"

Aku menguap. Memejamkan mata agak lama sebelum menjawab pertanyaan dari mama yang sedang menyiapkan makanan. Di ruang makan, ada papa yang sedang menikmati kopinya. Juga ada kakak dan adik laki-lakiku. Kami sekeluarga pindah ke Amerika, tepatnya ke Manhattan, New York. Asal kami dari Indonesia. Kebetulan lima tahun lalu papa mendapat mandat untuk meneruskan perusahaan kakek di US. Papa memang asli orang Amerika. Hanya saja selama ini dia mengikuti mama tinggal di Indonesia. Akupun ikut papa tinggal di Amerika karena kebetulan aku diterima sebagai dokter anak salah satu rumah sakit ternama. Begitupun dengan Carl yang ingin diterima sebagai salah satu karyawan perusahaan berlian terbesar di dunia. Sedangkan Bang Eros tentu saja ikut karena tidak ingin kesepian.

"Kemarin aku shift malam jadi pulang larut."

Aku berjalan menuju ruang makan. "Sepertinya belakangan ini kamu banyak shift malamnya sweetie?" Suara mama terdengar lagi namun tidak segera kujawab. Aku melangkah menuju kulkas dan mengambil air putih. Segera aku minum air itu lalu menjawab pertanyaan mama.

"Dokter Rika cuti melahirkan ma, jadi aku dapat shift malam."

"Berangkat jam berapa?" Kini bukan lagi suara mama tapi suara papa yang terdengar.

"Jam 5 p.m. Kenapa pa?"

"Suruh Carl saja yang anterin kamu. Nanti pulangnya telfon papa." Jawab papa dengan suara tegas.

"Carl mau?" Aku bertanya sembari menatap adikku.

"Gapapa kak. Tar habis pulang kerja aku anter."

"Oh ok."

Suara menjadi hening. Kami makan dengan tenang. Tak lama kemudian papa berdiri dan berpamitan pada mama.

"Honey aku berangkat dulu."

"Iya sayang hati-hati ya..."

****

Jalanan kota New York terasa ramai ketika jam menunjukkan pukul 5 sore. Aku berjalan menyusuri trotoar menuju kantor Carl. Kuputuskan untuk berangkat lebih awal dan menemui Carl di kantornya. Aku tidak tega jika Carl harus balik lagi kerumah lalu ke rumah sakit tempatku bekerja. Terlalu membuang waktu.

Sesekali aku menengok ke barisan pertokoan yang ramai dikunjungi para anak muda. Tak terasa aku sampai di kantor Carl. Gedung tinggi berwarna putih dengan tulisan Pyramid Corporation.

Meskipun keluarga kami memiliki perusahaan sendiri, namun Carl lebih memilih bekerja dari bawah di perusahaan lain. Perusahaan kami Zona Corporation bergerak di bidang properti. Memiliki berbagai restoran maupun hotel di berbagi negara. Sedangkan Pyramid Corporation menangani berlian-berlian langka. Bahkan perusahaan itu menjadi perusahaan terbesar di New York. Sudah pasti yaang setelahnya adalah perusahaan papa.

Yang kutau Carl bekerja di Pyramid Corporation sebagai General Manager. Pencapaian yang menurutku hebat di usianya yang menginjak 21 tahun. Tidak heran sih, adikku yang satu itu memang jenius sejak lahir.

Aku segera melangkah menuju loby Pryramid Corporation. Desain loby yang begitu mewah membuatku terasa kagum. Hanya saja aku merasa srmua orang sedang menatapku aneh. Aku menghampiri resepsionis yang berjaga di sana yang juga melihatku dengan tatapan aneh meskipun masih berusaha bersikap ramah.

"Permisi, apa pak Acecarl Grissham masih di kantor?"

"Dengan siapa ya?"

"Saya kakaknya miss."

"Mr. Grissham akan keluar pukul 5.15 p.m. miss. Apakah anda ingin saya panggilkan?."

"Ah tidak perlu. Saya akan tunggu saja di loby."

My Possesive Partner (REVISI)Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum